Liputan6.com, Cebu - Tanah Filipina berguncang hebat Selasa, 15 Oktober 2013. Gempa bumi dahsyat terjadi, dengan kekuatan magnitudo 7,2.Â
Gempa Filipina ini menelan korban jiwa sebanyak 110 orang mengutip laporan The Guardian. Peristiwa ini merenggut nyawa dan merusak banyak bangunan bersejarah di sejumlah wilayah.
Baca Juga
Gempa terjadi pada pukul 8.12 pagi dan berpusat sekitar 20 mil (33 km) di Carmen Pulau Bohol, menyebabkan runtuhnya banyak bangunan, retaknya jalan, dan jembatan yang ambruk.Â
Advertisement
Guncangan kuat ini juga melanda Kota Cebu, yang terpisah oleh selat sempit dari Bohol. Sejumlah orang tewas akibat bangunan di pelabuhan dan atap pasar ambruk.
Gempa bumi tersebut juga memicu dua kali insiden berdesakan. Lima orang tewas dan delapan lainnya luka-luka ketika massa bergegas meninggalkan gedung olahraga di Cebu, kata petugas manajemen bencana provinsi Neil Sanchez.
Lima orang lainnya tewas ketika sebagian pasar ikan runtuh di Kota Cebu, tepat di seberang selat dari episenter gempa. Dua orang lainnya meninggal dan 19 orang terluka ketika atap pasar di Mandaue runtuh. Beberapa puluh orang lainnya terluka.
Gambar yang ditayangkan di stasiun TV lokal menunjukkan bangunan beton dua lantai yang roboh, dengan laporan media bahwa seorang bayi berusia delapan bulan dan seorang lainnya berhasil diselamatkan.
Banyak Bangunan Bersejarah Roboh
Salah satu momen yang paling menegangkan tergambar dari cerita Vilma Yorong, seorang pegawai pemerintah di Bohol, "Kami lari keluar dari bangunan, dan di luar, kami memeluk pohon karena getaran begitu kuat," ujarnya saat berbicara dengan Associated Press melalui telepon.Â
"Ketika guncangan berhenti, saya lari ke jalan, dan di sana saya melihat beberapa orang terluka. Ada yang mengatakan gereja mereka roboh," lanjutnya.
Dia dan yang lainnya melarikan diri ke pegunungan, takut tsunami akan datang setelah gempa. "Beberapa menit setelah gempa, orang-orang mendorong satu sama lain untuk naik ke bukit," katanya.
Selain bangunan runtuh, beberapa gereja bersejarah di Filipina juga mengalami kerusakan serius.Â
Gereja batu kapur berusia abad ke-17 di Kota Loboc hancur, sementara di Bohol, menara berusia 400 tahun runtuh menimpa bangunan sekitarnya.Â
Beberapa gereja kolonial Spanyol, termasuk Basilica of the Holy Child Cebu yang berusia 16 abad, gereja tertua di Filipina yang kehilangan menara loncengnya, juga mengalami kerusakan.
Â
Advertisement
Sempat Ada Gempa Susulan
Awalnya, pihak berwenang kesulitan mencapai daerah yang terkena dampak gempa, demikian laporan media lokal, karena jaringan listrik terputus dan jaringan telepon terganggu.
Provinsi Cebu dan Bohol yang berdekatan adalah rumah bagi hampir 4 juta orang yang tinggal di sana dan populer bagi turis lokal dan asing yang mengunjungi pantai dan Bukit Coklat di daerah tersebut.
Pihak berwenang mengatakan jumlah korban mungkin terbatas karena hari Selasa adalah hari libur nasional. "Beruntungnya banyak kantor dan sekolah tutup karena libur," kata Jade Ponce, wakil walikota Cebu.
Pasien di rumah sakit kota beberapa di antaranya lari ke jalan selama gempa susulan, mereka telah dievakuasi ke ruang terbuka termasuk lapangan bola basket, kata Ponce. Mereka akan kembali ke dalam gedung "segera setelah bangunan dinyatakan aman."
Meskipun tidak ada ancaman tsunami setelah gempa tersebut, saat itu penduduk harus tetap waspada terhadap kemungkinan tanah longsor, terutama di bagian barat daya Bohol.Â
Gempa bumi adalah hal yang biasa di Filipina, kepulauan dengan lebih dari 7.100 pulau yang terletak di "ring of fire" Pasifik.Â
Tiga gempa bumi lainnya telah melanda Bohol dalam beberapa tahun terakhir sejak 2013.
Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Filipina di Tahun 2023
Selain peristiwa yang hampir 10 tahun berlalu, di tahun 2023 ini juga tercatat beberapa gempa yang telah terjadi di Filipina. Salah satunya yang berikut ini:
Gempa bumi mengguncang sebagian Filipina barat daya ibu kota pada Kamis 15 Juni 2023. Kendati demikian hingga berita ini dimuat belum ada laporan segera mengenai kerusakan besar atau korban jiwa.
"Gempa pagi bermagnitudo 6,2 terjadi di dekat Hukay dan sekitar 120 kilometer (75 mil) di bawah permukaan, menurut US Geological Survey (USGS) atau Survei Geologi AS seperti dikutip dari Associated Press.
Hukay berjarak sekitar 140 kilometer (87 mil) dari Manila.
Gempa Filipina kali ini dilaporkan memiliki pusat di kedalaman, yang sering dirasakan secara luas tetapi dengan potensi yang lebih kecil untuk menyebabkan kerusakan besar.Â
National Disaster Risk Reduction and Management Council atau Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina mengatakan tidak ada laporan segera mengenai kerusakan besar atau cedera, tetapi evaluasi wilayah terdampak gempa tengah dilakukan pihak berwenang.
Filipina sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi karena lokasinya yang berada di jalur Ring of Fire atau Cincin Api, sebuah busur patahan seismik di sekitar Samudra Pasifik.
Gunung berapi Mayon, yang paling aktif di Filipina, saat ini sedang meletus dan meskipun sejauh ini tidak terlalu kencang, masih memaksa sekitar 18.000 orang mengungsi dari daerah di provinsi timur laut Albay.
Advertisement