Liputan6.com, Berlin - Pada 22 Desember 1989, Gerbang Brandenburg yang merupakan monumen terkenal di Berlin dibuka untuk pertama kalinya setelah hampir tiga dekade.
Melansir dari BBC, banyak orang berkumpul di jalan-jalan kota, bersorak-sorai di tengah hujan deras, untuk menyaksikan upacara bersejarah yang mengakhiri pemisahan antara Jerman Timur dan Barat.
Baca Juga
Insinyur militer dari Jerman Timur bekerja keras semalaman untuk membuat terowongan di salah satu dari dua titik persilangan di Gerbang Brandenburg, yang berada di "tanah tak bertuan" di sisi timur Tembok Berlin. Kanselir Jerman Barat, Helmut Kohl, melangkah melintasi gerbang tersebut untuk bertemu dengan Hans Modrow, Perdana Menteri Jerman Timur.
Advertisement
Kedua pemimpin, yang didampingi oleh wali kota mereka masing-masing, berjabat tangan dalam momen bersejarah yang menandai kedatangan resmi seorang pemimpin Jerman Barat ke Berlin Timur untuk pertama kalinya.
Kerumunan orang dengan sukacita membuka botol sampanye, berpelukan, mencium, dan mengibarkan bendera Jerman yang menyatukan mereka. Dalam waktu singkat, pintu gerbang dibuka dan ribuan orang membanjiri kedua sisi kota dengan antusiasme yang besar.
Ratusan orang lainnya mendaki ke atas tembok dengan penuh sukacita sambil berseru "Deutschland", "Deutschland".
Hans Modrow memberikan pidato dengan berapi-api di depan jutaan orang, disiarkan langsung di televisi untuk warga Jerman Timur dan Barat.
Kisah di Balik Pembukaan Gerbang Brandenburg dan Maknanya dalam Sejarah Jerman
Hans Modrow pertama-tama memberikan penghormatan kepada orang-orang Romania, di mana diktator Nicolae Ceausescu telah digulingkan.
"Gerbang Brandenburg bukan hanya satu dari banyak gerbang," ujarnya.
"Bau asap perang yang terbakar tidak boleh pernah tercium di sini. Harus menjadi gerbang perdamaian," tuturnya hampir tenggelam oleh sorak-sorai "Helmut! Helmut!"
Helmut Kohl merespons masyarakat dengan menyatakan ini sebagai "Momen paling penting dalam hidup saya."
Keputusan untuk membuka gerbang itu diambil di Dresden oleh Helmut Kohl dan Hans Modrow selama pertemuan pertama mereka.
Gerbang yang berusia 200 tahun itu dibangun sebagai monumen kekuatan Prusia dan menggambarkan persatuan Jerman hingga kekalahan Hitler pada akhir Perang Dunia II.
Sejak itu, gerbang tersebut menjadi salah satu simbol paling kuat dari pembagian Perang Dingin Jerman dan Eropa.
Advertisement
Pembukaan Gerbang Brandenburg dan Jejak Perubahan Politik Jerman di Era Perubahan Eropa Timur
Gerbang Brandenburg dibuka sejalan dengan perubahan politik di Jerman dan Eropa Timur. Pembubaran Blok Komunis diikuti oleh perubahan di Rumania dan Hungaria, dan pada 9 November, demonstran di Jerman mulai meruntuhkan Tembok Berlin.
Hanya dua hari setelah pembukaan Gerbang Brandenburg, pada 24 Desember, persyaratan tukar uang dan visa bagi warga Berlin Barat di Timur dihapuskan.
Saat malam tahun baru tiba, lebih dari 500 ribu orang merayakan di Gerbang Brandenburg.
Diskusi, baik di tingkat internasional maupun domestik, mengenai masa depan Jerman pada tahun 1990 berakhir pada 3 Oktober ketika negara tersebut secara resmi bersatu kembali.
Konferensi Potsdam: Pembagian Jerman dan Pembentukan Zona Pendudukan Pasca-Perang Dunia II
Melansir dari situs Imperial War Museums, pada akhir Perang Dunia II, Jerman dibagi menjadi empat zona pendudukan yang dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Uni Soviet.
Meskipun Berlin berada di zona Soviet, kota ini juga terbagi menjadi empat wilayah kekuatan.
Sektor yang dikuasai oleh Amerika, Inggris, dan Perancis membentuk bagian Barat Berlin, sementara wilayah yang dikuasai oleh Soviet menjadi Berlin Timur.
Pembagian Jerman dan pengaturan zona pendudukan disepakati oleh pemimpin Sekutu dalam Konferensi Potsdam yang berlangsung antara 17 Juli dan 2 Agustus 1945.
Advertisement