Korea Selatan dan AS Mulai Latihan Gabungan Berskala Besar, Sinyal untuk Korea Utara?

Latihan gabungan ini berlangsung di tengah panasnya situasi di Semenanjung Korea. Latihan Ulchi Freedom Shield itu berlangsung selama 11 hari hingga 29 Agustus 2024.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Agu 2024, 14:03 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2024, 14:03 WIB
Foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan menunjukkan pengebom B-1B Angkatan Udara AS dan jet tempur Korea Selatan F-15K terbang di atas Semenanjung Korea.
Foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan menunjukkan pengebom B-1B Angkatan Udara AS dan jet tempur Korea Selatan F-15K terbang di atas Semenanjung Korea selama latihan udara bersama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat pada Rabu (5/6/2024). (Dok. Kementerian Pertahanan Korea Selatan via AP)

Liputan6.com, Seoul - Pasukan militer Amerika Serikat dan Korea Selatan memulai latihan berskala besar pada Senin (19/8/2024) yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan gabungan apabila ada ancaman dari Korea Utara yang bersenjata nuklir.

Latihan musim panas tahunan tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea karena laju demonstrasi senjata Korea Utara.

Kini, latihan militer gabungan AS-Korea Selatan yang juga meningkat dianggap sebagai siklus saling balas, dikutip dari laman Japan Today, Senin (19/8).

Latihan tersebut dimulai beberapa jam setelah Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengeluarkan pernyataan yang menyebut latihan perang AS dan Korsel sebagai aksi provokatif untuk agresi.

Sementara, di sisi lain Amerika Serikat dan Korea Selatan menggambarkan latihan gabungan mereka sebagai latihan pertahanan, guna memperluas dan meningkatkan pelatihan mereka dalam beberapa tahun terakhir untuk menghadapi ancaman Korea Utara yang terus berkembang.

Militer AS dan Korea Selatan tidak segera bereaksi terhadap pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Latihan yang diberi nama Ulchi Freedom Shield itu berlangsung selama 11 hari hingga 29 Agustus 2024.

Latihan ini mencakup simulasi perang dan lebih dari 40 jenis latihan, termasuk latihan tembak. Sekutu mengatakan, program tahun ini difokuskan pada peningkatan kesiapan mereka terhadap berbagai ancaman Korea Utara, termasuk rudal, gangguan GPS, dan serangan siber.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


19.000 Personel Militer Korea Selatan Ikut Latihan Bersama

Kapal perusak Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang berlayar selama latihan pertahanan rudal bersama di perairan internasional pantai timur Semenanjung Korea, Senin (17/4/2023). (Dok. Kementerian Pertahanan Korea Selatan via AP)
Kapal perusak AL Korea Selatan Yulgok Yi I, kapal perusak peluru kendali AL Amerika Serikat USS Benfold, dan kapal perusak Pasukan Bela Diri Maritim Jepang Atago berlayar selama latihan pertahanan rudal bersama di perairan internasional pantai timur Semenanjung Korea, Senin (17/4/2023). (Dok. Kementerian Pertahanan Korea Selatan via AP)

Sekitar 19.000 personel militer Korea Selatan berpartisipasi dalam latihan tersebut.

Militer AS belum mengonfirmasi jumlah pasukan Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam latihan tersebut atau mengatakan apakah latihan tersebut akan melibatkan aset strategis AS.

Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan pengerahan regionalnya berupa pesawat pengebom jarak jauh, kapal selam, dan kelompok penyerang kapal induk untuk berlatih dengan pasukan Korea Selatan dan Jepang.

 


Picu Respons Agresif dari Korea Utara

Kim Jong Un melintasi banjir di Korea Utara. (Rodong Sinmun)
Kim Jong Un melintasi banjir di Korea Utara. (Rodong Sinmun)

Latihan tersebut dapat memicu respons agresif dari Korea Utara, yang semakin memamerkan program persenjataannya dan dianggap terus berkembang.

Awal bulan ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggelar upacara besar di ibu kota negara tersebut, Pyongyang, untuk menandai pengiriman 250 peluncur rudal berkemampuan nuklir ke unit militer garis depan.

Para analis mengatakan Kim mungkin berusaha meningkatkan tekanan pada tahun pemilihan presiden di AS saat ia memajukan tujuan jangka panjangnya guna memaksa Washington menerima gagasan Korea Utara sebagai negara berkekuatan nuklir.

Infografis Jurus Kim Jong-un Kendalikan Ledakan Kasus Covid-19 di Korut. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jurus Kim Jong-un Kendalikan Ledakan Kasus Covid-19 di Korut. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya