Liputan6.com, Athena - Sepasang suami istri asal Austria yang sedang berbulan madu di Yunani dipastikan meninggal setelah hujan deras menyapu rumah liburan yang mereka tempati.
Rumah liburan di Potistika, dekat Gunung Pelion, tersapu ke laut akibat banjir bandang yang dibawa oleh Badai Daniel pada 6 September 2023.
Baca Juga
Thanasis Samaras, pemilik rumah, sebelumnya mengatakan mereka berasal dari Graz, salah satu kota di Provinsi Styria.
Advertisement
Meski pasangan tersebut belum disebutkan namanya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Austria mengatakan tes DNA telah memverifikasi identitas mereka.
"Dengan kesedihan yang mendalam kami harus mengonfirmasi kematian dua warga negara Austria di Yunani," ungkap juru bicara Kemlu Austria, seperti dilansir BBC, Minggu (17/9).
"Perbandingan profil DNA kini telah mengonfirmasi identitas dua orang yang hilang. Dalam masa-masa sulit ini, kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan mereka yang berduka."
Staf kedutaan Austria di Athena, ujar juru bicara Kemlu Austria, memberikan dukungan kepada keluarga pasangan tersebut.
Sudah Disarankan untuk Mengungsi
Pemilik rumah liburan menjelaskan kepada BBC bahwa pasangan pengantin baru Austria tersebut memutuskan untuk berlindung di dalam bungalo yang mereka sewa untuk bulan madu saat hujan lebat melanda Yunani tengah.
Sementara itu, Samaras mengatakan bahwa dia dan tamu lainnya telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Dia sendiri mengaku sudah menyarankan pasangan tersebut untuk melakukan hal yang sama.
"Situasinya sangat buruk. Sangat sulit memutuskan apa yang harus dilakukan pada saat seperti itu," tutur Samaras.
Juga pada Sabtu (16/9), Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan bahwa negaranya sedang menghadapi "perang di masa damai".
"Selama periode dua minggu, kami mengalami kebakaran hutan terburuk dan banjir terburuk dalam sejarah kami," ujarnya.
Advertisement
Pemanasan Global Picu Badai Lebih Dahsyat
Lebih dari selusin orang diketahui tewas sejak Badai Daniel melanda Yunani, Turki, dan Bulgaria pekan lalu.
Banjir yang menewaskan 15 orang menyebabkan ribuan orang terpaksa mengungsi, sementara 30 desa tidak dapat diakses karena ancaman penyakit yang ditularkan melalui air.
Beberapa wilayah Yunani tercatat mengalami curah hujan hingga 800 mm - lebih banyak dari biasanya yang terlihat sepanjang tahun. Salah satu akibatnya, Dataran Karditsa di Yunani tengah disebut telah berubah menjadi danau, dengan desa-desa di sekitar Palamas tenggelam.
Wali Kota Palamas Giorgos Sakellariou mengatakan kepada TV Yunani bahwa orang-orang terdampar di rumah mereka. Dia menggambarkan situasi tersebut sebagai sebuah tragedi.
Para ilmuwan iklim telah memperingatkan bahwa pemanasan global berarti lebih banyak air yang menguap selama Musim Panas, sehingga menyebabkan badai yang lebih dahsyat.
Yunani telah berjuang melawan kebakaran hutan yang dahsyat hampir sepanjang Musim Panas. Angka kematian akibat kebakaran hutan Yunani tercatat terbesar di Uni Eropa, di mana sedikitnya 20 orang tewas pada bulan lalu.