Liputan6.com, Mexico City - Sembilan orang tewas dan seorang calon presiden sempat dilarikan ke rumah sakit setelah sebuah panggung roboh akibat angin kencang pada kampanye Pilpres Meksiko hari Rabu (22/5/2024).
Calon presiden Jorge Alvarez Maynez mengonfirmasi dia tidak terluka dalam insiden yang terjadi selama acara kampanyenya di Kota San Pedro Garza Garcia. Gubernur Negara Bagian Nuevo Leon menyebutkan sedikitnya 54 orang terluka dan operasi penyelamatan sedang dilakukan terhadap beberapa orang yang terjebak di bawah reruntuhan.
Baca Juga
Gubernur Samuel Garcia dalam unggahannya di platform X mengatakan di antara korban tewas adalah satu anak di bawah umur.
Advertisement
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan momen embusan angin kencang menyebabkan panggung runtuh. Alvarez Maynez dan timnya terlihat berlari mencari perlindungan saat struktur tersebut, termasuk layar video besar, jatuh ke atas panggung dan bagian dari area penonton.
Badan meteorologi Meksiko telah memperkirakan akan terjadi angin kencang di wilayah tersebut dan memperingatkan akan adanya hembusan angin berkecepatan hingga 70 kilometer per jam mulai Rabu sore. Demikian seperti dilansir CNN, Kamis (23/5).
Alvarez Maynez kemudian mengatakan bahwa dia menghentikan semua kegiatan kampanye setelah insiden tersebut dan akan tetap berada di negara bagian tersebut untuk memantau situasi dan korban.
"Kita harus memiliki solidaritas, tidak ada yang bisa memperbaiki situasi, kerusakan seperti ini, dan (warga) tidak akan sendirian dalam tragedi ini dan menanggung konsekuensi yang akan ditimbulkan oleh tragedi ini dalam hidup mereka," tutur Alvarez Maynez.
Pemilu Berdarah
Alvarez Maynez mengatakan tim Pertahanan Sipil telah memeriksa struktur lokasi sebelum acara, namun embusan angin yang kencang mengejutkan penyelenggara.
"Kondisi cuaca sangat tidak biasa: hujan tidak berlangsung selama lima menit … bahkan bukan badai, apa yang terjadi benar-benar tidak biasa," ujarnya.
Calon presiden itu menyebutkan bahwa penyelidikan atas insiden ini akan dilakukan.
Gubernur Garcia mendesak masyarakat di daerah tersebut untuk tetap tinggal di dalam rumah. Dia memperingatkan akan adanya lebih banyak angin kencang, badai petir, dan hujan.
Meksiko akan mengadakan pemilu terbesar dalam sejarah pada tanggal 2 Juni, yang diwarnai dengan meningkatnya kekerasan politik dan pembunuhan.
Sepanjang tahun ini, setidaknya 28 kandidat telah diserang dan 16 orang dibunuh, demikian menurut data hingga 1 April dari kelompok riset Data Civica, angka yang bahkan melampaui siklus pemilu paling berdarah di Meksiko pada masa lalu.
Advertisement