Israel Serang Sekolah di Gaza, Tewaskan 30 Orang

Jelas, ini bukan kali pertama Israel menyerang sekolah. Pada 16 Juli 2024, Israel juga menyerang Sekolah al-Razi di Nuseirat, menewaskan sedikitnya 42 warga Palestina.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 27 Jul 2024, 20:02 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 20:02 WIB
Potret Sekolah Al-Razi di Nuseirat Gaza yang Luluh Lantak Dibombardir Israel
Badan pertahanan sipil di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan ada tiga serangan udara dalam waktu kurang dari satu jam pada hari Selasa (16/7/2024), termasuk terhadap sebuah sekolah. (Eyad BABA/AFP)

Liputan6.com, Gaza - Serangan udara Israel pada hari Sabtu (27/7/2024) menghantam sebuah sekolah yang digunakan oleh para pengungsi di Jalur Gaza tengah.

Setidaknya 30 orang yang berlindung di sekolah perempuan di Deir Al-Balah dibawa ke Rumah Sakit Al Aqsa dan dinyatakan meninggal setelah serangan, yang menurut militer Israel (IDF), menargetkan pusat komando dan kendali Hamas yang digunakan untuk menyimpan senjata dan merencanakan serangan.

Mereka mengklaim bahwa Hamas menggunakan kompleks itu sebagai tempat persembunyian untuk mengarahkan dan merencanakan berbagai serangan terhadap pasukan IDF serta mengembangkan dan menyimpan sejumlah besar senjata di dalamnya. Demikian seperti dilansir kantor berita AP.

Pekerja pertahanan sipil di Jalur Gaza menyebutkan bahwa ribuan orang berlindung di sekolah tersebut, yang juga berisi sebuah fasilitas medis.

Otoritas kesehatan Jalur Gaza mengatakan sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan lainnya pada hari Sabtu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Janji Netanyahu untuk Terus Berperang

Perang hanya Membawa Duka
Warga Palestina menerima makanan di sekolah yang dikelola PBB di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 23 Oktober 2023. (Mohammed Abed/AFP)

Serangan pada hari Sabtu terjadi sehari sebelum pejabat dari Amerika Serikat (AS), Mesir, Qatar, dan Israel dijadwalkan bertemu di Italia untuk membahas negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Menurut pejabat dari AS dan Mesir yang berbicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang membahas rencana tersebut, Direktur CIA Bill Burns diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed Bin Abdul Rahman al-Thani, Direktur Mossad David Barnea, dan kepala mata-mata Mesir Abbas Kamel pada hari Minggu (28/7).

Namun, dalam pidatonya di hadapan Kongres AS pada Rabu (24/7), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak melunakkan kata-katanya dan malah berjanji untuk terus berperang sampai Israel mencapai "kemenangan total."

Pejabat Palestina dengan keras mengutuk pidato tersebut setelah serangan terhadap sekolah. Juru bicara Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan bahwa sambutan terhadap Netanyahu dari para pendukungnya di AS merupakan "lampu hijau" untuk melanjutkan serangan Israel.

"Setiap kali pendudukan mengebom sekolah yang menampung orang-orang terlantar, kami hanya melihat beberapa kecaman dan teguran yang tidak akan memaksa pendudukan untuk menghentikan agresi berdarahnya," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya