8 Tanaman yang Sukses Tumbuh di Antariksa

Bahkan beberapa tanaman tersebut berhasil dipanen dan dibawa pulang ke Bumi oleh para astronaut yang tinggal di ISS.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 29 Mar 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2024, 01:00 WIB
Keajaiban Antariksa Planet Venus, Destinasi Berikutnya untuk Hunian Manusia
(Sumber: Suara.com)

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan dan astronom terus melakukan eksplorasi luar angkasa, uji coba dilakukan untuk mengatahui potensi untuk bermukim di luar angkasa. Ketika Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berhasil dibuat, para astronaut telah menanam dan menumbuhkan berbagai jenis tanaman.

Bahkan beberapa tanaman tersebut berhasil dipanen dan dibawa pulang ke Bumi oleh para astronaut yang tinggal di ISS. Berikut ini adalah daftar tanaman tumbuh di antariksa yang dikutip dari laman Space pada Kamis (28/03/2024).

1. Kedelai

Tanaman lain yang diuji coba untuk ditumbuhkan di ISS adalah kedelai. Kedelai adalah salah satu sumber protein nabati terbesar bagi manusia.

Proyek menumbuhkan kedelai di antariksa dengan peralatan khusus. Ada 83 benih kedelai yang di tanam di ISS sejak bulan Oktober 2002.

Beberapa di antara benih itu tumbuh dan kemudian dianalisis untuk diketahui perbedaannya dengan kedelai yang ditumbuhkan di Bumi. Ilmuwan menjelaskan, setelah berapa bulan melakukan analisis, kedelai yang ditanam di antariksa memiliki karakteristik serupa dengan kedelai yang ditanam di Bumi.

Bentuk fisik dan biologis, laju perkembangan, morfologi, dan hasil biji juga serupa.

 

Kentang

2. Kentang

Produksi benih kentang di luar angkasa pertama kali diuji pada Oktober 1995. Tunas kentang dari Bumi di bawa dengan pesawat ulang-alik Columbia Space Shuttle.

Separuh tunasnya ditumbuhkan di Bumi. Tunas yang dibawa ke luar atmosfer Bumi mampu tumbuh menjadi tongkol kentang bakal bibit yang bisa ditanam.

Sampai kemudian tongkol kentang di luar angkasa itu pulang kembali, serangkaian analisis menemukan bahwa umbi-umbian itu tumbuh secara normal.

3. Gandum kerdil atau dwarf wheat

Uji coba gandum kerdil atau dwarf wheat dilakukan oleh para astronaut NASA di ISS. Gandum kerdil atau dwarf wheat ditumbuhkan dalam sebuah peralatan seukuran kulkas mini.

Alat yang disebut Advanced Plant Habitat (APH) itu memiliki ruang yang lega untuk memberi akar dan pucuk berkembang lebih leluasa. Dalam laporan resmi NASA, sistem dan kontrol bekerja secara otonom tapi astronaut masih tetap menambahkan air secara manual.

Bahkan APH juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk menanam benih secara berulang dari satu varietas yang sudah dipanen. Hal ini adalah salah satu terobosan.

Dokumen pertumbuhan gandum kerdil di ISS direkam pada 2018 lalu.

 

Bawang

4. Bawang

Tanaman yang sukses tumbuh di antariksa selanjutnya adalah bawang. Kosmonaut Rusia yang bernama Oleg Artemyev tiba di Stasiun Luar Angkasa pada 23 Maret 2018.

Dia berangkat bersama dua astronaut NASA. Salah satu misi Artemeyev adalah menumbuhkan bawang yang ia bawa dari Bumi.

Artemyev memamerkan bawangnya yang telah memiliki kuncup daun dalam sebuah unggahan media sosial. Ssebelumnya Artemyev juga telah membawa bawang merah selama misi pada 2014.

Dia memegang bawang itu saat masih memakai pakaian luar angkasa. Bawang yang dipegang juga terlihat tumbuh dengan kuncup daun berwarna hijau.

5. Spirulina

Spirulina juga menjadi tanaman yang sukses tumbuh di antariksa. Tanaman ganggang berwrana hijau-kebiruan yang bisa hidup di air laut dan air tawar itu mulai diuji coba pada 2021.

Uji coba ini adalah kerja sama yang diprakarsai oleh University of Florida's Institute of Food and Agricultural Sciences pada 2020. Jika spirulina itu dapat tumbuh dengan baik, maka uji coba akan dilanjutkan di tahun-tahun mendatang.

Proses uji coba berlangsung selama 3 tahun, mulai dari 2021.Jika ganggang itu tetap stabil, ia kemudian dapat ditanam pada misi penerbangan masa depan.

Sebab, spirulina mengandung protein tinggi dan bersifat antiinflamasi sehingga baik untuk diet para astronaut.

 

Gulma

6. Arabidopsis thaliana

Arabidopsis thaliana adalah tanaman yang sering dianggap sebagai gulma. Tanaman ini dipilih dalam uji coba rahasia oleh Energia, badan antariksa Soviet.

Biji Arabidopsis dibawa dan dicoba untuk ditumbuhkan di stasiun luar angkasa Salyut 7. Setelah kegagalan berulang kali dalam uji coba menumbuhkan benih tanaman, mereka sukses menumbuhkan benih Arabidopsis pada 1982.

Modul Fiton yang bekerja otomatis untuk menumbuhkan benih menuai keberhasilan. Kosmonaut Soviet sangat bahagia ketika melihat benih itu tumbuh.

Valentin Lebedev, salah satu kosmonaut Soviet tersebut berhasil memanen sekitar 200 biji Arabidopsis, membawanya kembali ke Bumi dan ditanam. Benih itu berkecambah dan tumbuh dengan sehat.

7. Selada merah

Uji coba menumbuhkan sayuran dilakukan oleh para astronaut di ISS antara 2014 dan 2016. Sayuran yang ditanam adalah selada merah. Ini disebut sayuran pertama yang ditumbuhkan, dipanen, dan bahkan dimakan astronaut.

Dr. Gioia Massa dan rekan-rekannya menganalisis selada tersebut dan kemudian menemukan sayuran itu mengandung jumlah nutrisi yang sama dengan varietas yang ditanam di Bumi. Beberapa di antaranya bahkan lebih kaya unsur seperti kalium, natrium, fosfor, belerang dan seng.

Sayangnya, selada antariksa juga memiliki tingkat bakteri yang lebih tinggi. Hal ini karena ISS memiliki sistem udara tertutup yang lebih hangat di mana para astronaut bekerja dan tidur di dalamnya.

8. Bunga Zinnia

Tim ISS mulai menjalankan proyek menanam tanaman di luar angkasa pada pertengahan 2014. Mereka membawa sistem tanaman Veggie, sebuah koper yang berisi sistem untuk menumbuhkan tanaman.

Uji coba awal dilalui dengan berbagai kesulitan. Astronaut yang mencoba menumbuhkan tanaman mengalami beberapa kegagalan.

Pada 2016, astronaut NASA Scott Kelly mengabarkan bunga pertama di luar angkasa berhasil mekar. Nama bunga tersebut adalah Zinnia.

Kelly telah berusaha keras untuk merawat bunga tersebut setelah jamur tumbuh di beberapa daunnya karena kelembapan yang tinggi. Usahanya berhasil dan bunga Zinnia berwarna oranye mekar dengan cantik.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya