Kota di Austria Protes karena Terlalu Banyak Turis Datang

Untuk saat ini, seperti Venesia dan sejumlah kota di Eropa, Hallstatt terkena dampak "pariwisata berlebihan" sehingga justru menanggung dampak buruknya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 28 Agu 2023, 20:40 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2023, 20:40 WIB
Desa Hallstatt Austria
Turis mengunjungi kota Hallstatt di Danau Hallstatt dengan Gereja Injili di pusatnya, Austria Atas, pada 21 Juli 2021. (BARBARA GINDL / APA / AFP)

Liputan6.com, Vienna - Jika banyak masyarakat di suatu wilayah biasanya merasa senang apabila banyak turis datang, berbeda halnya dengan penduduk di Kota Hallstatt, Austria, yang melakukan protes atas kunjungan turis massal. 

Kota yang menjadi situs warisan dunia itu hanya memilki sekitar 700 jiwa, namun justru dikunjungi hingga 10 ribu pengunjung setiap hari selama musim liburan. 

Dilansir BBC, Senin (28/8/2023), penduduk setempat menyerukan pembatasan jumlah turis harian dan larangan bus wisata setelah pukul 17.00 waktu setempat. 

Meskipun banyaknya turis tentu memberi manfaat bagi perekonomian Hallstatt, sejumlah penduduk mengatakan jumlah wisatawan yang datang terlalu banyak. 

Sebagai salah satu tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi di Eropa, penduduk setempat juga mengatakan bahwa terlalu banyak pengunjung yang datang dengan bus-bus besar. 

Untuk saat ini, seperti Venesia dan sejumlah kota di Eropa, Hallstatt terkena dampak "pariwisata berlebihan" sehingga justru menanggung dampak buruknya. 

Pada Mei 2023, warga sempat mendirikan tembok kayu di tempat paling populer untuk berfoto sehingga menghalangi pemandangan pegunungan Alpen, sebagai protes terhadap polusi suara dan lalu lintas. Setelah mendapat reaksi keras di media sosial, tembok itu kemudian dihilangkan.

Pagar kayu sementara menghalangi sebagian pemandangan indah, saat pengunjung berswafoto dengan pemandangan, di komunitas turis Hallstatt (distrik Gmunden), Austria, pada 15 Mei 2023. Desa Hallstatt Austria telah memasang penghalang kayu untuk menghalangi pandangan dalam upaya mengekang overtourism dan memulihkan ketenangan. (REINHARD HÖRMANDINGER / APA / AFP)

Sejak itu, wali kota setempat mengatakan akan mengurangi sepertiga bus yang melewati Kota Hallstatt

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Daya Tarik untuk Turis

Pesona Hallstatt di Austria.
Pesona Hallstatt di Austria. (dok. Instagram @hallstatt_gram/https://www.instagram.com/p/Bn50F2EhCIk//Tri Ayu Lutfiani)

Kota Hallstatt menonjolkan rumah-rumah tua yang indah di tepi danau Alpen yang masih asli dan dikelilingi pegunungan terjal. Pemandangan itu pun menjadi daya tarik bagi turis dan telah menjadi pusat pariwisata dalam beberapa tahun terakhir.

Para turis biasanya mencari lokasi berfoto yang sempurna, dengan danau, bangunan gereja tua dan pegunungan indah menjadi latar belakangnya. 

Pesona Hallstatt di Austria. (dok. instagram @hallstatt_gram/https://www.instagram.com/p/Bn50Z0KnE8R//Tri Ayu Lutfiani)

Pada tahun 2006, kota ini mencul dalam drama romantis Korea Selatan, yang kemudian meningkatkan popularitasnya di Asia.

Enam tahun kemudian, replika Kota Halstatt dibangun di China. 

Infografis Larangan Turis Asing Pakai Sepeda Motor Sewaan di Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Larangan Turis Asing Pakai Sepeda Motor Sewaan di Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya