Jepang: Pelanggaran Wilayah Udara oleh Pesawat Pengintai China Tidak Dapat Diterima

Insiden pelanggaran wilayah udara ini terjadi pada Senin (26/8/2024).

oleh Khairisa Ferida diperbarui 27 Agu 2024, 13:05 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 13:05 WIB
Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)
Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)

Liputan6.com, Tokyo - Pelanggaran wilayah udara Jepang oleh pesawat militer China sama sekali tidak dapat diterima. Hal tersebut ditegaskan oleh juru bicara pemerintah Jepang pada hari Selasa (27/8), sehari setelah Jepang mengerahkan jet tempur dan memanggil pejabat kedutaan China di Tokyo sebagai bentuk protes.

"Pelanggaran wilayah udara tersebut tidak hanya merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Jepang, tetapi juga mengancam keamanan kami," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi dalam konferensi pers rutin, seperti dilansir CNA.

Pemerintah terus memantau peningkatan aktivitas militer China di dekat Jepang dan akan sepenuhnya siap menghadapi pelanggaran wilayah udara apa pun, kata Hayashi, sambil menolak mengomentari rincian pembicaraan diplomatik antara Tokyo dan Beijing.

Jepang mengatakan bahwa pesawat pengintai Y-9 China terbang di atas Kepulauan Danjo di sebelah barat Pulau Kyushu selama sekitar dua menit pada Senin (26/8) pagi. Melansir Reuters, pesawat diidentifikasi terbang antara sekita pukul 11.29 hingga 11.31 waktu setempat.

Kementerian Pertahanan Jepang menyebutkan bahwa ini adalah pertama kalinya pesawat militer China melanggar wilayah Udara Jepang.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya