Rusia Tingkatkan Keamanan Fasilitas Strategis di Zaporozhye Pasca Serangan ke Pembangkit Nuklir

Salah satu menara pendingin di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye mengalami kerusakan parah setelah serangan Ukraina. Bagaimana situasinya kini?

oleh Khairisa Ferida diperbarui 12 Agu 2024, 13:05 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2024, 13:05 WIB
Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin memegang teropong saat menonton latihan militer Center-2019 di lapangan tembak Donguz dekat Orenburg, Rusia, 20 September 2019. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

Liputan6.com, Moskow - Langkah-langkah keamanan di semua fasilitas yang memiliki kepentingan strategis di Wilayah Zaporozhye, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye telah ditingkatkan menyusul perintah dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal tersebut dikonfirmasi Gubernur Yevgeny Balitsky pada hari Senin (12/8/2024).

"Selama pertemuan saya dengan Vladimir Putin, presiden dengan jelas menunjukkan perlunya meningkatkan kesadaran dan memberikan perhatian yang cermat terhadap semua fasilitas regional yang memiliki kepentingan strategis, termasuk PLTN," tulis Balitsky di saluran Telegram-nya seperti dilansir TASS.

"Banyak keputusan telah dibuat yang memungkinkan kita hari ini untuk bekerja dengan aman di Wilayah Zaporozhye dan untuk segera menghilangkan semua kesulitan yang ditimbulkan oleh musuh kita."

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Serangan ke PLTN Zaporozhye

Pada Minggu (11/8) malam, Rusia mengklaim tentara Ukraina melancarkan serangkaian serangan ke PLTN Zaporozhye, membakar salah satu menara pendingin PLTN.

Perusahaan nuklir Rusia, Rosatom, kemudian mengatakan bahwa menara pendingin di PLTN Zaporozhye mengalami kerusakan parah setelah serangan Ukraina.

"Dua serangan langsung oleh pesawat nirawak militer Ukraina dilakukan pada 11 Agustus pukul 20.00 dan 20.32 terhadap salah satu dari dua menara pendingin PLTN Zaporozhye yang menyebabkan kebakaran di dalam fasilitas tersebut," demikian bunyi pernyataan Rosatom.

"Unit darurat di lokasi kejadian berhasil memadamkan api pada pukul 23.30."

PLTN Zaporozhye, yang terletak di Kota Energodar, memiliki kapasitas sekitar 6 GW dan merupakan yang terbesar di Eropa. PLTN ini telah dikuasai oleh pasukan Rusia sejak akhir Februari 2022.

Sejak saat itu, unit tentara Ukraina disebut secara berkala menembaki daerah pemukiman di Energodar dan lokasi PLTN itu sendiri, menggunakan pesawat nirawak, artileri berat, dan sistem roket peluncur ganda (MLRS).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya