Gara-gara Nangis Tak Berhenti, Ibu di Rusia Tega Menikam Bayinya Sendiri

Polisi mengatakan, pelaku awalnya menunggu anaknya agar berhenti menangis dengan sendirinya. Namun karena tak kunjung diam, ia justru berlari ke arah putranya dan menusuknya tiga kali.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Nov 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi bayi laki-laki
Ilustrasi bayi laki-laki. (Photo by hessam nabavi on Unsplash)

Liputan6.com, Moskow - Seorang ibu di Rusia berusia 22 tahun menikam perut anaknya dengan pisau dapur hanya karena tidak berhenti menangis. Kala itu, pelaku perasa bayi itu mengganggunya saat sedang minum alkohol. 

Diketahui, wanita yang diidentifikasi bernama Aida yang melukai putranya bernama Artem itu tinggal di Desa Priyutovo, Bashkortostan, Rusia. 

Polisi mengatakan, Aida awalnya menunggu jika anaknya berhenti menangis dengan sendirinya. Namun karena tak kunjung diam, ia justru berlari ke arah putranya dan menusuknya tiga kali. 

Setelah melakukan aksi tersebut, Aida melemparkan pisaunya ke lantai dan meninggalkannya di rumah. Beberapa saat kemudian, ia meminta seorang pejalan kaki yang ditemuinya memanggilkan ambulans untuk putranya. 

Tim medis kemudian menemukan Artem dalam kondisi bersimbah darah dan segera menelepon polisi.

"Ya Tuhan! Ususnya keluar," katanya, seperti dilansir The Mirror, Jumat (3/11/2023). 

Balita itu kemudian segera dilarikan ke rumah sakit dengan luka parah di perutnya. Beruntungnya, dokter masih bisa menjahit lukanya dan berhasil menyelamatkan nyawanya. 

"Sang ibu melakukan setidaknya tiga serangan dengan pisau di perut anak tersebut. Setelah itu, dia keluar dan meminta seorang pejalan kaki untuk memanggil ambulans," ungkap Komite Investigasi Bashkiria kepada media lokal.

Aida kemudian ditangkap dan dibawa ke kantor polisi untuk menjalani interogasi. 

Rupanya, wanita tersebut telah menjadi perhatian layanan sosial sebelumnya karena tidak merawat anaknya dengan baik. 

Menurut keterangan pihak berwenang, setelah kejadian ini Artem akan dirawat oleh panti asuhan sementara Aida ditahan. Jika telah terbukti bersalah, ia dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ibu di Jerman Bunuh Kelima Anaknya

Contoh ilustrasi anak-anak
(Foto: Unsplash.com/Marisa Howenstine)

Dalam kasus lainnya, wanita berusia 27 tahun di Jerman dicurigai menghabisi nyawa lima orang anaknya.

Perempuan tersebut juga berupaya bunuh diri dengan menabrakan tubuhnya ke kereta api. Lima anak yang tewas berusia satu sampai delapan tahun. Tiga orang merupakan anak perempuan dan dua lainnya laki-laki.

Polisi menemukan jasad anak-anak itu di tempat tinggal keluarga. Anak-anak itu tinggal di bangunan residensi di kota Solingen, daerah utara North Rhine-Westphalia.

Polisi tak mengungkap penyebab kematian anak-anak itu. Ada korban keenam yang dilaporkan selamat dari pembunuhan ini, ia adalah seorang anak laki-laki berusia 11 tahun.

Informasi mengenai kejadian itu didapatkan polisi nenek para korban yang tinggal di kota Mönchengladbach yang berjarak 60 kilometer dari TKP.

Juru bicara polisi setempat berkata ibu dari anak-anak itu mengalami luka serius akibat percobaan bunuh dirinya. Polisi rencananya akan memeriksa perempuan itu.


Bunuh Suami dan Anak Kandung, Ibu di Australia Dipenjara

Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan. (Liputan6.com)

Dalam kisah lain lagi, seorang ibu di Perth, Australia, akan menghabiskan setidaknya 18 tahun di penjara karena menikam suaminya hingga tewas saat tidur, sebelum menusukkan pisau dapur pada dua putranya yang masih muda.

Cara Lee Hall, 38 tahun, dinyatakan bersalah tahun lalu karena membunuh Glenn Hall yang berusia 33 tahun di rumah mereka di pinggiran selatan Leda, Perth, pada Desember 2015, sebelum menyerang dua dari empat putra mereka, yang pada saat itu berusia 11 dan empat tahun.

Glenn Hall ditikam lebih dari 16 kali saat ia tidur di kasur.


Mengadu ke Layanan Darurat

Ilustrasi nomor telepon
Ilustrasi nomor telepon (Gambar oleh PublicDomainPictures dari Pixabay)

Cara kemudian menelepon layanan darurat dan mengatakan bahwa ia telah menikam suaminya karena ia berusaha membunuhnya dan anak-anak mereka.

Mahkamah Agung Australia mengungkap bahwa selama panggilan itu, Cara mengatakan kepada putranya untuk pergi ke rumah tetangga yang bisa menjaga mereka tetap aman.

Cara kemudian memberi tahu detektif bahwa ia tak bisa mengendalikan dirinya untuk membunuh mereka.

Fenomena Bunuh Diri di Gunungkidul
Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya