Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama dengan Menlu Vincent Biruta meresmikan kantor Kedutaan Besar Rwanda pada Kamis (6/6/2024) yang terletak di Jalan Jaya Mandala III No. 5A, Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Peresmian Kedubes Rwanda di Jakarta ditandai dengan pemotongan pita oleh Menlu Retno Marsudi dan Vincent Biruta.
Baca Juga
Dalam pernyataannya, Menlu Retno Marsudi menyampaikan selamat atas peresmian Kedubes Rwanda di Jakarta, Indonesia. Ia menilai bahwa ini adalah tonggak sejarah bagi kedua negara.
Advertisement
"Rwanda adalah negara kedelapan dari wilayah Afrika Sub Sahara yang membuka kedutaan di Jakarta. Pembukaan kedutaan ini menandai tonggak sejarah dalam hubungan Indonesia-Rwanda, kata Retno Marsudi pada Kamis (6/6).
"Saya percaya pembukaan kedutaan Rwanda di Jakarta tidak hanya akan meningkatkan hubungan bilateral kita, tetapi juga meningkatkan hubungan Indonesia dengan benua Afrika secara umum."
Menurutnya pembukaan ini dilakukan dalam Waktu yang tepat. Lantaran tahun depan, Indonesia akan merayakan Platinum Jubilee Konferensi Asia Afrika.
"Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara-negara Afrika."
"Dan saya sangat menghargai konfirmasi bahwa Rwanda akan berpartisipasi pada Forum Indonesia-Afrika yang kedua, pada September ini. Hal yang terpenting adalah kita akan memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan inovasi bersama."
Sementara itu, Menlu Vincent Biruta menyampaikan bahwa pembukaan Kedubes Rwanda di Indonesia menjadi bukti signifikan dalam sejarah hubungan kedua negara.
"Kedubes ini akan menjadi 'jembatan' bagi kerja sama kedua negara yang meliputi kepentingan bersama, perdagangan hingga investasi," kata Vincent Biruta.
Sementara itu, Duta Besar Rwanda untuk Indonesia Sheikh Abdul Karim Harelimana mengatakan bahwa momentum ini sebagai indikator tentang seberapa kuat hubungan antara Indonesia dan Rwanda yang terus tumbuh.
"Kami menghargai hubungan yang saling menguntungkan ini," kata Dubes Sheikh Abdul Karim Harelimana.
Pertemuan Bilateral Indonesia-Rwanda
Sebelum peresmian Kantor Kedutaan Besar Rwanda, pada pagi harinya Menlu Retno Marsudi menyambut kedatangan Menlu Vincent Biruta di Kementerian Luar Negeri RI.
Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas sejumlah hal mulai dari kerja sama dalam bidang politik, ekonomi, hubungan antar masyarakat hingga Palestina.
"Indonesia dan Rwanda telah menandatangani Nota Kesepahaman tentang Konsultasi Politik," kata Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (6/6).
"Nota Kesepahaman ini akan menjadi dasar untuk membahas berbagai aspek kerja sama bilateral dan bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional."
Menlu Retno juga mengatakan bahwa Indonesia dan Rwanda juga telah mengintensifkan kerja sama keamanan dalam beberapa tahun terakhir.
"Saat ini kami sedang menyelesaikan Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Kepolisian Nasional Rwanda tentang pemberantasan kejahatan terorganisasi transnasional dan peningkatan kapasitas. Semoga dapat segera ditandatangani."
Kedua, kerja sama di bidang ekonomi juga menjadi pembahasan dimana perdagangan bilateral dilaporkan terus pulih pasca-pandemi.
"Tahun lalu nilai perdagangan kita meningkat 100 persen dan pada kuartal pertama tahun ini meningkat 32%. Meskipun demikian, kami yakin masih ada ruang yang cukup untuk tumbuh."
"Ketiga, tentang hubungan antar masyarakat. Hari ini kita telah menandatangani Perjanjian tentang Pembebasan Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas yang akan menyederhanakan peraturan tentang masuk dan tinggal bagi pejabat kedua negara dan berkontribusi pada penguatan hubungan persahabatan kita," kata Retno Marsudi.
Indonesia juga telah memberikan status Visa on Arrival (VoA) kepada Rwanda sejak Februari tahun lalu untuk mengintensifkan kontak antarmasyarakat termasuk keterlibatan B-to-B.
Advertisement
Bahas Isu Palestina
Dalam pemaparannya, Retno Marsudi menjelaskan bahwa Indonesia dan Rwanda memiliki pandangan yang sama terkait situasi di Gaza, Palestina.
"Selain isu bilateral, kita juga membahas isu global.Tentang Palestina, kita memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya meningkatkan upaya untuk mendukung Palestina termasuk dengan mempromosikan penerapan solusi dua negara dan keanggotaan penuh Palestina di PBB."
"Kami memantau dengan saksama perkembangan di Gaza termasuk usulan gencatan senjata baru-baru ini dan berharap bahwa perdamaian permanen dapat dipulihkan dan bantuan kemanusiaan dapat disalurkan tanpa hambatan."
Kunjungan Pertama Vincent Biruta ke Indonesia
Sementara itu, Menlu Vincent Biruta menyampaikan rasa bahagianya lantaran bisa mengunjungi Indonesia untuk pertama kalinya.
"Kunjungan ini menandai tonggak penting dalam hubungan kedua negara kita. Dan saya senang dapat berbagi hasil positif dari diskusi hari ini," kata Menlu Biruta.
"Hari ini, Menlu Indonesia dan saya, telah menandatangani perjanjian kerja sama umum dan gabungan kesepahaman dan konsultasi politik, serta Nota Kesepahaman tentang pembebasan visa untuk paspor dinas."
"Perjanjian-perjanjian ini merupakan komitmen untuk membina kemitraan yang lebih dalam dan lebih terstruktur, karena melalui berbagai sektor, kunjungan kami ke Indonesia juga memberikan kesempatan untuk meresmikan Kedutaan Besar Rwanda."
Menurut Menlu Biruta, kedutaan ini merupakan simbol persahabatan yang langgeng, dan ia berperan sebagai penghubung penting dalam meningkatkan hubungan bilateral.
"Kedutaan ini juga melambangkan atau menunjukkan adanya kehadiran yang kuat di Indonesia, dalam memajukan hubungan diplomatik kita."
 Â
Advertisement