Liputan6.com, Jakarta - Bintang bernama J0207+3331 atau J0207 adalah sebuah bintang katai putih yang ditemukan oleh astronom sukarelawan NASA yang bekerja di bawah proyek NASA Backyard Worlds: Planet 9 pada 2018 lalu. Menariknya, white dwarf ini berbeda dengan bintang-bintang lain yang ada di tata surya.
Melansir laman NASA pada Rabu (07/08/2024), J0207 berjarak 145 tahun cahaya di konstelasi Capricornus. Ia diyakini sebagai bintang tertua dan paling dingin yang pernah hidup.
J0207 diperkirakan berusia sekitar 3 miliar tahun, membuatnya menjadi salah satu bintang tertua yang diketahui. Selain itu, suhu permukaannya juga sangat rendah dibandingkan bintang pada umumnya, sehingga membuatnya mendapat gelar bintang terdingin.
Advertisement
Baca Juga
Meski merupakan bintang terdingin di tata surya, namun temperaturnya bintang katai putih berkisar di suhu 5.800 derajat Celsius. Biasanya, bintang katai putih jenis ini perlahan akan mendingin seiring dengan usianya yang semakin menua.
J0207 memiliki piringan debu yang mengelilinginya. Piringan ini terdiri dari beberapa cincin, sebuah fenomena yang belum pernah terlihat sebelumnya pada bintang katai putih.
Asal-usul piringan ini masih menjadi misteri, tetapi para ilmuwan menduga bahwa itu berasal dari pecahan-pecahan planet atau asteroid kecil yang dulu mengorbit bintang ini. Piringan debu di sekitar J0207 mengindikasikan bahwa mungkin ada planet atau sisa-sisa planet yang tersembunyi di dalam sistem ini.
Penemuan planet di sekitar katai putih dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana planet terbentuk dan berevolusi. J0207 memberikan petunjuk penting tentang evolusi bintang.
Bintang Paling Dingin di Alam Semesta
Bintang katai putih J0207 bukanlah satu-satunya bintang tertua di alam semesta. Dikutip dari lama Space pada Rabu (07/08/2024), berikut bintang-bintang paling tua di Alam Semesta.
1. Caffau
Bintang tertua yang pernah ditemukan para astronom diberi nama Caffau. Caffau atau SDSS J102915+172927 ditemukan oleh Elisabetta Caffau.
Bintang ini diperkirakan telah berusia 13 miliar tahun. Caffau hampir seluruhnya terbuat dari helium dan hidrogen, dengan jumlah unsur kimia lain yang sangat rendah.
Elisabetta Caffau dan timnya telah mencari bintang yang sangat miskin kandungan logam selama lebih dari satu dekade sebelum akhirnya menemukan SDSS J102915+172927. Hal ini tentu saja membuat Caffau dan timnya terkejut saat menemukan bintang di zona terlarang dari model pembentukan bintang.
2. HD 122563
HD 122563 termasuk salah satu bintang yang paling awal menghuni alam semesta. Para ahli memperkirakan bintang ini berusia sekitar 13 miliar tahun.
Bintang HD 122563 diyakini sangat miskin kandungan logam. Kandungan logamnya yang rendah pertama kali diketahui pada 1963.
Komposisi HD 122563 sangat penting dalam memahami evolusi kimia galaksi. Bintang ini juga sangat unik karena merupakan bintang miskin logam yang paling terang.
Hal ini menjadikannya dapat terlihat dengan mata telanjang meskipun jaraknya dari bumi adalah 772.90 tahun cahaya. Sekitar 2005, para peneliti menemukan tujuh elemen penangkap neutron baru di HD 122563, yaitu Niobium, Molibdenum, Rutenium, Palladium, Perak, Praseodymium, dan Samarium.
3. HE 1523-0901
Pada 2007, Anna Frebel menggunakan Very Large Telescope (VLT) untuk mencari bintang di galaksi Bima Sakti yang dianggap tua. Dari hasil pengamatannya, ditemukanlah HE 1523-0901 yang dianggap merupakan bintang tertua yang ada di Bima Sakti.
Perkiraan usia bintang ini adalah sekitar 13,2 miliar tahun. Frebel menggunakan VLT ESO untuk mengukur kelimpahan unsur radioaktif uranium dan thorium di HE 1523-0901.
Dia kemudian menggunakan teknik yang mirip dengan metode karbon-14, untuk menentukan usia HE1523-0901. Hal ini menjadi kali pertama peneliti mengukur usia bintang menggunakan thorium, uranium, europium, osmium, dan iridium.
Advertisement
BD +17° 3248
4. BD +17° 3248
BD +17° 3248 adalah bintang miskin logam tertua yang berada di lingkaran galaksi Bima Sakti. Diperkirakan usia bintang tersebut sekitar 13,8 miliar tahun dengan ketidakpastian 4 miliar tahun.
Artinya, bintang ini terbentuk tidak lama setelah alam semesta awal terbentuk. Sekelompok ilmuwan menemukan bahwa BD +17° 3248 mengandung emas pada 2002.
Hal ini menjadi kali pertama emas ditemukan di bintang. Lebih lanjut, karena usia BD +17° 3248 yang hampir sama dengan alam semesta, maka kandungan emas di BD +17° 3248 diyakini menjadi emas pertama yang ada di alam semesta.
5. Sneden
Sneden atau BPS CS22892-0052 pertama kali diamati oleh Chris Sneden dari University of Texas di Austin. Bintang ini termasuk salah satu bintang kuno lain yang ditemukan di lingkaran galaksi Bima Sakti.
Bintang tersebut termasuk dalam kelas bintang yang dikenal sebagai bintang ultra miskin logam. Usia bintang ini sekitar 13 miliar tahun dan ditemukan melalui teleskop Curtis Schmidt di Cerro Tololo Inter-American Observatory di Chili.
Sejak sekitar tahun 1995, para peneliti telah menemukan kelimpahan 53 unsur kimia di bintang tersebut Sneden.
(Tifani)