AS Siap Dukung Indonesia Jadi Anggota OECD

Pemerintah AS mengintensifkan diskusi untuk membantu Indonesia masuk jadi negara anggota OECD.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Jul 2024, 15:30 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2024, 15:30 WIB
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Jose W. Fernandez dalam pertemuan dengan sejumlah media di Kedutaan Besar AS, Jakarta, Senin (15/7/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Jose W. Fernandez dalam pertemuan dengan sejumlah media di Kedutaan Besar AS, Jakarta, Senin (15/7/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat (AS) siap mendukung penuh keanggotaan Indonesia di Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Jose W. Fernandez.

"Baru minggu lalu, OECD hadir atas permintaan kami (3:31) untuk mengkaji dan melihat ekosistem Indonesia untuk peluang pembentukan semikonduktor," kata dia dalam pertemuan dengan sejumlah media di Kedutaan Besar AS, Jakarta, Senin (15/7/2024).

"Kami telah membahas secara khusus tentang bagaimana kami dapat mendukung keinginan Indonesia untuk bergabung dengan OECD dan bagaimana kami dapat melakukan hal tersebut."

Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang berstatus sebagai negara aksesi OECD, pasca disetujuinya Peta Jalan Aksesi Indonesia yang secara resmi diserahterimakan dalam Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) OECD pada 2-3 Mei 2024 lalu. Saat ini, terdapat 7 negara aksesi OECD yaitu Argentina, Brasil, Bulgaria, Indonesia, Kroasia, Peru, dan Rumania.

Pemerintah Indonesia tengah mengintensifkan sejumlah hal terkait kerja sama ekonomi internasional, salah satunya terkait keanggotaan OECD.

"Pemerintah telah melakukan langkah strategis terkait aksesi OECD, untuk berkomitmen menjadi anggota OECD dalam waktu tiga tahun mendatang, antara lain integrasi aksesi OECD dalam RPJPN dan RPJMN hingga rencana pembentukan Project Management Office (PMO) untuk mendukung Tim Nasional OECD," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi, seperti dikutip dari pernyataan resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (16/7).

 

Pemerintah Juga Beri Dukungan

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam pernyatan pers, Jakarta, Jumat (21/6/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam pernyatan pers, Jakarta, Jumat (21/6/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Selain Amerika Serikat (AS), sebelumnya pemerintah Jepang juga menyatakan dukungannya terhadap keanggotaan Indonesia di OECD. 

"Indonesia menjadi negara pertama yang mengajukan menjadi anggota OECD. Dan kami mendukungnya. Kami 100 persen mendukung hal itu, karena ini adalah inisiatif yang sangat penting," ujar Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi, (21/6). 

Sebagai bentuk dukungan, Jepang turut menjembatani Indonesia dan OECD.

"Kami sekarang mengirimkan tenaga ahli dari Jepang ke kementerian terkait di Indonesia. Kami juga menjembatani OECD dan Indonesia agar para ahli Indonesia dapat pergi ke OECD di Paris untuk belajar dan menerima," tambahnya.

Dubes Masaki juga mengatakan pentingnya partisipasi lebih banyak negara Asia dalam organisasi internasional tersebut, yang selama ini hanya beranggotakan negara-negara kaya.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya