Ibu dan Anak Jadi Korban Penikaman di Inggris, Pelaku Ditangkap

Pelaku berhasil diamankan berkat bantuan masyarakat di lokasi kejadian.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 13 Agu 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi serangan pisau.
Ilustrasi serangan pisau. (Dok. Pixabay)

Liputan6.com, London - Seorang pria menikam seorang anak perempuan usia 11 tahun dan ibunya 34 tahun di Leicester Square, London, Inggris, pada Senin (12/8/2024). Pelaku berhasil ditangkap, kata polisi, seraya menambahkan bahwa tidak ada indikasi serangan terkait terorisme.

Penikaman terjadi sesaat sebelum tengah hari di luar sebuah kedai teh ternama.

Para korban dibawa ke pusat trauma utama. Menurut polisi sang anak membutuhkan perawatan, namun hidupnya tidak dalam bahaya. Ibunya mengalami cedera yang tidak terlalu serius.

"Saya ingin memberi penghormatan kepada anggota masyarakat, termasuk staf dari bisnis lokal, yang dengan berani campur tangan dalam insiden ini," kata Kepala Detektif Kepolisian Metropolitan Christina Jessah, seperti dilansir kantor berita AP, Selasa (13/8). "Mereka mempertaruhkan diri mereka sendiri."

Tersangka berusia 32 tahun dan polisi mengatakan pada tahap ini, mereka tidak yakin dia mengenal para korban. Tidak ada tersangka lain yang diburu.

"Penyelidikan sedang berlangsung dan para detektif sedang berupaya untuk mendapatkan rincian tentang apa yang sebenarnya terjadi," kata Jessah.

Penikaman terjadi di tengah meningkatnya serangan pisau di Inggris, yang berada dalam kondisi tegang setelah berhari-hari terjadi kekerasan saat massa yang meneriakkan slogan-slogan anti-imigran dan Islamofobia bentrok dengan polisi. Kerusuhan dipicu aktivis sayap kanan yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan disinformasi tentang penusukan massal yang menewaskan tiga anak pada di Southport pada 29 Juli.

Tidak jelas apakah serangan terbaru ada kaitannya dengan kerusuhan yang terjadi.

Polisi sendiri telah bersiap menghadapi kerusuhan lebih lanjut selama akhir pekan, namun hal tersebut tidak terjadi. Para menteri tetap waspada, kata kantor Perdana Menteri Keir Starmer, seraya menambahkan bahwa pekerjaannya belum selesai dalam menangani dampak dari kekerasan baru-baru ini.

Kisah Berani Abdullah

Abdullah (29), penjaga keamanan toko di tokoh teh, nekat melumpuhkan penyerang setelah mendengar teriakan. Dia melompat ke arah pelaku, menjatuhkannya, dan berhasil mengambil pisaunya.

"Kemudian beberapa orang lainnya juga ikut serta dan kami menahannya sampai polisi datang, butuh waktu sekitar tiga hingga empat menit bagi polisi untuk tiba dan kemudian mereka menahannya," ujarnya seperti dikutip Sky News.

Abdullah menuturkan dia dan rekan-rekannya memberikan pertolongan pertama kepada anak itu sebelum polisi tiba dalam waktu empat menit setelah serangan pada Senin pagi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya