Penembakan di Sekolah AS: 4 Orang Tewas, Pelaku Berusia 14 Tahun

Penyidik belum mengungkap motivasi tersangka dan jenis senjata apa yang digunakannya dalam penembakan tersebut.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 05 Sep 2024, 08:10 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 08:09 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Washington, DC - Seorang siswa berusia 14 tahun menewaskan dua siswa dan dua guru, serta melukai sembilan orang lainnya, dalam sebuah penembakan di sebuah sekolah menengah di Georgia pada hari Rabu (4/9/2024).

Penembakan tersebut merupakan yang pertama di tahun ajaran baru di Amerika Serikat (AS), sebuah pengingat yang jelas tentang ancaman kekerasan senjata di sekolah dan perguruan tinggi di seluruh negeri.

Dalam konferensi pers penyidik menyebutkan bahwa empat orang tewas akibat tragedi penembakan di Sekolah Menengah Apalachee di Winder, Georgia, dan sembilan lainnya dibawa ke rumah sakit dengan berbagai luka akibat tembakan.

"Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Colt Gray, seorang siswa di sekolah tersebut, ditahan dan akan didakwa serta diadili sebagai orang dewasa," kata Chris Hosey, direktur Biro Investigasi Georgia seperti dilansir CNA, Kamis (5/9).

Sheriff Jud Smith mengatakan bahwa deputinya segera menanggapi penembakan tersebut setelah kantornya mendapat kabar tentang seorang penembak aktif sekitar pukul 10.20 waktu setempat.

Respons Biden, Kamala Harris, dan Trump

Ilustrasi Penembak.
Ilustrasi Penembak. (Rudy and Peter Skitterians/Pixabay)

Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan tentang penembakan tersebut dan pemerintahannya akan terus berkoordinasi dengan pejabat federal, negara bagian, dan lokal saat menerima informasi lebih lanjut.

"Jill dan saya berduka atas kematian mereka yang hidupnya berakhir karena kekerasan senjata yang tidak masuk akal dan memikirkan semua korban yang hidupnya berubah selamanya," kata Biden, menyerukan Partai Republik untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat meloloskan peraturan keselamatan senjata.

Wakil Presiden Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, menyebut penembakan itu sebagai tragedi yang tidak masuk akal.

"Kita harus menghentikannya. Kita harus mengakhiri epidemi kekerasan senjata ini," kata Harris pada awal acara kampanye di New Hampshire.

Mantan Presiden Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik, menulis di media sosial, "Kami turut berduka cita kepada para korban dan orang-orang terkasih yang terdampak oleh peristiwa tragis di Winder, GA. Anak-anak yang kami sayangi ini telah diambil dari kami terlalu cepat oleh monster yang sakit dan gila."

Penembakan itu adalah serangan terencana pertama di sebuah sekolah pada musim gugur ini, kata David Riedman, yang mengelola Basis Data Penembakan Sekolah K-12. Siswa Apalachee kembali ke sekolah bulan lalu, di mana banyak siswa lain di AS kembali ke sekolah minggu ini.

AS telah menyaksikan ratusan penembakan di dalam sekolah dan perguruan tinggi dalam dua dekade terakhir, dengan yang paling mematikan mengakibatkan lebih dari 30 kematian di Virginia Tech pada tahun 2007. Pembantaian itu telah mengintensifkan perdebatan sengit mengenai undang-undang senjata dan Amandemen Kedua Konstitusi AS, yang mengabadikan hak untuk memiliki dan membawa senjata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya