Australia Dilanda El Nino, Tingkatkan Risiko Kebakaran Hutan dan Kekeringan Parah

Peningkatan suhu permukaan di Samudra Pasifik dapat berdampak pada Australia hingga awal tahun depan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 20 Sep 2023, 10:01 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2023, 10:01 WIB
Ilustrasi kekeringan.
Ilustrasi kekeringan. (Dok. Pixabay/Tama66)

Liputan6.com, Canberra - Badan Meteorologi Australia (BoM) pada Selasa (19/9/2023), mengonfirmasi bahwa El Nino sedang terjadi. Pola iklim itu berisiko menyebabkan musim kebakaran hutan dan kekeringan yang parah.

Kabar tersebut datang saat Australia tengah dilanda panas yang tidak sesuai musimnya. BoM pun memperingatkan akan terjadi lebih banyak lagi suhu panas di masa mendatang.

Peramal cuaca Karl Braganza mengatakan bahwa peningkatan suhu permukaan di Samudra Pasifik dapat berdampak pada Australia hingga awal tahun depan.

"Musim Panas ini akan lebih panas dari rata-rata dan tentunya lebih panas dibandingkan tiga tahun terakhir," katanya, seperti dilansir France24, Rabu (20/9).

El Nino rata-rata terjadi setiap dua hingga tujuh tahun sekali dan biasanya berlangsung antara sembilan hingga 12 bulan.

Pada Juli, Organisasi Meteorologi Dunia PBB menyatakan El Nino sudah berlangsung dan ada kemungkinan 90 persen hal itu akan berlanjut pada paruh kedua tahun 2023.

El Nino biasanya dikaitkan dengan pemanasan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur. Fenomena ini dapat menyebabkan kekeringan parah di Australia, Indonesia, dan wilayah lain di Asia bagian selatan, ditambah dengan peningkatan curah hujan di bagian selatan Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian selatan, Tanduk Afrika, dan Asia Tengah.

Kebakaran Hutan dan Kekeringan

Potret Kebakaran Hutan yang Menerpa Perth saat Lockdown Covid-19
Seorang petugas pemadam kebakaran memadamkan kobaran api di dekat Wooroloo, di Perth, Australia, Selasa (2/1/2021). Kebakaran hutan tak terkendali di sebuah wilayah di sebelah timur laut Perth telah menghancurkan puluhan rumah dan kemungkinan mengancam lebih banyak lagi. (Evan Collis/DFES via AP)

Hubungan antara El Nino dan perubahan iklim belum diketahui dengan baik.

Namun, badan sains pemerintah Australia awal tahun ini menyimpulkan bahwa kenaikan suhu global dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya pola El Nino dan keparahan dampaknya.

Ilmuwan iklim Andrew King mengatakan El Nino akan meningkatkan risiko kebakaran hutan dan kekeringan mendadak di beberapa wilayah Australia.

"Cuaca panas luar biasa yang kita lihat di wilayah tenggara Australia saat ini merupakan peringatan akan kondisi ekstrem yang mungkin akan kita lihat lebih sering dalam beberapa bulan ke depan," ujar King.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya