5 Teori Mengenai Punahnya Megalodon

Megalodon diprediksi punah sekitar 3 juta tahun yang lalu.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 20 Jun 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2024, 05:00 WIB
gigi megalodon
Foto: Environmental Protection Agency (EPA)

Liputan6.com, Jakarta - Megalodon merupakan salah satu spesies hiu raksasa yang diketahui sudah punah. Otodus megalodon mendominasi lautan di Bumi sekitar 20 juta hingga 3,6 juta tahun yang lalu.

Hiu raksasa ini sempat menjadi predator puncak sebelum punah. Melansir Live Science pada Rabu (19/06/2024), gigi megalodon tiga kali lebih besar dari hiu putih besar (Charcharodon charcarias) dengan panjang yang dapat mencapai 18 meter.

Megalodon diprediksi punah sekitar 3 juta tahun yang lalu. Penelitian pada fosil giginya mengungkap bahwa megalodon harus berkompetisi sengit dengan hiu putih besar dalam memperebutkan makanan.

Tim periset internasional menemukan bahwa dari gigi megalodon dan hiu putih besar dulunya mungkin berkompetisi memakan mangsa yang sama, termasuk lumba-lumba, paus dan porpoise. Hasilnya kemungkinan megalodon ternyata kalah di rivalitas itu.

Namun, studi ini dinilai masih perlu dipertajam sehingga bisa benar-benar disimpulkan bahwa itulah yang menjadi penyebab punahnya megalodon. Selama ini, punahnya spesies ini masih menjadi misteri.

Megalodon pada masa hidupnya adalah penguasa lautan dan senang memakan paus. Habitatnya diperkirakan di berbagai belahan dunia.

Berikut beberapa teori mengenai punahnya megalodon.

1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim diperkirakan menjadi penyebab utama kepunahan megalodon. Megalodon adalah hiu berdarah panas dan perubahan suhu laut yang lebih dingin dapat membuatnya sulit untuk mengatur suhu tubuhnya.

Perubahan suhu juga dapat berdampak pada pasokan makanan megalodon.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kelangkaan Mangsa

2. Kelangkaan Mangsa

Selain perubahan iklim, kelangkaan mangsa megalodon juga menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada kepunahannya. Pada periode Pliosen, populasi mamalia laut, seperti paus dan lumba-lumba, mulai menurun.

Hal ini membuat megalodon semakin sulit dalam mencari makanan, sehingga hiu ini akhirnya punah karena kurangnya mangsa.

3. Persaingan Antar Predator

Megalodon diperkirakan merupakan predator puncak di lautan pada masanya. Namun pada periode Pliosen, muncul beberapa predator baru yang juga mengincar mangsa megalodon, seperti paus pembunuh dan hiu putih besar.

Persaingan dengan predator-predator ini diduga menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kepunahan megalodon.

4. Tantangan Reproduksi

Megalodon memiliki masa kehamilan yang relatif lama, kemungkinan besar hanya melahirkan sedikit keturunan dalam satu waktu. Jika tekanan lingkungan mempengaruhi kemampuan mereka untuk bereproduksi dengan sukses, hal ini dapat menyebabkan penurunan populasi.

5. Paparan Penyakit

Sama seperti spesies lainnya, Megalodon rentan terhadap penyakit dan tekanan lingkungan. Perubahan lingkungan dapat menimbulkan patogen baru atau faktor lain yang berdampak negatif terhadap kesehatan megalodon, sehingga pada akhirnya membuat spesies ini punah.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya