Mengenal Voyager 1 Wahana Antariksa Tertua dan Terjauh dari Bumi

Pada 1989, Voyager 1 menjadi objek pertama yang menembus heliosfer, batas gelembung plasma yang diciptakan oleh matahari.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Feb 2024, 22:30 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2024, 22:30 WIB
Voyager 1 telah melintasi tepian Tata Surya
Voyager 1 telah melintasi tepian Tata Surya (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Voyager 1 adalah sebuah wahana antariksa tertua nirawak yang diluncurkan oleh NASA pada 5 September 1977. Hingga saat ini, Voyager 1 telah menempuh perjalanan luar biasa selama lebih dari 46 tahun.

Hal ini menjadikannya objek buatan manusia yang paling jauh dari Bumi. Voyager 1 telah menjelajah ke wilayah ruang angkasa yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.

Informasi yang dikirimkan wahanan ini membawakan manusia ilmu pengetahuan baru tentang tata surya dan alam semesta. Melansir laman voyager.jpl.nasa.gov, Voyager 1 diluncurkan bersama saudaranya, Voyager 2, sebagai bagian dari program Voyager NASA.

Misi ini memanfaatkan konfigurasi planet yang langka pada 1977 untuk memungkinkan wahana antariksa melakukan "grand tour" ke Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Setelah menyelesaikan misinya di Jupiter dan Saturnus, Voyager 1 mengambil jalur yang berbeda dari Voyager 2.

Pada 1989, Voyager 1 menjadi objek pertama yang menembus heliosfer, batas gelembung plasma yang diciptakan oleh matahari. Voyager 1 berada di ruang antarbintang, wilayah yang belum pernah dipelajari sebelumnya.

Wahana ini terus mengirimkan data dan gambar yang berharga tentang medium antarbintang. Termasuk kepadatan plasma, temperatur, dan partikel-partikel yang ada di sana.

Voyager 1 dan 2 merupakan wahana yang beroperasi paling lama dalam sejarah. Rentang hidup mereka yang sangat panjang menunjukkan bahwa keduanya telah memberikan wawasan mengenai Tata Surya.

Voyager 1 dilengkapi tiga komputer di dalamnya, termasuk sistem data penerbangan yang mengumpulkan informasi dari instrumen sains wahana. Data tersebut dapat digabungkan dengan data teknik yang mencerminkan status Voyager 1 terbaru.

Pengendali misi di Bumi menerima data tersebut dalam kode biner atau serangkaian dari satu dan nol. Melansir laman yang sama, Voyager 1 dikabarkan berhenti mengirimkan data ke Bumi sejak akhir 2023 lalu.

Wahana antariksa ini dikabarkan mengalami masalah pada 14 November 2023. Voyager 1 mengirimkan kembali pola satu dan nol yang berulang, seolah-olah terjebak dalam satu lingkaran.

Meskipun wahana masih dapat menerima dan menjalankan perintah yang dikirimkan dari tim misi. Masalah pada unit telekomunikasi tersebut membuat tidak ada data sains atau teknik dari Voyager 1 yang dikembalikan ke Bumi.

Jarak Voyager 1 sangat jauh, sehingga dibutuhkan waktu 22,5 jam agar perintah yang dikirim dari Bumi dapat mencapainya. Selain itu, tim harus menunggu 45 jam untuk menerima tanggapan.

(Tifani)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya