Liputan6.com, Tel Aviv - Israel mengecam Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva setelah dia menyebutkan Israel melakukan genosida di Jalur Gaza. Israel menuduh Lula meremehkan Holocaust dan mengatakan pihaknya berjuang untuk menghancurkan Hamas dan mengembalikan sandera yang diculik kelompok tersebut pada 7 Oktober 2023.
Organisasi utama Yahudi di Brasil juga mengkritik pernyataan Lula da Silva.
Baca Juga
Berbicara dalam pertemuan puncak Uni Afrika di Ethiopia, Lula da Silva seperti dilansir BBC, Senin (19/2/2024) mengatakan, "Apa yang terjadi di Jalur Gaza dengan rakyat Palestina tidak ada bandingannya dengan momen-momen bersejarah lainnya. Faktanya, itu pernah terjadi ketika Hitler memutuskan untuk membunuh orang-orang Yahudi.
Advertisement
"Ini bukan perang antara tentara melawan tentara. Ini adalah perang antara tentara yang sangat siap versus perempuan dan anak-anak."
Politikus veteran sayap kiri itu mengutuk Hamas usai kelompok itu menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan menyandera 253 orang dalam serangan ke Israel pada 7 Oktober. Namun, sejak itu pula, Lula da Silva secara vokal mengkritik serangan militer balasan Israel, yang menurut otoritas kesehatan Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 28.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Pernyataan terbaru Lula da Silva muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk terus melanjutkan serangan ke Rafah – kota paling selatan di Jalur Gaza, di mana sekitar 1,5 juta warga Jalur Gaza mengungsi.
Netanyahu mengatakan pernyataan Lula da Silva sama dengan meremehkan Holocaust dan upaya untuk melukai orang-orang Yahudi serta hak Israel untuk membela diri.
"Perbandingan antara Israel dengan Holocaust yang dilakukan Nazi dan Hitler sudah melewati garis merah," kata Netanyahu.
Enam juta orang Yahudi dibunuh secara sistematis oleh rezim Nazi Adolf Hitler pada tahun 1930-an dan 1940-an.
Kritik dari Organisasi Yahudi Brasil
Israel telah memanggil duta besar Brasil untuk bertemu pada Senin.
Organisasi utama Yahudi di Brasil juga mengkritik pernyataan Lula. Konfederasi Israel Brasil mengatakan pernyataan Lula adalah "distorsi realitas yang buruk" yang "menyinggung ingatan para korban Holocaust dan keturunan mereka".
Lula da Silva sendiri mendukung gugatan Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional (ICJ) yang diajukan tahun lalu terkait genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Hakim di ICJ pada Januari 2024 memutuskan bahwa kasus Afrika Selatan terhadap Israel dapat dilanjutkan.
Advertisement
Hal Penting yang Dilewatkan
ICJ menginstruksikan Israel untuk mencegah militernya melakukan tindakan yang mungkin dianggap genosida, mencegah dan menghukum hasutan untuk melakukan genosida, serta memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk kepada masyarakat Jalur Gaza.
Namun, ICJ tidak menyerukan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di Jalur Gaza.
Brasil dan Afrika Selatan adalah anggota kelompok negara BRICS – aliansi dari beberapa negara berkembang terpenting di dunia yang bersatu untuk menantang negara-negara Barat yang lebih kaya.
Â