Liputan6.com, Gaza - Sekitar 500 orang tewas usai rumah sakit di Gaza dihantam serangan roket. Pihak Israel menolak disalahkan dan menyebut pelakunya justru dari sisi Palestina yang roketnya tak sengaja menghantam rumah sakit.Â
Hingga kini, perang informasi masih terjadi di media sosial terkait siapa pelaku serangan. Israel Defense Forces (IDF) membantah serangan dari pihaknya, sementara duta besar Palestina di PBB serta Hamas sama-sama menuduh Israel pelakunya.
Baca Juga
Seorang jurnalis dari The Washington Post membagikan video serangan rumah sakit tersebut. Pada video itu, roket terdengar sangat bising dan memicu ledakan besar.Â
Advertisement
Video of the moment of the blast at Al Ahli Hospital, geolocated by The Post, captures a whirring through the air and then a blast, followed by orange flames: https://t.co/9C6AYwyP02 pic.twitter.com/Fa7T2DinCj
— Evan Hill (@evanhill) October 17, 2023
PBB dan WHO telah sama-sama mengecam serangan di Gaza tersebut. Presiden Prancis Emmanuel Macron berkata tidak ada justifikasi untuk menyerang rumah sakit. Ia juga berharap agar penyebab peristiwa ini bisa terang-benderang.
"Tidak ada yang dapat menjustifikasi untuk menyerang sebuah rumah sakit. Tidak ada yang bisa menjustifikasi menarget rakyat sipil. Prancis mengecam serangan ke Al-Ahli Arab hospital di Gaza yang membuat banyak rakyat Palestina menjadi korban. Pikiran kami bersama mereka. Semua cahaya harus diungkap terkait keadaan tersebut," ujar Presiden Macron via platform X.