1.800 Orang Ukraina di Kharkiv Mengungsi Akibat Serangan Rusia

Kyiv telah memperkirakan serangan musim panas Rusia selama beberapa Waktu, termasuk kemungkinan upaya untuk merebut Kharkiv.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 12 Mei 2024, 12:17 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2024, 12:15 WIB
Pasukan Ukraina Pukul Mundur Tentara Rusia dari Wilayah Kharkiv
Seorang tentara Ukraina berdiri di atas bendera Rusia di Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, 13 September 2022. Pasukan Rusia tampak meninggalkan Kota Izium dan Svatove di Luhansk usai pasukan Ukraina memulai serangan baru ke arah timur melalui Kharkiv. (AP Photo/Kostiantyn Liberov)

Liputan6.com, Kharkiv - Serangan Rusia di timur laut Ukraina menyebabkan evakuasi warga hampir 1.800 orang dari wilayah Kharkiv.

Pertempuran sengit terus berlanjut di wilayah perbatasan menyusul serangan mendadak Rusia pada Jumat (10/5/2024).

Kyiv telah memperkirakan serangan musim panas Rusia selama beberapa Waktu, termasuk kemungkinan upaya untuk merebut Kharkiv.

Namun Ukraina menegaskan pasukannya mampu menahan serangan apa pun, dikutip dari laman BBC, Minggu (12/5).

Pada Sabtu (11/5), Rusia mengatakan bahwa pihaknya sudah merebut lima desa dekat kota Vovchansk dalam serangan terbarunya.

Masih belum jelas seberapa jauh kemajuan Rusia di wilayah tersebut. Apakah ini serangan awal atau awal dari sesuatu yang lebih besar.

Senjata artileri Ukraina kini mencoba membalas. Ledakan baku tembak bergema keras di jalan-jalan yang sudah rusak akibat bom.

Sebanyak 1.775 orang telah dievakuasi, kata kepala daerah Kharkiv Oleh Syniehubov di media sosial. Ratusan lainnya masih berada di Vovchansk, hanya 6 km dari perbatasan Rusia.

Serhii, seorang warga mengatakan kepada BBC bahwa rumah dan kendaraannya telah dihancurkan oleh bom luncur Rusia.

Istrinya dilarikan ke rumah sakit usai mengalami luka serius. Api kecil masih mengepulkan asap ke sisa-sisa rumahnya.

Serhii mengatakan, dia tidak mau pergi karena takut dengan apa yang terjadi pada keempat kambing mereka.

Saat kami mengamati kerusakan yang terjadi, terdengar suara deritan bom luncur yang dilepaskan, diikuti dengan dentuman keras ledakan.

 

Dampak Mematikan Atas Serangan Rusia

Serangan Rudal Kembali Hantam Kiev dan Kharkiv
Petugas penyelamat dan pemadam kebakaran Ukraina membersihkan puing-puing di lokasi serangan rudal di Kharkiv pada 23 Januari 2024. (SERGEY BOBOK/AFP)

Angkatan udara Rusia mempunyai dampak yang semakin mematikan, dan untuk saat ini Ukraina tidak punya jawaban.

Para pejabat Ukraina mengatakan, Rusia mempunyai kemampuan untuk memperburuk situasi di wilayah perbatasan namun tidak mampu merebut kota Kharkiv sendiri.

Laporan menunjukkan Moskow berharap untuk menciptakan zona penyangga sepanjang 10 km untuk wilayah Belgorod, setelah serangkaian serangan lintas batas Ukraina.

Dalam pidato malamnya pada Sabtu (11/5), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pertempuran terus berlanjut di tujuh desa perbatasan.

“Operasi pertahanan kami berlanjut di wilayah Kharkiv”, katanya, seraya menambahkan bahwa situasi di Donetsk masih tegang.

Pada Jumat (10/5), Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan militer baru senilai US$400 juta untuk Ukraina.

Ini akan menjadi bantuan ketiga yang diberikan Washington kepada negara tersebut setelah berbulan-bulan mengalami kebuntuan politik.

 

Bantuan AS ke Ukraina

Senat Amerika Serikat telah mengukuhkan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri AS pada Selasa (26/1/2021). (Photo credit: Alex Edelman/POOL/AFP/File)
Senat Amerika Serikat telah mengukuhkan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri AS pada Selasa (26/1/2021). (Photo credit: Alex Edelman/POOL/AFP/File)

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan, bantuan yang sangat dibutuhkan itu mencakup amunisi pertahanan udara, peluru artileri, senjata anti-tank, dan kendaraan lapis baja.

Pada Jumat (10/5), Juru Bicara Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia akan membuat kemajuan lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang untuk mencoba dan membangun zona penyangga di sepanjang perbatasan Ukraina.

Moskow berupaya memanfaatkan tertundanya kedatangan persenjataan AS dengan terus melakukan serangan di wilayah timur Donetsk.

Kembalinya pertempuran sengit di timur laut menggambarkan semakin besarnya ambisi Rusia.

Infografis Ragam Tanggapan Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya