Liputan6.com, Beijing - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi memperingatkan timpalannya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken agar tidak melanggar "garis merah" China saat keduanya bertemu di Beijing pada hari Jumat (26/4/2024).
Menlu Wang Yi membuka pertemuan tersebut dengan mengakui bahwa hubungan China-AS mulai stabil, namun masih diuji oleh "faktor-faktor negatif".
Baca Juga
"Haruskah China dan Amerika Serikat tetap berada pada arah yang benar, yaitu bergerak maju secara stabil atau kembali ke kondisi yang terpuruk?" tanya Menlu Wang Yi seperti dilansir BBC, Sabtu (27/4).
Advertisement
Blinken, yang melakukan kunjungan keduanya ke China dalam waktu kurang dari setahun, mengakhiri perjalanannya dengan bertemu Presiden Xi Jinping pada Jumat sore.
Kunjungan ini merupakan bagian dari peningkatan signifikan dalam dialog dan diplomasi, betapapun dinginnya, antara kekuatan-kekuatan yang bersaing ini dalam upaya mereka untuk menyeimbangkan hubungan setelah periode ketegangan yang sangat besar tahun lalu.
Hubungan kedua negara tegang menyusul klaim China atas Taiwan dan Laut China Selatan, serta larangan ekspor teknologi canggih AS. Relasi keduanya semakin renggang oleh pertikaian mengenai balon mata-mata.
Menambah bara, beberapa hari lalu Presiden Joe Biden telah mengesahkan undang-undang yang akan memaksa perusahaan China, ByteDance, menjual TikTok atau aplikasi itu akan dilarang di AS.
Pada hari Jumat pula Wang Yi memperingatkan bahwa kedua negara dapat terlibat dalam kerja sama atau konfrontasi, bahkan terjerumus ke dalam konflik.
Dia tidak merinci apa yang dimaksudnya, namun menyinggung apa yang dia sebut sebagai "garis merah" China dalam kedaulatan, keamanan, dan pembangunannya – dan memperingatkan AS agar tidak melangkahinya.
"Faktor-faktor negatif dalam hubungan AS-China masih meningkat dan berkembang, serta hubungan tersebut menghadapi berbagai macam gangguan," kata Wang Yi.
"Hak pembangunan China yang sah telah ditekan secara tidak wajar dan kepentingan inti kami menghadapi tantangan."
AS Lebih Hati-hati?
Menlu Blinken disebut lebih berhati-hati dalam menyampaikan pidatonya kepada Wang Yi di depan pers.
"Beijing dan Washington mempunyai tanggung jawab bersama untuk memajukan hubungan melalui diplomasi aktif," ujarnya.
Namun demikian, dia mengatakan bahwa dia akan bersikap jelas dan langsung mengenai perbedaan antara kedua negara untuk menghindari kesalahan perhitungan dalam apa yang dia sebut sebagai hubungan paling penting di dunia.
Beberapa perbedaan ini menjadi sorotan awal pekan ini setelah AS menyetujui paket bantuan terbaru yang mencakup bantuan militer ke Taiwan. Hal ini menuai kritik tajam dari Beijing, yang menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip "Satu China".
China mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai provinsinya yang memisahkan diri dan pada akhirnya akan berada di bawah kendalinya, namun pulau tersebut menganggap dirinya berbeda.
Di balik layar, AS dilaporkan telah memperingatkan China untuk berhenti mengekspor suku cadang ke Rusia yang menurut mereka membantu Moskow membuat senjata untuk berperang di Ukraina .
Meski demikian, dalam pembicaraan telepon awal bulan ini, Presiden Biden dan Xi Jinping membahas peluang kerja sama, termasuk upaya memerangi perubahan iklim dan narkotika. Mereka berselisih mengenai dukungan AS terhadap Taiwan dan pembatasan perdagangan teknologi.
Advertisement