Liputan6.com, Jakarta - Israel kini masuk daftar negara klub eksklusif yang mengizinkan mereka masuk ke Amerika Serikat tanpa visa. Meski begitu, di satu sisi Washington masih mengkhawatirkan perlakuan pemerintah Israel terhadap warga Palestina.
Program Bebas Visa Amerika Serikat saat ini mengizinkan warga negara dari 40 negara yang sebagian besar Eropa dan Asia melakukan perjalanan bebas visa ke AS selama tiga bulan.
Advertisement
Baca Juga
Pengumuman Israel masuk dalam program ini akan diumumkan pada akhir pekan ini, dikutip dari laman Russian Today, Selasa (26/9/2023).
Advertisement
Selama dua tahun terakhir, Israel dilaporkan memenuhi dua dari tiga kriteria paling penting yang diperlukan untuk bergabung dengan program AS: persentase penolakan permohonan visa yang rendah dan tingkat masa tinggal visa yang rendah.
Namun, negara ini kesulitan memenuhi kriteria timbal balik ketiga, yang mengharuskan semua warga negara AS, termasuk warga Amerika keturunan Palestina, harus diperlakukan sama ketika melakukan perjalanan ke atau melalui Israel.
Â
Warga Amerika Keturunan Palestina
Israel telah lama mengklaim kekhawatiran keamanan nasional sebagai alasan penerapan persyaratan masuk dan proses penyaringan terpisah bagi warga Amerika keturunan Palestina.
Warga Amerika yang memegang dokumen kependudukan Palestina di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki Israel, sebagian besar dilarang menggunakan bandara internasional Tel Aviv, dan malah dipaksa melakukan perjalanan melalui Yordania atau Mesir untuk mencapai tujuan mereka.
Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah menyesuaikan persyaratan masuknya bagi warga Amerika keturunan Palestina, memungkinkan mereka untuk bergerak bebas masuk dan keluar dari bandara internasional ibu kota dan mengurangi pergerakan masuk dan keluar dari Gaza yang terkepung.
Advertisement