Liputan6.com, Washington, DC - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap Tsav 9, kelompok ekstremis Israel yang kejam, karena memblokir konvoi dan menyerang truk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
AS mengatakan para aktivis Tsav 9 mulai memblokir persimpangan penting, Kerem Shalom, pada awal tahun ini, dan kemudian membakar truk-truk serta melukai pengemudi saat kelaparan menyebar di Jalur Gaza.
Baca Juga
"Selama berbulan-bulan, individu dari Tzav 9 telah berulang kali berupaya menggagalkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, termasuk dengan memblokir jalan, terkadang dengan kekerasan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller seperti dilansir The Guardian, Sabtu (15/6).
Advertisement
"Mereka juga merusak truk bantuan dan membuang bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa ke jalan."
Miller merinci serangan pada pertengahan Mei ketika anggota Tsav 9 menjarah dan kemudian membakar dua truk di dekat Hebron, di Tepi Barat yang diduduki, yang membawa bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk pria, wanita, dan anak-anak di Jalur Gaza.
Respons Tsav 9
Tsav 9 mengatakan sanksi tersebut mengejutkan dan bertentangan dengan nilai-nilai AS dan liberal. Pernyataan kelompok tersebut mengulangi klaim tanpa sumber bahwa Hamas mengalihkan sebagian besar bantuan yang dikirim ke Jalur Gaza. Mereka juga mengklaim mewakili keluarga sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
Tindakan kelompok tersebut memicu kemarahan internasional, namun di Israel terdapat dukungan luas atas penolakan mereka terhadap pengiriman bantuan ke Jalur Gaza.
Awal tahun ini, beberapa jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Israel percaya pengiriman kemanusiaan ke Jalur Gaza harus dihentikan atau dibatasi.
Belum jelas bagaimana penerapan sanksi akan berdampak pada individu yang terkait dengan Tsav 9, sebuah organisasi kampanye informal, dan berapa banyak dari mereka yang bergabung dalam aksi tersebut yang mungkin terdampak.
Sanksi tersebut merupakan yang terbaru berdasarkan perintah eksekutif yang diumumkan oleh Presiden Joe Biden pada bulan Februari, yang memungkinkan AS menghukum tindakan yang mengancam perdamaian, keamanan, atau stabilitas Tepi Barat yang diduduki.
Pernyataan pada hari Jumat (14/6) juga tampaknya ditujukan kepada pemerintah Israel, dengan mengatakan, "Mereka mempunyai tanggung jawab untuk menjamin keselamatan dan keamanan konvoi kemanusiaan yang transit di Israel dan Tepi Barat dalam perjalanan ke Jalur Gaza."
Video menunjukkan pasukan keamanan Israel menonton tanpa melakukan intervensi ketika Tsav 9 menyerang truk. Kelompok tersebut mengatakan bahwa masing-masing anggota pasukan keamanan Israel membocorkan kepada mereka tentang lokasi truk bantuan yang mengirimkan pasokan penting ke Jalur Gaza.
Advertisement
Perisai Manusia untuk Lindungi Bantuan Kemanusiaan
Dalam beberapa minggu terakhir, konvoi bantuan dilindungi oleh pengunjuk rasa tandingan Israel yang tidak bersenjata dari kelompok aksi akar rumput Standing Together yang membentuk perisai manusia.
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, "Penyediaan bantuan kemanusiaan sangat penting untuk mencegah memburuknya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dan mengurangi risiko kelaparan. Kami tidak akan menoleransi tindakan sabotase dan kekerasan yang menargetkan bantuan kemanusiaan penting ini."
Sanksi terhadap Tsav 9 menandai peningkatan terbaru dalam kampanye sanksi internasional terhadap kekerasan pemukim dan ekstremis di Tepi Barat yang diduduki, setelah putaran sanksi pada bulan April.