Pria di Jepang Hanya Tidur 30 Menit Sehari dengan Alasan Agar Bisa Hidup Lebih Lama

Orang dewasa dianjurkan untuk tidur tujuh hingga sembilan jam setiap hari. Namun, seorang pria di Jepang punya pemikiran yang berbeda dari yang lain.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Sep 2024, 20:15 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 20:15 WIB
Ilustrasi pria tidur, bermimpi
Ilustrasi pria tidur, bermimpi. (Photo by Shane on Unsplash)

Liputan6.com, Tokyo - Seorang pria di Jepang mengaku hanya tidur 30 menit setiap hari selama 12 tahun terakhir sebagai upayanya untuk menjalani hidup lebih lama. 

Daisuke Hori (40), pria asal Prefektur Hyogo, mengatakan bahwa ia telah melatih otak dan tubuhnya untuk berfungsi secara normal dengan waktu tidur yang sedikit dan tidak pernah merasa lelah.

Melansir SCMP, Selasa (3/9/2024), Hori adalah seorang pengusaha, yang menyukai musik, melukis, dan desain mekanik.

Ia mulai mengurangi jam tidurnya sejak 12 tahun yang lalu. Ia mengklaim, agar bisa mendapatkan lebih banyak waktu produktif setiap hari dan berhasil mengurangi waktu tidurnya menjadi hanya 30 hingga 45 menit sehari.

"Selama Anda berolahraga atau minum kopi satu jam sebelum makan, Anda dapat mencegah rasa kantuk," katanya.

Daisuke Hori mengatakan, pola tidurnya yang sangat pendek memberinya lebih banyak waktu untuk hidup.

"Orang-orang yang membutuhkan fokus berkelanjutan dalam pekerjaan mereka lebih diuntungkan dari tidur berkualitas tinggi daripada tidur lama. Misalnya, dokter dan petugas pemadam kebakaran memiliki waktu istirahat yang lebih pendek tetapi tetap mempertahankan efisiensi tinggi," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jalani Hari Tanpa Merasa Lelah

Ilustrasi malas bangun tidur, mengantuk
Ilustrasi malas bangun tidur, mengantuk. (Photo by Elizabeth LIes on Unsplash)

Yomiuri TV Jepang mengikuti aktivitas Hori selama tiga hari dalam program berjudul "Maukah Anda pergi bersama saya?"

Dalam tayangan tersebut, Hori hanya tidur selama 26 menit dan bangun secara alami, dengan penuh energi.

Setelah sarapan, ia berangkat kerja, menyempatkan diri untuk berolahraga di pusat kebugaran.

Pada tahun 2016, Hori mendirikan Japan Short Sleepers Training Association, tempat ia mengadakan kelas tentang tidur dan kesehatan.

Hori mengatakan bahwa ia telah mengajar lebih dari 2.100 siswa untuk menjadi orang yang memiliki waktu tidur singkat.

Salah satu dari mereka mengatakan kepada Yomiuri TV bahwa ia mengurangi waktu tidurnya dari delapan jam menjadi hanya 90 menit setelah pelatihan dan telah mempertahankannya selama empat tahun, sambil menjaga kesehatan kulit dan mentalnya dalam kondisi yang sangat baik.

Fenomena ini telah memicu diskusi hangat di media sosial.

Seorang pengamat daring menulis: "Dia benar-benar ahli dalam manajemen waktu. Saya juga ingin belajar cara mengurangi waktu tidur dan bekerja lebih efisien."

Namun, yang lainnya berkata: "Ini seperti mengulur waktu hidup seseorang! Bahkan jika otak dapat tetap terjaga, jantung tidak akan mampu mengatasinya."


Orang Dewasa Harus Tidur 7-9 Jam Sehari

Ilustrasi laki-laki tidur, mimpi
Ilustrasi laki-laki tidur, mimpi. (Photo created by gpointstudio on www.freepik.com)

Secara medis, dokter mengatakan bahwa orang dewasa harus tidur setidaknya tujuh jam setiap hari.

Dokter mengatakan bahwa tidur yang sangat singkat tidak cocok untuk semua orang dan memiliki efek samping.

"Orang dewasa dianjurkan untuk tidur tujuh hingga sembilan jam setiap hari. Tidur adalah periode penting bagi tubuh dan otak untuk pulih dan memperbaiki diri," kata Guo Fei, seorang ahli saraf di Rumah Sakit Xiehe Shenzhen Universitas Sains dan Teknologi Huazhong.

"Kurang tidur kronis dapat menyebabkan penurunan daya ingat, kekebalan tubuh yang lemah, gangguan suasana hati, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular," tambah Guo.

Selain Hori yang memiliki gaya hidup dengan Waktu tidur singkat, gaya hidup ekstrem lainnya di seluruh Asia.

Prahlad Jani, seorang yogi asal India, mengaku telah hidup tanpa makanan dan air sejak tahun 1940. Ia dilaporkan meninggal pada usia 90 tahun pada tahun 2020.

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya