Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y. Kim, menghadiri acara peresmian pembukaan kantor baru Boeing di Indonesia pada 4 Oktober 2023 di South Central Business District (SCBD), Jakarta.
Acara ini bukan sekadar peresmian gedung, tetapi juga sebuah momen penting yang memperkuat kemitraan antara Amerika Serikat dan Indonesia dalam industri kedirgantaraan.
Dalam sambutannya yang dikutip dari siaran tertulis dari Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (4/10/2023), Duta Besar Kim menyampaikan, "Merupakan suatu kehormatan untuk merayakan peresmian kantor baru Boeing di Indonesia. Peristiwa ini menandakan tonggak penting bagi Boeing dan menggarisbawahi kekuatan tangguh kemitraan antara Amerika Serikat dan Indonesia."
Advertisement
Boeing, dengan rekam jejaknya yang gemilang dalam inovasi dan keunggulan dalam industri penerbangan, telah lama menjadi pemimpin global dalam produksi pesawat terbang.Â
Hadirnya Boeing di Indonesia tidak hanya menjadi tanda kehadiran mereka di pasar yang berkembang pesat, tetapi juga mencerminkan tekad perusahaan ini untuk bersama-sama membangun masa depan yang cerah bagi Indonesia dan bukti konkret berkontribusi pada kemajuan RI.
"Pendirian dan perluasan kehadiran Boeing di Indonesia menunjukkan bahwa kolaborasi dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Dengan meresmikan kantor ini, Boeing tidak hanya berinvestasi pada masa depannya sendiri, tetapi juga berinvestasi pada masa depan Indonesia," tegas Duta Besar Kim.
Adapun kantor perusahaan AS Boeing baru-baru ini menyelesaikan investasi besar sebagai bagian dari komitmennya untuk memperluas hubungan komersial dengan Indonesia. Kantor baru Boeing di Kawasan South Central Business District (SCBD), Jakarta, ini diketahui mempekerjakan puluhan staf baru, juga menjadi kantor pusat regional untuk Boeing Engineering Global Support Center yang menyediakan dukungan teknis untuk pelanggan di seluruh Asia Tenggara.
Boeing telah berada di Indonesia selama lebih dari 74 tahun, dimulai sejak tahun 1949 ketika Garuda Indonesia memulai operasinya dengan menerbangkan pesawat angkut khusus Douglas DC-3.
Perkuat Komitmen Kerja Sama dengan Indonesia
Saat ini, Indonesia berada pada posisi yang ideal untuk memanfaatkan produk-produk pesawat Boeing yang telah terkenal di seluruh dunia. Mulai dari 737 MAX yang handal dan efisien hingga 787 Dreamliner yang mutakhir serta 777X yang sedang dalam pengembangan. Boeing memberikan solusi penerbangan yang canggih dan dapat diandalkan.
"Boeing telah menjadi mitra tepercaya menjadi penghubung antar manusia dan antar barang di seluruh dunia," ucap Dubes Kim.
Ia juga menyatakan, "komitmen Boeing terhadap keselamatan, teknologi, dan kelestarian lingkungan hidup selaras dengan tujuan Indonesia untuk masa depan yang berkelanjutan."
Hal ini, sambung Dubes Kim, sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan. "Hubungan erat antara Amerika Serikat dan Indonesia telah dibangun di atas dasar kerja sama dan saling menghormati dalam semua bidang kerja sama. ."
"Perluasan jejak Boeing di Indonesia menegaskan dedikasi bersama kedua pihak dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan keamanan," jelas Dubes Kim.
Â
Advertisement
Latihan Gabungan Super Garuda Shield, Wujud Solidaritas Jaga Indo-Pasifik
Masih dalam dunia penerbangan, AS dan Indonesia sebelumnya juga pernah melakukan kerja sama dan kolaborasi dengan Tentara Angkatan Darat Amerika.
Dalam rangka solidaritas multilateral yang kuat untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, personel militer dari Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Australia, Singapura, Inggris, dan Prancis akan bergabung dalam Latihan Bersama Super Garuda Shield 2023. Kegiatan ini akan berlangsung di beberapa lokasi di Indonesia Indonesia dari 31 Agustus hingga 13 September 2023.
Sebagai wujud solidaritas multilateral yang kuat untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, personel militer dari Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Australia, Singapura, Inggris, dan Prancis akan berpartisipasi dalam Latihan Bersama Super Garuda Shield 2023 di beberapa lokasi di Indonesia mulai 31 Agustus hingga 13 September 2023.
 Selain itu, perwakilan militer dari beberapa negara seperti Brunei, Brazil, Kanada, Jerman, India, Malaysia, Belanda, Selandia Baru, Papua Nugini, Filipina, Korea Selatan, dan Timor Leste juga akan hadir sebagai pengamat.
Melansir dari keterangan tertulis Kedutaan Besar AS di Jakarta yang dikutip Rabu (29/8/2023), Jenderal Charles Flynn, Panglima Angkatan Darat AS di Pasifik menyatakan bahwa Super Garuda Shield 2023 diharapkan dapat mempertahankan keberhasilan tahun sebelumnya.
"Super Garuda Shield 2023 akan melanjutkan kesuksesannya yang luar biasa pada tahun lalu," kata Panglima Angkatan Darat AS di Pasifik Jenderal Charles Flynn. "Latihan bersama multinasional ini menunjukkan komitmen kolektif dan kesatuan pemikiran kita, memungkinkan terciptanya Indo-Pasifik yang stabil, aman, dan lebih damai, bebas, dan terbuka."
Bantu Indonesia Atasi Dampak Perubahan Iklim
Selain melalui hubungan-hubungan kerja sama dalam bidang ekonomi dan bisnis, ada juga hubungan yang terjalin karena misi bersama menciptakan lingkungan hidup lebih baik.
Environment Officer United States Agency for International Development (USAID) Ryan Weddle buka-bukaan soal langkah konkret Amerika Serikat, dalam mendukung Indonesia menangani dampak perubahan iklim yang kian nyata.
"Di Indonesia, USAID mengelola portofolio lingkungan terbesar dengan anggaran lebih dari USD 200 juta (sekitar Rp3 triliun) yang ditujukan untuk membantu RI mengurangi dampak perubahan iklim sambil menjaga keanekaragaman hayatinya," ujar Ryan Weddle pada siaran langsung program perdana Climate Talks Liputan6.com bertema "Perubahan Iklim Perparah Bencana Alam, Apa Solusinya?", Jumat (8/9/2023).
"Ini mencakup program di berbagai sektor, seperti promosi energi terbarukan, pelestarian lingkungan darat dan laut, kerja sama dengan kota-kota di Indonesia untuk meningkatkan akses air bersih dan sanitasi, pengelolaan sampah padat, serta adaptasi terhadap dampak perubahan iklim," Ryan Weddle menambahkan.
Salah satu fokus utama USAID, sambungnya, adalah mengatasi perubahan iklim yang semakin menjadi isu global. Di mana perubahan iklim telah mengintensifkan bencana alam seperti kebakaran hutan, banjir, dan kekeringan.Â
Sebagai bagian dari kemitraan Amerika Serikat dengan negara-negara di seluruh dunia, USAID berkomitmen untuk menangani tantangan pembangunan bersama, terutama perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.
Advertisement