Liputan6.com, Tokyo - - Seorang nenek berusia 53 tahun, Setsuka Shibata, ditangkap oleh otoritas Jepang usai meninggalkan cucu laki-lakinya, Haruto Mese yang masih berusia dua tahun, di dalam mobil. Bocah tersebut berada di dalam mobil selama sembilan jam di tengah cuaca panas, mengakibatkannya meninggal.
Kejadian tersebut terjadi di Kota Tsuyama, Jepang.
Baca Juga
Media lokal melaporkan pada Minggu (10/9/2023), bahwa Shibata ditangkap atas tuduhan melakukan pembunuhan karena kelalaian.
Advertisement
Dikutip Straits Times, Senin (11/9), polisi prefektur Okayama mengatakan bahwa Shibata mengakui tuduhan tersebut, bahwa ia meninggalkan cucunya pada Sabtu (9/9) saat hendak berangkat kerja.Â
Asahi Shimbun, media Jepang, melaporkan bahwa Shibata mengaku kepada polisi bahwa ia lupa cucunya ada di dalam mobil. Sementara media lainnya, Yomiuri Shimbun, melaporkan bahwa ia lupa mengantar cucunya ke tempat penitipan anak.
Pada hari itu, Shibata seharusnya membawa cucunya ke tempat penitipan anak karena dimintai tolong oleh anaknya. Namun, setelah ia menjemput Mese di rumah putrinya, ia malah langsung menuju ke rumah sakit tempatnya bekerja.Â
Shibata kemudian baru menyadari bahwa ia meninggalkan cucunya di kursi belakang mobil setelah selesai bekerja.
Bocah tersebut dilaporkan berada di dalam mobil sejak pukul 08.15 hingga 17.40 waktu setempat di rumah sakit tempat Shibata bekerja.
Shibata kemudian mendapati Mese tidak responsif setelah ia kembali ke mobilnya. Ia kemudian bergegas meminta bantuan darurat kepada rekannya, namun Mese kemudian dipastikan meninggal.
Â
Suhu Panas Ekstrem
Mengutip Badan Meteorologi Jepang, Yomiuri Shimbun menyebutkan bahwa suhu di kota itu pada Sabtu mencapai 31,7 derajat Celcius.
Polisi meyakini bahwa Mese mengalami suhu panas ekstrem karena tidak ada luka apapun di tubuhnya. Laporan polisi juga mengatakan akan segera melakukan otopsi yudisial untuk menentukan penyebab kematiannya.
Pada awal September, Badan Meteorologi Jepang mengatakan negara tersebut mengalami musim panas terpanas sejak pencatatan dimulai pada tahun 1898.
"Sejak bulan Juni hingga Agustus, suhu jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata di bagian utara, timur dan barat negara itu," lapor badan tersebut.
Sementara itu, badan itu juga melaporkan bahwa selain suhu maksimum, suhu minimum di sejumlah lokasi mencapai rekor tertinggi.
Advertisement