Liputan6.com, New York - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan harapan terhangatnya seiring jutaan umat Islam di seluruh dunia mulai merayakan Bulan Suci Ramadhan.
"Ramadhan mewujudkan nilai-nilai perdamaian, ketahanan, dan kemurahan hati. Ini adalah masa refleksi dan doa, kesempatan untuk berkumpul dan saling menguatkan," kata Guterres dalam pesan video pada kesempatan awal Ramadhan 2024 seperti dikutip dari Gulf News, Senin (11/3/2024).
Baca Juga
"Sedihnya, banyak orang yang merayakan bulan ini dengan menghadapi konflik, pengungsian, dan ketakutan. Pikiran dan hatiku bersama mereka. Saya ingin menyampaikan pesan khusus solidaritas dan dukungan kepada semua orang yang menderita akibat kengerian di Gaza," tuturnya.
Advertisement
Guterres menuturkan, di masa-masa sulit ini, semangat Ramadhan adalah mercusuar harapan, pengingat akan kemanusiaan kita bersama.
"Marilah kita semua terinspirasi: Untuk menyembuhkan perpecahan; Untuk mendukung mereka yang membutuhkan; Dan bekerja sebagai satu kesatuan demi keselamatan dan martabat setiap anggota keluarga umat manusia,” tegasnya.
''Semoga Bulan Suci ini membawa kedamaian dan membimbing kita menuju dunia yang lebih adil dan penuh kasih sayang. Ramadan Kareem," tukas Antonio Guterres.
Bos Mossad dan CIA Bertemu Jelang Ramadhan, Bahas Pembebasan Sandera Hamas di Gaza
Kepala agen mata-mata Israel Mossad bertemu dengan kepala CIA untuk membahas kemungkinan kesepakatan pembebasan sandera dengan Hamas, kata Kantor Perdana Menteri Israel pada hari Sabtu 9 Februari 2024.
“Direktur Mossad David Barnea bertemu kemarin dengan Direktur CIA William Burns dalam rangka upaya tanpa henti untuk memajukan kesepakatan tambahan untuk pembebasan para sandera,” kata kantor Benjamin Netanyahu di X seperti dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (10/3/2024).
Mengacu pada bulan suci Ramadhan, yang akan dimulai pekan depan, postingan X PM Israel menyatakan: "Pada tahap ini, Hamas mempertahankan posisinya seolah-olah tidak tertarik pada kesepakatan dan berusaha untuk mengobarkan wilayah tersebut selama Ramadhan dengan mengorbankan perdamaian penduduk Palestina di Jalur Gaza."
"Kontak dan kerja sama dengan para mediator sedang berlangsung dalam upaya mempersempit kesenjangan dan memajukan kesepakatan," tambah postingan itu.
Meskipun pernyataan tersebut tidak merinci di mana kepala mata-mata AS dan Israel bertemu, situs berita Israel Walla mengatakan pertemuan mereka terjadi di Aqaba, Yordania.
Advertisement
Perkara Pembebasan Sandera
Israel memperkirakan ada lebih dari 125 sandera di Gaza, sementara mereka menahan setidaknya 8.800 warga Palestina di penjara, menurut sumber resmi dari kedua belah pihak.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dipimpin oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Hampir 31.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan lebih dari 72.500 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel kemudian dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Israel Izinkan Umat Muslim Masuk Masjid Al Aqsa Saat Ramadhan Usai Didesak AS
Sebelumnya, Israel menyatakan akan mengizinkan jemaah mengakses Al Aqsa di bulan Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Setiap pekan, akan ada penilaian situasi dalam hal keamanan dan keselamatan, kata Prime Minister Office (PMO) atau kantor perdana menteri Israel seperti dikutip dari AFP, Rabu (6/3/2024).
Pernyataan kantor perdana menteri yang disampaikan pada Selasa (5/3) menyebut Israel akan mengizinkan jemaah Muslim untuk mengakses Masjid Al Aqsa di Yerusalem selama pekan pertama Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Pada pekan pertama Ramadhan, jemaah akan diizinkan memasuki Temple Mount, dalam jumlah yang sama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata pernyataan itu, menggunakan istilah Yahudi untuk situs tersebut.
"Setiap pekan akan ada penilaian situasi dalam hal keamanan dan keselamatan dan keputusan akan diambil sesuai dengan itu," tambah pernyataan tersebut.
Setiap tahun, puluhan ribu jemaah Muslim melaksanakan sholat Ramadhan di Masjid Al Aqsa.
Ramadhan datang tahun ini ketika Israel melancarkan kampanye militer tanpa henti di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan mematikan oleh Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023.
Israel telah mengkaji bagaimana cara menjalankan ibadah di Yerusalem selama Ramadhan, bulan puasa Ramadhan akan dimulai pada 10 atau 11 Maret, tergantung hilal.
Advertisement