Liputan6.com, London - Pangeran Harry dan pamannya, Pangeran Andrew, semakin terpinggirkan sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris.
Istana Buckingham pada Rabu (17/1/2024) mengumumkan, Pangeran Harry dan Pangeran Andrew tidak akan termasuk di antara penasihat negara atau counsellors of state yang dapat melaksanakan tugas atas nama Raja Charles III ketika dia dirawat di rumah sakit pekan depan untuk menjalani prosedur pengobatan pembesaran prostat. Demikian seperti dilansir New York Post, Sabtu (20/1).
Baca Juga
Meskipun kondisi Raja Charles III yang berusia 75 tahun itu baik-baik saja, masih mampu memenuhi persyaratan, dan tugas konstitusionalnya selama ini, dia dilaporkan terpaksa membatalkan semua keterlibatan publik.
Advertisement
Sementara itu, peran penasihat negara adalah mewakili raja dan dapat bertindak atas nama raja melalui "surat paten" jika dia tidak mampu. Namun, karena Pangeran Andrew dan Pangeran Harry tidak termasuk dalam daftar bangsawan yang mengemban tugas-tugas resmi kerajaan maka secara diam-diam kelayakan mereka dinyatakan batal demi hukum segera setelah aksesi Raja Charles III.
Menurut Times of London, "Rumah tangga kerajaan telah mengonfirmasi bahwa dalam praktiknya hanya anggota keluarga kerajaan yang bekerja yang akan dipanggil untuk bertindak sebagai penasihat negara."
"Mereka telah mengambil pilihan yang paling masuk akal," jelas pakar kerajaan Dickie Arbiter, seperti dikutip Vanity Fair.
"Hanya parlemen yang dapat mencopot mereka sebagai penasihat negara dan mereka sedang sibuk sehingga keluarga (kerajaan) mengatakan hanya pekerja kerajaan yang dapat menggantikan raja, yang merupakan solusi rapi dan masuk akal terhadap potensi masalah."
Arbiter melanjutkan, "Jangan lupa ini adalah pertama kalinya Charles dirawat di rumah sakit sejak lengannya patah pada tahun 1990, jadi kesehatannya sangat baik. Dia cukup bugar dan akan segera bangkit kembali."
Pengganti Pangeran Harry dan Pangeran Andrew
Aturan baru mulai berlaku pada Desember 2022 dan pada saat itu, Putri Anne dan Pangeran Edward secara resmi ditambahkan dalam daftar penasihat negara, sehingga memungkinkan keduanya menjalankan tugas konstitusional untuk kakak laki-laki mereka jika dia bepergian ke luar negeri atau dalam kondisi tidak sehat.
Menurut BBC, aturan tersebut dipercepat melalui parlemen untuk menyelesaikan potensi masalah konstitusional yang canggung ketika pemerintahan Raja Charles III dimulai, tidak lama setelah Pangeran Harry dan Pangeran Andrew mundur dari tugas-tugas resmi kerajaan.
Biasanya posisi penasihat negara jatuh ke tangan pasangan penguasa, yang saat ini adalah Ratu Camilla. Diikuti oleh empat orang pertama dalam garis suksesi yang berusia di atas 21 tahun, yaitu Pangeran William, Pangeran Harry, Pangeran Andrew, dan Putri Beatrice - putri tertua Pangeran Andrew.
Namun, Pangeran Andrew menarik diri dari tugas resmi kerajaan setelah hubungannya dengan pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein terungkap secara luas. Baru-baru ini, menurut dokumen pengadilan yang baru dibuka, dia dituduh berpartisipasi dalam pesta seks di bawah umur di pulau pribadi Epstein.
Pangeran Harry, sementara itu, tinggal bersama istrinya Meghan Markle dan anak-anak mereka, Archie dan Lilibet, di Montecito, California, Amerika Serikat. Mereka mundur dari status working royal atau anggota keluarga kerajaan yang menjalankan tugas-tugas resmi pada tahun 2020.
Putri sulung Pangeran Andrew, Putri Beatrice, dilarang bertindak sebagai penasihat negara karena dia juga bukan anggota kerajaan yang menjalankan tugas-tugas resmi, meski dia kerap terlihat di banyak acara bersama keluarga kerajaan.
Advertisement
Absennya Anggota Kunci Kerajaan Inggris
Kate Middleton atau Putri Catherine saat ini berada di London Clinic di Marylebone, London, untuk memulihkan diri dari operasi perut dan akan absen hingga setelah Paskah, sehingga keluarga Kerajaan Inggris kehilangan sejumlah anggota kuncinya sekaligus.
"Belum pernah terjadi sebelumnya. Jika hal ini terjadi di akhir tahun maka akan menghambat pekerjaan yang mereka lakukan. Pada Januari, mereka pada dasarnya masih dalam masa senggang," kata Arbiter, yang sebelumnya bekerja di Istana Buckingham sebagai sekretaris komunikasi ratu.
Meskipun Pangeran William berada dalam kondisi kesehatan yang baik, sejumlah sumber mengatakan dia mundur dari aktivitas publik dan mengosongkan jadwalnya untuk merawat anak-anaknya sementara sang istri memulihkan diri.
"Istana mengatakan dia harus dirawat di rumah sakit hingga 14 hari, yang berarti dia juga memerlukan waktu untuk pulih di rumah," tambah Arbiter.
"Ada beberapa kritik terhadap William yang mengambil cuti, tapi menurut saya dia melakukan apa yang perlu dia lakukan sebagai ayah dan suami. Dia adalah ayah yang aktif dan suami yang penuh perhatian. Jika ada sesuatu yang mendesak mengenai pekerjaan, dia akan menyediakan diri."