Banjir Melanda Queensland di Australia, Pesawat Terendam hingga Buaya Berkeliaran di Tengah Kota

Perdana Menteri Queensland Steven Miles mengatakan bencana alam ini adalah yang terburuk sepanjang ingatannya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 18 Des 2023, 11:21 WIB
Diterbitkan 18 Des 2023, 11:21 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi banjir. (dok. pixabay/@hermann)

Liputan6.com, Canberra - Curah hujan tinggi menyebabkan banjir meluas di ujung utara Queensland. Pihak berwenang memperkirakan ini akan menjadi banjir terburuk yang pernah terjadi di kawasan Australia.

Ribuan orang telah dievakuasi, namun masih banyak lagi yang terlantar.

Cuaca ekstrem yang disebabkan oleh topan tropis telah menyebabkan curah hujan setara selama setahun turun di beberapa daerah.

Gambar-gambar dari wilayah Queensland menunjukkan pesawat terendam di Bandara Cairns, seekor buaya terlihat di tengah kota, dan orang-orang meninggalkan rumah mereka dengan perahu.

Sejauh ini tidak ada korban jiwa atau orang hilang yang dilaporkan. Hujan deras diperkirakan akan terus berlanjut selama 24 jam ke depan.

Ratusan orang telah diselamatkan - banyak rumah terendam, aliran listrik dan jalan terputus, serta air minum yang aman semakin berkurang.

Kota Cairns telah menerima curah hujan lebih dari 2m sejak peristiwa cuaca dimulai.

Perdana Menteri Queensland Steven Miles mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation, "Bencana alam ini adalah yang terburuk yang dapat saya ingat."

"Saya telah berbicara dengan penduduk lokal Cairns di lapangan ... dan mereka mengatakan mereka belum pernah melihat hal seperti ini," kata dia seperti dilansir BBC, Senin (18/12). "Pernyataan seseorang dari ujung utara Queensland itu, benar-benar berarti sesuatu."

Dia mengatakan kekhawatiran yang mendesak adalah menyelamatkan mereka yang terjebak di air yang naik, seperti mereka yang berada di kota terpencil Wujal Wujal, sekitar 175 km di utara Cairns.

Sembilan orang – termasuk seorang anak yang sakit – menghabiskan malam di atap rumah sakit setelah kru darurat tidak dapat menghubungi mereka. Barulah pada pada Senin mereka dipindahkan ke tempat lain.

Miles mengatakan seluruh kota sekarang harus dievakuasi.

"Setelah itu, kami mempunyai kekhawatiran mengenai air minum, saluran air limbah, listrik dan telekomunikasi, jalan raya – banyak jalan yang diblokir dan kami tidak bisa mendapatkan bantuan dari udara," tutur Miles.

Kerugian Ditaksir Mencapai 1 Miliar Dolar Australia

ilustrasi hujan deras.
ilustrasi hujan deras. (Pixabay)

Badan ramalan cuaca mengatakan hujan lebat akan terus berlanjut hampir sepanjang Senin dan bertepatan dengan air pasang, sehingga meningkatkan dampaknya terhadap masyarakat dataran rendah.

Meskipun hujan diperkirakan akan mulai mereda pada Selasa (19/12), sungai-sungai belum mencapai puncaknya dan akan terus meluap selama berhari-hari.

Beberapa sungai diperkirakan akan memecahkan rekor yang dibuat saat terjadi banjir besar pada tahun 1977. Sungai Daintree, misalnya, telah melampaui rekor sebelumnya sebesar 2m, setelah menerima curah hujan sebesar 820mm dalam 24 jam.

Pejabat memperkirakan jumlah kerugian akibat bencana ini akan mencapai 1 miliar dolar Australia.

Bayang-bayang Bencana Akibat Perubahan Iklim

Ilustrasi perubahan iklim. (Dok. Pixabay)
Ilustrasi perubahan iklim. (Dok. Pixabay)

Dalam beberapa tahun terakhir, Australia telah dilanda serangkaian bencana, termasuk kekeringan parah dan kebakaran hutan bersejarah, banjir yang memecahkan rekor selama bertahun-tahun berturut-turut, dan enam peristiwa pemutihan massal di Great Barrier Reef.

Laporan terbaru dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB memperingatkan bahwa masa depan yang penuh dengan bencana yang semakin parah akan mungkin terjadi, kecuali ada tindakan segera yang diambil untuk menghentikan perubahan iklim.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya