Kisah Izumo Kotanya Para Jagoan IT di Jepang, Mayoritas dari Eropa Timur

Ini kisah Izumo, pusat teknologi Jepang yang bercita-cita tinggi menargetkan talenta Eropa Timur

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Jul 2024, 21:06 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2024, 21:06 WIB
Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)
Ilustrasi Izumo, kota IT di Jepang (pixabay)

Liputan6.com, Izumo - Izumo, sebuah kota di Jepang bagian barat yang dikenal sebagai tujuan wisata membuat upaya ambisius untuk mengubah posisinya menjadi pusat teknologi. Orang-orang yang mengawasi proyek ini berharap bisa memikat beberapa talenta terbaik dari Eropa Timur – termasuk kedua pihak yang berkonflik Rusia-Ukraina – untuk mewujudkannya.

Namun mereka tahu persaingan untuk mendapatkan pekerja, para jagoan IT (Information Technology) atau Teknologi Informasi akan sangat ketat.

Sejumlah insinyur IT dari negara-negara Eropa Timur, termasuk Rusia dan Belarus, menghabiskan dua minggu di sebuah kota kecil di Prefektur Shimane Jepang itu pada Mei 2023. Mereka berada di Izumo dengan maksud untuk mencari pekerjaan di daerah tersebut.

Kota berpenduduk lebih dari 170.000 jiwa ini lebih dikenal dengan Kuil Agung Shinto Izumo Taisha yang luas dibandingkan dengan keunggulan teknologinya.

Upaya untuk menarik talenta teknologi ini diselenggarakan oleh sebuah perusahaan yang baru didirikan pada akhir Mei.

People Cloud adalah perusahaan patungan yang melibatkan pemerintah kota, tiga perusahaan teknologi lokal, dan sebuah lembaga keuangan. Tujuannya adalah untuk memikat talenta IT terbaik dari seluruh dunia, dengan penekanan khusus pada Eropa Timur.

Mengutip www3.nhk.or.jp, Selasa (2/7/2024), People Cloud terutama berfokus pada perekrutan insinyur dari Rusia dan negara-negara sekitarnya. Negara-negara ini mempunyai banyak pekerja teknologi terdidik yang menarik bagi pihak luar karena upah yang relatif rendah yang mereka terima jika mereka tinggal dekat dengan negara asal mereka.

Sejak Rusia memulai invasi ke Ukraina pada Februari tahun 2022 lalu, banyak pakar teknologi dari kedua negara telah meninggalkan tanah air mereka untuk mencari peluang baru.

Sudah jadi rahasia umum bahwa personel jago IT dari Eropa Timur sangat diminati di seluruh dunia. Bagaimana kota regional di Jepang itu dapat bersaing?

Para pejabat mengatakan kuncinya adalah dukungan relokasi. People Cloud dapat mengatur pelajaran bahasa Jepang jarak jauh hingga enam bulan bagi para kandidat yang mempertimbangkan untuk pindah ke Izumo sebelum mereka mengambil langkah besar; jadi bagian tim jagoan IT di Izumo. Mereka juga membantu calon karyawan untuk pergi ke kota dan mengatur wawancara kerja.

 

Apa yang Jadi Daya Tarik Izumo Sebagai Kota IT di Jepang?

CEO People Cloud, Makino Hiroshi mengatakan rahasia sebenarnya adalah daya tarik dari Izumo itu sendiri. "Orang-orang dari Eropa Timur terdorong untuk melihat kemungkinan lokasi relokasi setelah invasi Ukraina,” katanya.

“Kami menekankan peluang untuk tinggal dan bekerja di Jepang, dibandingkan hanya bekerja jarak jauh. Menempatkan relokasi sebagai prioritas utama ternyata menjadi sebuah hal yang menarik."

Setelah melakukan perekrutan jagoan IT di media sosial, mereka menerima lebih dari 100 permintaan dari 17 negara, termasuk Rusia, Ukraina, dan Belarus. Jumlah tersebut lebih dari yang mereka harapkan dan mereka harus menutup proses lamaran lebih awal.

 

Stanislav Shevtsov dari Rusia Jagoan IT yang Lolos di Izumo

Ilustrasi bendera Rusia (pixabay)
Ilustrasi pelamar Rusia di Izumo Jepang. (pixabay)

Stanislav Shevtsov dari Rusia termasuk di antara pelamar jagoan IT yang lolos.

Shevtsov selalu menjadi penggemar budaya Jepang, termasuk anime dan manga, dan telah lama bermimpi untuk bekerja di negara tersebut.

Invasi ke Ukraina dan sanksi ekonomi yang dikenakan oleh negara-negara Barat secara drastis mengubah kondisi para insinyur IT di Rusia.

"Para insinyur Rusia tidak mampu lagi membayar banyak layanan dan perangkat lunak, sehingga mereka kehilangan kemampuan untuk menggunakannya. Ketika situasi terus memburuk, banyak teman saya meninggalkan Rusia,” kata Shevtsov. "Hambatan bahasa dan perbedaan budaya dalam bisnis selalu menjadi kekhawatiran bagi orang-orang yang ingin bekerja di Jepang, namun hambatan tersebut hilang berkat proyek ini."

Dia adalah satu dari lima insinyur yang mengunjungi Izumo pada Mei 2023 tatkala Izumo tengah mengembangkan sayapnya jadi kota IT. Selama berada di sana, mereka memamerkan keterampilan teknis mereka.

Shevtsov mendemonstrasikan prototipe aplikasi yang melacak pergerakan wisatawan dengan melacak hal-hal seperti berbagi lokasi ponsel cerdas dan penggunaan transportasi umum. Dengan menggabungkan pembelajaran mesin AI, aplikasi ini dapat digunakan untuk memodelkan bagaimana arus orang dapat berubah dengan penambahan fasilitas pariwisata atau perjalanan baru.

Hal ini dapat berguna di kota seperti Izumo, yang menarik banyak wisatawan setiap tahunnya. Kuil Agung Izumo Taisha adalah salah satu situs Shinto paling terkenal di negara ini dan lokasi kota yang berada di garis pantai Laut Jepang juga merupakan daya tarik utamanya.

Keterampilan teknis Shevtsov mendapat pujian tinggi dan sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Izumo menyatakan berencana untuk mempekerjakannya.

Bagaimana Cara Izumo Tingkatkan Status Kota IT Global?

Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)
Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)

People Cloud saat itu berencana mengundang sekitar 40 jagoan IT ke Izumo tahun pada 2023 dan menghubungkan sekitar 15 di antaranya ke bisnis lokal.

“Dengan perusahaan baru ini, kami bertujuan agar Izumo menjadi kota yang dipilih oleh talenta terbaik di seluruh dunia," kata CEO People Cloud. "Saya berharap perusahaan teknologi global akan mendirikan basis di Izumo, dan suatu hari nanti teknologi AI baru akan dikembangkan di sini.”

Pejabat Kota Izumo mempunyai harapan yang tinggi terhadap hal ini. Mereka membayangkan sebuah siklus yang baik di mana talenta asing membantu menarik bisnis, dan teknologi menjadi salah satu nilai jual di kawasan ini.

Mereka juga berharap dapat mengantarkan transformasi digital dalam cara pengelolaan kota dan cara penyediaan layanan publik.

Hara Yasuhiro yang bertanggung jawab atas Divisi Kebijakan Industri kota mengatakan, "dengan mendatangkan individu-individu berbakat dari luar negeri, Anda tidak hanya mendapatkan keahlian dan keterampilan mereka, namun mereka juga berkontribusi terhadap pertumbuhan jumlah karyawan muda,” ujarnya. "Saya berharap proyek ini juga meningkatkan profil internasional Izumo."

Upaya Izumo untuk menata kembali dirinya sebagai pusat teknologi mempunyai banyak manfaat, termasuk daya tarik tinggal di bagian Jepang yang indah dengan kekayaan sejarah dan lingkungan alam yang menarik. Dorongan untuk menarik talenta internasional mungkin merupakan keuntungan tidak hanya bagi para insinyur TI yang cukup beruntung untuk pindah ke sana, namun juga bagi kota dan wilayah tersebut.

Infografis 8 Tebusan Termahal Diraup Hacker dari Serangan Ransomware. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 8 Tebusan Termahal Diraup Hacker dari Serangan Ransomware. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya