Liputan6.com, Florida - 11 Maret 2015 merupakan hari duka bagi Angkatan Udara Amerika Serikat, karena tepat pada hari ini 9 tahun yang lalu, tujuh marinir dan empat prajurit di helikopter Eglin Air Force Base jatuh di perairan lepas pantai Florida. Armada itu sejatinya dalam misi latihan malam rutin dari Pangkalan Udara Eglin.
Kata pihak berwenang militer, tim penyelamat berhasil menemukan potongan tubuh manusia meskipun kabut tebal menghambat upaya pencarian anggota militer yang ada di dalam helikopter tersebut.
Dilansir dari US News, Senin (11/3/2024), seorang pejabat Pentagon mengatakan seluruh anggota dinas yang berjumlah 11 orang diperkirakan tewas dan penjaga pantai menemukan puing-puing helikopter di air.
Advertisement
Pejabat tersebut berbicara kepada Associated Press dengan syarat anonimitas karena tidak diizinkan berbicara secara resmi.
"Para kru telah berhasil menemukan beberapa potongan tubuh manusia, namun masih menganggapnya sebagai misi pencarian dan penyelamatan," kata Michelle Stewart, juru bicara militer untuk Pangkalan Angkatan Udara Eglin, di luar Pensacola, Florida, Amerika Serikat.
Helikopter tersebut adalah helikopter dengan jenis UH-60 Black Hawk dari Garda Nasional Angkatan Darat. Ia dilaporkan menghilang sekitar pukul 8:30 malam pada hari Selasa waktu setempat.
Tim pencarian dan penyelamatan menemukan puing-puing sekitar pukul 2 pagi, kata Andy Bourland, juru bicara Pangkalan Angkatan Udara Eglin di luar Pensacola.
"Pada saat ini mereka semua masih dinyatakan hilang," kata Bourland.
Langit Diselimuti Kabut Tebal
Sebagian besar wilayah itu diselimuti kabut dari Selasa malam hingga Rabu pagi, kata Katie Moore dari Layanan Cuaca Nasional di Tallahassee. "Bahkan seringkali, jarak pandang hanya dua mil atau kurang," katanya.
Kabut menyebabkan visibilitas menjadi rendah bahkan ketika matahari mulai terbit, dan daerah tersebut saat itu memang berada di bawah peringatan kabut tebal.
Kendaraan agen penegak hukum setempat berkumpul hari Rabu di lokasi kecelakaan, dekat dengan garis pantai yang terpencil antara Pensacola dan Destin. Pantai tersebut dimiliki oleh militer dan digunakan untuk misi uji coba.
Dari pantai, suara terompet dari kapal penyelamat terdengar saat mereka mencari di air, tetapi mereka tidak dapat terlihat karena area itu dipenuhi kabut.
Pejabat pangkalan mengatakan bahwa para Marinir merupakan bagian dari kelompok operasi khusus berbasis Camp Lejeune, Carolina Utara. "Para prajurit berasal dari unit Garda Nasional berbasis di Hammond, Louisiana.
"Nama-nama mereka tidak segera dirilis, menunggu pemberitahuan kepada keluarga terdekat," kata Bourland.
Advertisement
Latihan Militer di Pantai yang Ideal
Bourland mengatakan helikopter Angkatan Darat lepas landas dari bandara terdekat di Destin, Florida dan bergabung dengan pesawat lain yang sama-sama sedang berlatih dalam sesi latihan tersebut.
Area latihan ini mencakup area yang cukup luas, 20 mil garis pantai yang bersih dan telah berada di bawah kendali militer sejak sebelum Perang Dunia II. Polisi militer memantau daerah tersebut dengan ketat dan terkenal karena mengusir vendor swasta yang menyewakan jet ski atau paddle board tanpa izin.
Manajer area uji coba, Glenn Barndollar, mengatakan kepada Associated Press pada 2015 Agustus bahwa pantai tersebut menyediakan area latihan yang ideal bagi unit operasi khusus dari semua cabang militer untuk berlatih di atas air, di pantai, dan bahkan jika mereka ingin berlatih di teluk.
Pihak militer kadang-kadang menjatuhkan para peserta latihan ke atas air menggunakan perahu atau helikopter, dan para peserta latihan harus mencapai pantai dengan cara mereka sendiri. Hal ini bertujuan untuk melatih keterampilan bertahan hidup dan navigasi di air.
Helikopter Jatuh di Lepas Pantai Norwegia
Selain helikopter angkatan udara militer Amerika yang terjatuh di Pangkalan Udara Eglin, Florida, Amerika Serikat, insiden serupa pernah terjadi di lepas pantai Norwegia Barat pada Rabu, (28/2/2024) malam.
Helikopter tersebut berisi enam orang dan semua orang di dalamnya berhasil diselamatkan dari laut, kata layanan penyelamatan Norwegia.
Setelah penyelamatan, semua korban dirawat di rumah sakit untuk evaluasi medis, dikutip dari laman Xinhua, Kamis (29/2/2024).
Status kesehatan mereka masih belum diketahui, menurut lembaga penyiaran nasional NRK.
Helikopter dilaporkan hilang setelah mengeluarkan sinyal darurat sekitar pukul 19.30 waktu setempat.
Saksi mata kemudian melaporkan melihat orang-orang di laut dekat lokasi kecelakaan.
Pihak berwenang, termasuk polisi, diberitahu tentang situasi tersebut pada pukul 20:11. Sebagai tanggapan, dua ambulans udara dan satu helikopter penyelamat dikirim ke lokasi kejadian untuk upaya penyelamatan.
William J. Bertheussen, direktur Badan Investigasi Kecelakaan Norwegia, mengatakan kepada NRK bahwa lembaganya akan segera memulai penyelidikan terkait kasus ini.
Advertisement