Israel Perintahkan Warga Palestina di Khan Younis Mengungsi, ke Mana Lagi Mereka Harus Pergi Setelah Gaza Utara Luluh Lantak?

Israel sebelumnya telah mendesak warga di utara Gaza mengungsi ke selatan, menandainya sebagai zona aman. Namun, kini selatan Gaza juga akan digempur.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 17 Nov 2023, 07:17 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2023, 07:17 WIB
Evakuasi Korban Serangan Israel di Khan Younis
Warga Palestina mencari korban di atas puing-puing bangunan yang hancur usai pengeboman Israel, di Khan Younis di Jalur Gaza Selatan pada 26 Oktober 2023. (Mahmud HAMS/AFP)

Liputan6.com, Gaza - Israel pada Kamis (16/11/2023) malam, menjatuhkan selebaran di wilayah timur Khan Younis, selatan Jalur Gaza, yang isinya memberitahu orang-orang untuk mengungsi ke tempat perlindungan demi keselamatan mereka sendiri.

Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa perang Hamas Vs Israel dapat menyebar ke wilayah yang sebelumnya dinyatakan aman.

Selebaran serupa telah dijatuhkan sekitar dua minggu sebelumnya, tetapi kali ini disusul dengan penembakan tank besar-besaran Israel di wilayah tersebut.

Puluhan ribu orang yang mengungsi dari wilayah utara telah mencari perlindungan di sekolah-sekolah dan tenda-tenda di Khan Younis, sehingga menyebabkan kepadatan penduduk yang parah di tengah kekurangan makanan dan air.

"Demi keselamatan Anda, Anda perlu segera mengungsi dari tempat tinggal Anda dan menuju ke tempat perlindungan yang diketahui," tulis selebaran tersebut, yang secara spesifik menyebut lingkungan Khuzaa, Abassan, Bani Suhaila dan Al Qarara, seperti dilansir Reuters, Jumat (17/11).

"Siapapun yang berada di dekat teroris atau fasilitas mereka membahayakan nyawa mereka dan setiap rumah yang digunakan oleh teroris akan menjadi sasaran."

Dua per tiga dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kehilangan tempat tinggal akibat perang dan setiap ruang yang tersedia di Khan Younis dan kota-kota selatan lainnya sudah penuh sesak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Israel Langgar Hukum Kemanusiaan Internasional

Anak-Anak Palestina
Warga Palestina mengevakuasi korban luka dari sebuah bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, Kamis (19/10/2023). (AP Photo/Fatima Shbair)

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Volker Turk mengatakan pada Kamis bahwa wabah penyakit menular dan kelaparan tidak dapat dihindari mengingat kondisi kehidupan yang mengerikan dan intensitas kerumunan orang.

Turk mendesak pihak-pihak yang berkonflik menciptakan ruang politik untuk keluar dari kengerian yang terjadi saat ini dan mengutuk meluasnya penargetan warga sipil dalam lima minggu terakhir serta mendesak pertanggungjawaban atas pelanggaran HAM berat.

Turk kembali mengingatkan Israel bahwa serangan yang ditujukan terhadap rumah sakit, sekolah, pasar dan toko roti serta hukuman kolektif dalam hal blokade dan pengepungan yang diberlakukan Israel di Gaza dilarang berdasarkan hukum kemanusiaan internasional.

Israel juga menggunakan selebaran di Gaza utara untuk menekan warga sipil agar pindah, dan ratusan ribu orang telah melakukannya - sebuah pengungsian massal yang dikhawatirkan oleh banyak warga Palestina akan menjadi permanen.

Perang Hamas Vs Israel babak baru diawali oleh serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober, yang menurut Israel menewaskan setidaknya 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.

Israel pun bersumpah akan memusnahkan Hamas, melancarkan serangan udara hingga darat ke Gaza yang menurut update Kementerian Kesehatan Palestina telah menewaskan 11.470 orang termasuk 4.707 orang. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak.

Seperti dikutip dari The Guardian, dalam beberapa hari terakhir, update terkait korban tewas di Gaza akibat serangan Israel diambil alih Kementerian Kesehatan Palestina yang berkedudukan di Tepi Barat. Sebelumnya, otoritas kesehatan Gaza yang dikelola Hamas merupakan sumber informasi utama, namun mereka berhenti merilis jumlah korban tewas setelah pejabatnya yang berbasis di Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza terputus aksesnya ke listrik dan konektivitas.


Tahap Serangan Selanjutnya

Evakuasi Korban Serangan Israel di Khan Younis
Serangan militer Israel merobohkan beberapa gedung apartemen di Khan Younis. (Mahmud HAMS/AFP)

Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant pada Kamis pula mengumumkan serangan tahap selanjutnya di Gaza.

"Saya tiba hari ini di markas divisi yang pasukan khususnya juga beroperasi di dalam Rumah Sakit al-Shifa," sebut laporan i24NEWS mengutip Gallant yang didampingi wakil kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan perwira senior lainnya.

"Ada temuan signifikan. Kami bekerja dengan presisi dan tekad."

Militer Israel mengklaim pihaknya menemukan terowongan Hamas dan sebuah kendaraan dengan senjata di kompleks Rumah Sakit al-Shifa di Gaza. Mereka mempublikasikan video dan foto terowongan serta senjata, namun tidak ada verifikasi independen yang dapat dilakukan.

Gallant melanjut, "Kami telah selesai mengambil alih dan membersihkan bagian barat Kota Gaza dan sekarang melanjutkan ke tahap serangan berikutnya."

Menhan Israel itu tidak merinci lebih lanjut.

Menurutnya, pasukan Israel bekerja dengan tepat, penuh tekad, tegas dan mengoordinasikan pasukan udara, laut, dan darat, disertai dengan intelijen yang sangat kuat dan menyeluruh.

 

Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya