Liputan6.com, Jakarta - Republik Federal Jerman melalui KfW Development Bank menandatangani perjanjian hibah sebesar 5 juta euro atau setara dengan 83 miliar rupiah dengan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) pada 6 Oktober 2023.Â
Hibah ini bertujuan mendukung ASEAN Response Fund, yakni inisiatif yang ditujukan untuk membantu negara-negara anggota ASEAN dalam menghadapi tantangan COVID-19 serta keadaan darurat kesehatan masyarakat dan penyakit baru lainnya.
Baca Juga
ASEAN Response Fund memiliki beberapa tujuan kunci, di antaranya adalah mendukung deteksi, pengendalian, dan pencegahan penularan COVID-19. Selain itu, dana ini dapat digunakan untuk mendukung keselamatan para profesional kesehatan dan personel garis depan lainnya.Â
Advertisement
Fokus lain dalam bantuan dana tersebut, dalam keterangan pers dari Kedutaan Jerman di Jakarta yang dikutip Senin (16/10/2023), adalah memperkuat kesiapsiagaan menghadapi pandemi, mendukung implementasi proyek penelitian terkait metode pengobatan dan vaksinasi, serta merencanakan dan melaksanakan tindakan pembendungan penyakit di seluruh wilayah ASEAN.
Kontribusi Jerman senilai 83 miliar rupiah ini akan digunakan untuk membiayai pasokan dan peralatan medis yang melibatkan diagnosis serta perawatan pasien hingga peralatan keselamatan bagi para tenaga medis.
"Meskipun dampak pandemi ini signifikan, untungnya sebagian besar sudah berlalu, masih banyak kebutuhan di seluruh Negara Anggota ASEAN yang dapat diatasi oleh Jerman,"Â ujar Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN Ina Lepel.
Selanjutnya Dubes Ina Lepel mengatakan ia senang bahwa kontribusi Jerman akan dapat mendukung bidang-bidang tersebut.
Bantuan keuangan ini menunjukkan komitmen Jerman dalam mendukung upaya global untuk mengatasi pandemi dan memperkuat kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan kesehatan global.
AS Rayakan Keberhasilan Bantuan Penanganan COVID-19 di Indonesia Senilai Rp 972 Miliar
Bantuan dana dari luar negeri juga pernah Indonesia terima dari AS untuk penanganan COVID-19.
Amerika Serikat (AS) melalui United States Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional AS, merayakan keberhasilan kerja sama program bantuan COVID-19 bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 31 Maret 2023 di Perpustakaan Nasional, Jakarta.Â
USAID telah memberikan bantuan lebih dari 65 juta dolar AS atau sekitar 972 miliar rupiah untuk membantu penanganan COVID-19 di Indonesia. Bantuan itu menjangkau lebih dari 90 persen masyarakat Indonesia, yakni lebih dari 260 juta orang.
Bantuan itu juga mendukung lebih dari 840.000 petugas kesehatan di garis depan sembari memperkuat kemampuan sekitar 2.000 rumah sakit, klinik, dan laboratorium dalam memerangi pandemi.
Selain itu, sebagai donor terbesar untuk COVAX, dengan komitmen total 4 miliar dolar, USAID membantu pengiriman lebih dari 100 juta dosis vaksin ke Indonesia, termasuk 42 juta dosis yang disumbangkan dan didatangkan langsung dari AS.
Advertisement
AS Hibahkan Rp15 Miliar untuk Dukung Indonesia Capai Target Nol Emisi
Tak hanya bantuan dana untuk penanganan COVID-19, AS juga pernah berikan hibah untuk capai target net zero emission.
Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (U.S. Trade and Development Agency atau USTDA) memberikan hibah bernilai Ro15 miliar (atau 1.046.434 dolar AS) untuk mendukung transisi energi bersih Indonesia pada Jumat 26 Mei 2023.
Hibah ini diberikan kepada PT Medco Power Indonesia (Medco) yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, untuk studi kelayakan guna membantu pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 111 megawatt di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Proyek ini akan memfasilitasi penggantian sumber energi berpolusi tinggi dengan energi bersih dan terbarukan, demikian dikutip dari siaran pers resmi Kedubes AS yang dimuat Liputan6.com (29/5/2023).
Presiden Direktur Medco Eka Satria dan Direktur Regional USTDA untuk Indo-Pasifik Verinda Fike berpartisipasi dalam acara penandatanganan hibah tanggal 26 Mei kemarin yang disaksikan oleh Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Michael F. Kleine.
Bantu Indonesia Atasi Dampak Perubahan Iklim, AS Gelontorkan Dana USD 200 Juta
AS baru-baru ini juga turut berkontribusi dalam bantuan pendanaan kepada Indonesia.
Environment Officer United States Agency for International Development (USAID) Ryan Weddle buka-bukaan soal langkah konkret Amerika Serikat, dalam mendukung Indonesia menangani dampak perubahan iklim yang kian nyata.
"Di Indonesia, USAID mengelola portofolio lingkungan terbesar dengan anggaran lebih dari USD 200 juta (sekitar Rp3 triliun) yang ditujukan untuk membantu RI mengurangi dampak perubahan iklim sambil menjaga keanekaragaman hayatinya," ujar Ryan Weddle pada siaran langsung program perdana Climate Talks Liputan6.com bertema "Perubahan Iklim Perparah Bencana Alam, Apa Solusinya?", Jumat (8/9/2023).
"Ini mencakup program di berbagai sektor, seperti promosi energi terbarukan, pelestarian lingkungan darat dan laut, kerja sama dengan kota-kota di Indonesia untuk meningkatkan akses air bersih dan sanitasi, pengelolaan sampah padat, serta adaptasi terhadap dampak perubahan iklim," Ryan Weddle menambahkan.
Salah satu fokus utama USAID, sambungnya, adalah mengatasi perubahan iklim yang semakin menjadi isu global. Di mana perubahan iklim telah mengintensifkan bencana alam seperti kebakaran hutan, banjir, dan kekeringan.
Advertisement