Kekeringan Ekstrem di Afrika Bagian Selatan Buat Jutaan Orang Kelaparan

Cuaca ekstrem menimbulkan dampak. Mulai dari bencana kekeringan baru yang menyebabkan jutaan orang menghadapi kelaparan di Afrika bagian selatan.

oleh Tim Global diperbarui 02 Apr 2024, 07:04 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2024, 07:04 WIB
Foto ilustrasi kekeringan di Australia. Foto diambil pada 11 Februari 2015 di Walgett, 650 kilometres Sydney, sebuah kota pertanian terbesar di kawasan itu tengah menderita kekeringan parah akibat musim panas yang terik.
Foto ilustrasi kekeringan di Australia. Foto diambil pada 11 Februari 2015 di Walgett, 650 kilometres Sydney, sebuah kota pertanian terbesar di kawasan itu tengah menderita kekeringan parah akibat musim panas yang terik. (PETER PARKS / AFP)

Liputan6.com, Harare - Dampak cuaca ekstrem menimbulkan bencana kekeringan baru yang menyebabkan jutaan orang menghadapi kelaparan di Afrika bagian selatan.

Para peneliti menyatakan kondisi ini semakin sering terjadi dan semakin merusak. Peristiwa ini utamanya terjadi di negara-negara termiskin di dunia dan berdampak pada orang-orang yang paling rentan, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (2/4/2024).

Beberapa bulan yang lalu, wilayah selatan Afrika dilanda badai tropis dan banjir yang mematikan. Zambia dan Malawi telah mengumumkan keadaan bencana nasional akibat kekeringan, dan Zimbabwe kemungkinan akan melakukan hal yang sama.

Di sebuah lokasi distribusi makanan di pedalaman Zimbabwe, para pekerja distribusi bantuan makanan baru-baru ini memberikan bantuan kepada sekitar 2.000 orang yang membutuhkan.

Diperkirakan ada sebanyak 20 juta orang membutuhkan bantuan di wilayah tersebut dan masih banyak yang belum mendapatkannya.

Kondisi kekeringan di Zimbabwe, yang berbatasan dekat dengan Zambia dan Malawi, telah mencapai titik kritis. Kekeringan tersebut juga telah mencapai Botswana dan Angola di sisi barat, sementara di sisi timur telah mencapai Mozambik dan Madagaskar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Siklus Cuaca Ekstrem

Studi Ungkap Hubungan Antara Perubahan Iklim dan Kekeringan Parah di Suriah, Irak, dan Iran
Selama tiga tahun terakhir, kekeringan yang mengakibatkan kekurangan air bagi jutaan orang di Suriah, Irak, dan Iran tidak akan terjadi tanpa adanya perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. (AP Photo/Anmar Khalil)

Setahun lalu, sebagian besar wilayah tersebut dilanda badai tropis dan banjir yang mematikan. Pasalnya, wilayah itu berada di tengah-tengah siklus cuaca ekstrem seperti terlalu banyak hujan, lalu menjadi sangat jarang.

UNICEF mengatakan di wilayah selatan Afrika, sekitar 9 juta orang dengan setengahnya adalah anak-anak, membutuhkan bantuan di Malawi. Lebih dari 6 juta orang di Zambia, termasuk di dalamnya 3 juta anak-anak, terdampak bencana kekeringan tersebut.

Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan
Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya