Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat, melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Nikel Academy, penyedia pelatihan daring yang didirikan oleh PT Impact Credit Solutions, mengumumkan peluncuran program baru yang akan mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) milik perempuan Indonesia.
Program bertajuk "Financial Inclusion of Women-Led Small and Medium Enterprises" (FINCLUSION) merupakan kegiatan senilai USD1,2 juta atau sekitar Rp 18,8 miliar yang bertujuan untuk memobilisasi USD50 juta (Rp 782 miliar) dalam bentuk pinjaman kepada UMKM milik perempuan Indonesia. Program ini bertujuan untuk membantu mereka mengakses pembiayaan dan mengembangkan bisnis.
Baca Juga
"Amerika Serikat melalui USAID berkomitmen untuk memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, termasuk dalam hal peluang ekonomi," kata Penjabat Direktur Misi USAID Indonesia Erin Nicholson, seperti dikutip dari rilis resmi Kedubes AS yang diterima Liputan6.com, Rabu (17/1/2024).
Advertisement
"Saya sangat antusias bermitra dengan Nikel Academy untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah milik perempuan di Indonesia," lanjut dia.
Program ini dibentuk dengan landasan bahwa perempuan memiliki hampir setengah dari seluruh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Namun, kelompok perempuan ini kerap mengalami kesulitan meminjam uang untuk berinvestasi dalam bisnis mereka.
"Perempuan pemilik UKM di Indonesia juga menghadapi hambatan sebagai wirausaha, termasuk ketersediaan layanan keuangan, prosedur untuk memperoleh pinjaman, literasi digital, dan menyeimbangkan kebutuhan bisnis dengan tanggung jawab rumah tangga," bunyi rilis tersebut.
Bentuk Dukungan yang Diberikan
Kemitraan antara USAID dan Nikel Academy telah mengembangkan platform publik untuk pelatihan keuangan dan digital, serta platform swasta untuk menargetkan perempuan pemilik UMKM terpilih.
Sementara itu, Nikel Academy akan bermitra dengan bank-bank lokal untuk berpartisipasi dalam program pelatihannya dan memastikan komitmen dari mereka untuk mengalokasikan dan menyalurkan pinjaman kepada UMKM yang dipimpin perempuan.
"Nikel melihat peluang besar untuk memudahkan UKM yang dipimpin perempuan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap kredit dan berharap dapat berkolaborasi dengan mitra lokal untuk membuka potensi ini," kata Reinier Musters, Presiden Direktur PT Impact Credit Solutions.
Kemitraan baru ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif, sekaligus memperluas kapasitas pemerintah-swasta dan berinvestasi pada pemberdayaan ekonomi perempuan.
Advertisement
UMKM Bakal Tembus 83,3 Juta Pelaku di 2024
Di sisi lain, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan betapa pentingnya keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai elemen kunci dalam mengembangkan dan mempertahankan vitalitas ekonomi, sosial, dan budaya di desa-desa seluruh Indonesia.
"UMKM bukan sekadar bisnis, melainkan sumber kehidupan perekonomian dan jantung dari semangat kewirausahaan kita," ujar Teten Masduki dalam keterangannya, Kamis (11/1/2024), seperti dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com.Â
Teten menilai UMKM menjadi bagian integral dari Produk Domestik Bruto (PDB), yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan nasional, juga penting berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi inklusif.
Â
UMKM Diproyeksikan Bertambah
Berdasarkan data proyeksi Bank Dunia Tahun 2023, dalam tiga tahun ke depan, ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh lebih dari 0,1 persen setiap tahunnya.
Menurut Teten, UMKM sebagai penggerak ekonomi Indonesia diproyeksikan akan bertambah mencapai 83,3 juta pelaku pada tahun 2034. Ini menjadi sebuah peluang bagi pengembangan UMKM untuk terus mampu berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
"Desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah seperti Sumber Daya Alam, Kerajinan Tangan, Pariwisata, Pertanian, Industri Kreatif, dan potensi luar biasa lainnya," jelasnya.
Advertisement