Amerika Serikat Beri Bantuan 5 Alat Pendeteksi Narkoba ke BNN

Alat deteksi narkotika ini mampu memindai wadah plastik dan kaca serta mengidentifikasi lebih dari 530 zat terlarang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Agu 2024, 20:40 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2024, 20:40 WIB
Direktur INL Kedutaan Besar AS di Jakarta Kenneth Zurcher Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama Badan Narkotika Nasional Agus Irianto (kanan), dan Wakil Direktur Direktorat Jenderal Bea dan Cukai M. Rizki Baidillah (Dok. Budi Sudarmo/Kedubes AS Jakarta)
Direktur INL Kedutaan Besar AS di Jakarta Kenneth Zurcher (tengah), Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama Badan Narkotika Nasional (BNN) Agus Irianto (kanan), dan Wakil Direktur Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) M. Rizki Baidillah (kiri) menunjukkan alat deteksi narkotika TruNarc Handheld Narcotics Analyzers. (Dok. Budi Sudarmo/Kedubes AS Jakarta)    

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Penegakan Hukum dan Anti-Narkotika (International Narcotics and Law Enforcement Affairs Office/INL), Kedutaan Besar AS di Jakarta, bekerja sama dengan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (United Nations Office on Drugs and Crime/UNODC) untuk menyumbangkan lima alat deteksi narkotika TruNarc Handheld Narcotics Analyzers kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Bantuan ini disampaikan oleh Kenneth Zurcher, Direktur INL Kedutaan Besar AS di Jakarta, menandatangani perjanjian serah terima dengan Agus Irianto, Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama BNN, dan M. Rizki Baidillah, Wakil Direktur DJBC pada 30 Juli 2024.

Alat deteksi narkotika ini mampu memindai wadah plastik dan kaca serta mengidentifikasi lebih dari 530 zat terlarang, demikian disampaikan dalam keterangan pers Kedubes AS di Jakarta, pada Jumat (2/8/2024).

Karena memungkinkan pengujian tanpa kontak langsung, alat ini meminimalkan kontaminasi, mengurangi paparan, dan mengawetkan barang bukti.

DJBC berencana menempatkan dua alat deteksi narkotika di Kalimantan Barat, dan BNN akan menempatkan tiga alat deteksi di Papua, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat.

"Bagian tak terpisahkan dari pengendalian narkotika yang efektif adalah kemampuan untuk melakukan identifikasi zat-zat terlarang secara cepat dan andal," kata Erik Van der Veen, Kepala Kantor Regional UNODC untuk Asia Tenggara dan Pasifik.

"Perangkat lima alat deteksi narkotika ini akan membantu petugas garda depan di perbatasan dalam mengidentifikasi dan menganalisis narkotika dan bahan kimia prekursor."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Upaya Menghentikan Kejahatan Transnasional

Duta Besar AS Terpilih untuk Indonesia Kamala Lakhdhir dan Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama Badan Narkotika Nasional (BNN) Agus Irianto berjabat tangan pada kegiatan pada 30 Juli. (Dok. Budi Sudarmo/Kedubes AS Jakarta)
Duta Besar AS Terpilih untuk Indonesia Kamala Lakhdhir dan Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama Badan Narkotika Nasional (BNN) Agus Irianto berjabat tangan pada kegiatan pada 30 Juli. (Dok. Budi Sudarmo/Kedubes AS Jakarta)

Pada upacara serah terima tersebut, INL, UNODC, dan BNN mengakui tanggal 31 Agustus 2024 mendatang merupakan puncak dari program pengelolaan perbatasan selama dua tahun.

Program ini menangani kejahatan transnasional terorganisasi dan perdagangan lintas batas narkotika dan barang terlarang lainnya dengan memperkuat kerja sama antarlembaga di antara lembaga penegak hukum Indonesia.

Kemudian dalam upaya mendorong perluasan kantor penghubung perbatasan di sepanjang perbatasan darat Indonesia serta dan meningkatkan kapasitas petugas garda terdepan untuk mengidentifikasi dan menyelidiki kejahatan terkait.

Pelatihan program telah mencakup inspeksi perbatasan, pelarangan, identifikasi narkotika, dan kesetaraan gender dalam kegiatan penegakan hukum.

"Berinvestasi dalam infrastruktur anti-penyelundupan di Indonesia membantu masyarakat berkembang. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia dan para mitra untuk mencegah perdagangan narkotika lintas batas,” ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Lakhdhir.

"Penyerahan perangkat ini merupakan puncak yang tepat untuk kolaborasi yang kuat selama dua tahun dan titik awal untuk potensi kolaborasi di masa depan."

 


Penghargaan BNN ke INL dan UNODC

Direktur INL Kedutaan Besar AS di Jakarta Kenneth Zurcher (tengah), Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama Badan Narkotika Nasional (BNN) Agus Irianto (kanan), dan Wakil Direktur Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) M. Rizki Baidillah (Dok. Budi Sudarmo/K
Direktur INL Kedutaan Besar AS di Jakarta Kenneth Zurcher (tengah), Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama Badan Narkotika Nasional (BNN) Agus Irianto (kanan), dan Wakil Direktur Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) M. Rizki Baidillah (Dok. Budi Sudarmo/Kedubes AS Jakarta)

BNN juga memberikan penghargaan kepada INL dan UNODC sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi yang signifikan dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika dan perdagangan gelap narkotika dan bahan kimia prekursor.

"Senjata yang paling ampuh untuk memerangi semua jenis kejahatan adalah kerja sama," kata Irianto dari BNN.

"Tidak peduli dari mana kita berasal, selama kita memiliki tujuan yang sama."

Infografis Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba, Batal Jadi Kapolda Jatim
Infografis Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba, Batal Jadi Kapolda Jatim (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya