Polisi India Tangkap 4 Pria Pelaku Perekrut Warga Agar Mau Ikut Perang di Ukraina

Empat warga negara India yang ditangkap adalah seorang penerjemah, seseorang yang memfasilitasi pemrosesan visa dan pemesanan tiket pesawat serta dua perekrut utama.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Mei 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi bendera India. (Unsplash/Aniyora J)
Ilustrasi bendera India. (Unsplash/Aniyora J)

Liputan6.com, New Delhi - Badan investigasi federal India mengatakan, empat orang yang terkait dengan jaringan penyelundup manusia.

Kini, mereka sudah ditangkap atas tuduhan berupaya mengajak para pemuda India ke Rusia dengan janji pekerjaan yang menguntungkan agar mereka ikut berperang di Ukraina.

Empat warga negara India yang ditangkap adalah seorang penerjemah, seseorang yang memfasilitasi pemrosesan visa dan pemesanan tiket pesawat serta dua perekrut utama yang berasal dari Kerala dan Tamil Nadu, kata Biro Investigasi Pusat (CBI).

Sekitar 35 pria India ditipu dengan cara ini, kata badan tersebut pada Maret 2024, dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (9/5/2024).

Investigasi berlanjut terhadap tersangka lain yang merupakan bagian dari jaringan internasional penyelundup manusia, kata CBI saat mengumumkan penangkapan tersebut.

Keluarga dari dua pria India yang tewas dalam perang tersebut mengatakan bahwa mereka pergi ke Rusia dengan harapan bekerja sebagai pembantu di angkatan bersenjata.

Kementerian Luar Negeri India (MEA) mengatakan, setiap kasus telah ditanggapi secara serius oleh Rusia.

MEA sebelumnya mengatakan, pihaknya juga berupaya mengamankan pemecatan sekitar 20 warga negara India dari tentara Rusia.

 

Warga Dijanjikan Gaji Tinggi

Serangan Rudal dan Drone Rusia di Ukraina Menewaskan 12 orang
Serangan itu termasuk yang pertama terhadap Kyiv, ibu kota Ukraina, dalam hampir dua bulan, meskipun tidak ada laporan target yang terkena. (AP Photo/Bernat Armangue)

Beberapa rekrutan India mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka dibujuk untuk bergabung dengan janji gaji tinggi dan paspor Rusia sebelum dikirim ke garis depan.

Para tentara tersebut mengatakan, mereka telah dijanjikan peran non-tempur tetapi dilatih untuk menggunakan senapan serbu dan senjata lainnya sebelum dikirim ke Ukraina.

Pengangguran tetap tinggi di India meskipun pertumbuhan ekonomi pesat dan banyak orang mencari pekerjaan di luar negeri setiap tahunnya, termasuk ribuan orang yang mencari pekerjaan di Israel setelah kekurangan tenaga kerja setelah Israel memulai perang di Gaza pada Oktober lalu.

Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya