2 Desember 1988: Siklon Bangladesh Terburuk dalam 20 Tahun Terakhir Bawa Angin 150 Km/Jam, 700 Orang Tewas

Ribuan orang telah meninggal akibat siklon paling menghancurkan yang melanda Bangladesh dalam hampir 20 tahun terakhir sebelum tahun 1988, laporan PBB.

oleh Erina Putri diperbarui 02 Des 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 02 Des 2023, 06:00 WIB
Topan Tropis Sembilan
Sistem cuaca yang tidak disebutkan namanya dapat berkembang menjadi siklon tropis selama dua hari ke depan. (AFP)

Liputan6.com, Dhaka - Ribuan orang telah meninggal akibat siklon paling menghancurkan yang melanda Bangladesh dalam hampir 20 tahun terakhir sebelum tahun 1988, pada 2 Desember di tahun yang sama, lapor PBB.

Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan telah mengkonfirmasi 700 orang tewas pada kejadian itu.

Melansir dari BBC, siklon itu melanda wilayah selama dua hari dengan kecepatan angin mencapai lebih dari 150 km per jam, dan diperkirakan jumlah korban tewas telah mencapai ribuan.

UNOCHA mengatakan nasib beberapa ribu nelayan di kanal dan selat pulau-pulau kecil di selatan Bangladesh tidak diketahui.

100 jasad telah ditemukan di dekat Pulau Dublarchar, 90 km dari pantai.

Pekerja bantuan telah menggambarkan pemandangan sebagai "kehancuran total".

Diperkirakan 85% rumah desa, yang biasanya terbuat dari bahan-bahan alami, telah rata dengan tanah akibat bencana alam ini.

Ribuan orang telah mengungsi dan banyak yang mencari perlindungan di bangunan-bangunan batu seperti sekolah dan masjid.

Banyak yang terluka akibat runtuhnya dinding atau kabel listrik yang hidup.

Pekerja bantuan saat itu khawatir kalau penyakit dapat mewabah di negara itu karena air bersih telah terkontaminasi dan banyak yang menderita penyakit lambung.

Gelombang pasang juga telah melanda sebagian besar sumur bor.

 

Semua Hasil Panen Rusak Tak Bersisa

Siklon Tropis
Gambaran Siklon. (Badan Meteorologi Jepang / Himawari 8)

John Key, direktur lapangan World Vision, mengatakan kepada BBC bahwa sawah padi, yang menjadi mata pencaharian utama penduduk di wilayah tersebut dan seharusnya akan dipanen, telah lenyap tak bersisa.

Dia mengatakan orang-orang pun jadi gelisah karena tidak tahu nasib orang yang mereka cintai.

Namun, ia juga mengatakan kelaparan sekarang menjadi masalah yang besar setelah kejadian itu.

"Prioritas utama saya adalah mendapatkan tim bantuan World Vision kami di lokasi dengan pasokan makanan untuk keluarga yang terkena dampak. Hal itu sedang dilakukan sekarang - setidaknya kami dapat menjaga kehidupan," katanya.

Bangladesh telah menderita sejarah panjang kondisi cuaca ekstrem.

Pada tahun 1970, 300.000 orang meninggal dalam siklon dan hanya tiga tahun setelah siklon tahun 1988 - siklon lain melanda, menewaskan sekitar 140.000 orang.

Banjir dan siklon terus menghantui negara ini.

Tetapi inisiatif baru, yang diluncurkan oleh pemerintah dengan bantuan lembaga bantuan Barat, yang berlangsung hingga awal tahun 1990-an menyebabkan pembangunan perlindungan siklon yang luas.

Setelahnya bahkan desa-desa terpencil di Bangladesh memiliki akses ke perlindungan ini, dan pihak berwenang yakin jumlah korban tewas pada tahun 1970 dan 1991 tidak akan terulang.

Siklon Ilsa Bawa Badai Dahsyat ke Australia Barat, Kecepatan Angin Hingga 218 Km/Jam

Siklon Ilsa. (Australia Department of Fire and Emergency Services)
Siklon Ilsa. (Australia Department of Fire and Emergency Services)

Siklon yang kuat juga pernah melanda Australia Barat.

Siklon melanda sebagai badai kategori lima, mencatatkan rekor kecepatan angin tetapi tak membuat daerah berpenduduk mengalami kerusakan besar.

Siklon tropis Ilsa yang parah melanda negara bagian yang dekat dengan Port Hedland, pusat ekspor bijih besi terbesar di dunia, tepat sebelum Jumat tengah malam (17:00 BST).

Badai telah diturunkan ke kategori tiga, tetapi peringatan merah tetap berlaku untuk beberapa komunitas pedalaman.

Siklon tersebut adalah yang terkuat yang menghantam wilayah tersebut dalam 14 tahun.

Wali Kota Port Hedland Peter Carter menggambarkan suara angin yang menghantam kota sebagai "sangat menakutkan dan tidak biasa" dan "seperti kereta barang".

Salah satu kedai minum dan taman karavan lokal terkenal yang terletak tepat di jalur badai - rumah jalan Pardoo - mengalami "kerusakan parah", kata pemiliknya di Facebook.

"Namun sejauh ini belum ada laporan korban luka dan semua infrastruktur penting tidak rusak oleh Siklon Ilsa itu," kata kepala pemadam kebakaran kawasan itu.

"Begitu kami bisa mendapatkan kru ke darat dan helikopter di udara... kami akan bergerak di sepanjang pantai hanya untuk memeriksa jalan dan infrastruktur penting lainnya," kata Peter Sutton kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC) seperti dikutip dari CNN, Jumat (14/4/2023)

Angin berkecepatan 218 km/jam terekam di Pulau Bedout di lepas pantai saat badai mendarat, menetapkan rekor angin berkelanjutan 10 menit awal untuk Australia.

Rekor sebelumnya adalah 194km/jam - angin yang tercatat saat Siklon George menghantam negara itu pada 2007.

Sementara Australia utara tidak asing dengan siklon, badai ini adalah yang terkuat yang melanda kawasan itu dalam 14 tahun.

Siklon Tauktae Sebabkan Kapal Tenggelam di Mumbai India, 127 Orang Hilang

Ilustrasi gelombang laut
Ilustrasi gelombang laut (Sumber: Pixabay)

Siklon pernah menghampiri India pada tahun 2021.

Sebanyak 127 orang hilang pada Selasa (18/5) setelah sebuah kapal yang terapung di lepas pantai Mumbai, India tenggelam selama siklon Tauktae. 

Hal itu disampaikan oleh Angkatan Laut India.

Dua kapal dan helikopter tim penyelamat pun dikerahkan untuk membantu pencarian ratusan orang tersebut.

Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (18/5/2021) kapal itu membawa 273 orang ketika mulai berlayar pada Senin (17/5). Dikarenakan angin kencang yang melanda pantai barat India, memunculkan gelombang besar dan mengubah jalan menjadi sungai.

Kementerian Pertahanan India mengatakan bahwa 146 orang diselamatkan dari kapal, yang dioperasikan oleh perusahaan minyak milik negara mereka, dengan operasi diperkirakan akan berlanjut sepanjang hari dalam "kondisi laut yang sangat menantang".

Surat kabar India, Tribune, menggambarkan kapal itu sebagai tongkang yang digunakan untuk keperluan teknik dan kargo.

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya