Kanada Usir Diplomat India Buntut Pembunuhan Tokoh Sikh Hardeep Singh Nijjar

Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengonfirmasi bahwa kepala intelijen India di Kanada telah diusir.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 19 Sep 2023, 10:25 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2023, 10:23 WIB
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela KTT G20 di New Delhi, India. (Twitter/@narendramodi)
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela KTT G20 di New Delhi, India. (Twitter/@narendramodi)

Liputan6.com, Ottawa - Kanada mengusir seorang diplomat India pada Senin (19/9/2023), menyusul penyelidikan atas dugaan pemerintah India memiliki kaitan dengan pembunuhan tokoh Sikh, Hardeep Singh Nijjar, yang mendukung gerakan kemerdekaan Khalistan.

Hardeep Singh Nijjar ditembak mati pada 18 Juni 2023 di luar Pusat Kebudayaan Sikh di Surrey, British Columbia.

"Selama beberapa pekan terakhir, badan-badan keamanan Kanada secara aktif menyelidiki tuduhan yang kredibel mengenai kemungkinan adanya hubungan antara agen pemerintah India dan pembunuhan seorang warga negara Kanada, Hardeep Singh Nijjar," kata Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau di parlemen Kanada pada Senin (18/9), seperti dilansir AP, Selasa (19/9).

PM Trudeau mengaku bahwa dia telah menyinggung soal pembunuhan Hardeep Singh Nijjar dalam pembicaraannya dengan PM Narendra Modi di sela-sela KTT G20 India pekan lalu.

"Keterlibatan pemerintah asing dalam pembunuhan warga negara Kanada di tanah Kanada merupakan pelanggaran kedaulatan kita yang tidak dapat diterima," ujar PM Trudeau, seraya menambahkan bahwa pemerintahnya telah bekerja sama dan berkoordinasi dengan sekutu-sekutu Kanada dalam kasus ini.

"Dengan sekuat tenaga saya terus mendesak pemerintah India untuk bekerja sama dengan Kanada untuk menyelesaikan masalah ini," katanya.

PM Trudeau mengatakan bahwa dia mengetahui ada beberapa anggota komunitas India-Kanada yang merasa marah atau takut. Namun, dia menyerukan agar mereka tetap tenang.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengonfirmasi bahwa kepala operasi badan intelijen asing India di Kanada Pavan Kumar Rai telah diusir.

"Jika terbukti benar, ini akan menjadi pelanggaran besar terhadap kedaulatan kita dan aturan paling mendasar tentang bagaimana negara-negara berhubungan satu sama lain," kata Joly. "Sebagai konsekuensinya, kami telah mengusir seorang diplomat terkemuka India."

Kedutaan Besar India di Ottawa belum memberi komentar.

Hubungan Kanada dan India sendiri sedang tegang menyusul pembicaraan dagang yang gagal. Kanada juga baru saja membatalkan misi dagang ke India yang direncanakan berangkat pada Musim Gugur ini.

Menurut Kementerian Luar Negeri India beberapa waktu lalu, PM Modi telah menyatakan keprihatinan yang kuat atas penanganan Kanada terhadap gerakan kemerdekaan Punjabi di kalangan masyarakat luar negeri selama pertemuan dengan PM Trudeau di sela-sela KTT G20.

Pernyataan tersebut menggambarkan gerakan Sikh mendorong pemisahan diri dan menghasut kekerasan terhadap diplomat India. Mereka meminta Kanada untuk bekerja sama dengan India dalam mengatasi apa yang menurut New Delhi merupakan ancaman terhadap diaspora India di Kanada.

Kanada memiliki populasi Sikh lebih dari 770.000 atau sekitar 2 persen dari total penduduknya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


India Pernah Janjikan Uang Tunai untuk Penangkapan Hardeep Singh Nijjar

Ilustrasi rupee India.
Ilustrasi rupee India. (Dok. Pixabay)

Menteri Keamanan Publik Kanada Dominic LeBlanc menerangkan bahwa penasihat keamanan nasional Kanada dan kepala dinas mata-mata Kanada telah melakukan perjalanan ke India untuk bertemu dengan rekan-rekan mereka terkait penyelidikan pembunuhan Hardeep Singh Nijjar.

LeBlanc menyebutnya sebagai penyelidikan pembunuhan aktif yang dipimpin oleh Royal Canadian Mounted Police.

Gerakan Khalistan dilarang di India karena dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. Namun, gerakan ini masih mendapat dukungan di India utara dan juga di sejumlah negara lain seperti Kanada dan Inggris yang merupakan rumah bagi diaspora Sikh dalam jumlah besar.

Tahun lalu, pihak berwenang India mengumumkan hadiah uang tunai bagi informasi yang mengarah pada penangkapan Hardeep Singh Nijjar dan menuduhnya terlibat penyerangan seorang pendeta Hindu di India.

Organisasi Sikh Dunia Kanada mendeskripsikan Hardeep Singh Nijjar sebagai pendukung Gerakan Khalistan yang vokal dan sering memimpin protes damai terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang aktif terjadi di India.

"Hardeep Singh Nijjar telah secara terbuka berbicara tentang ancaman terhadap nyawanya selama berbulan-bulan dan mengatakan bahwa dia menjadi sasaran badan intelijen India," sebut pernyataan itu.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya