Liputan6.com, Jakarta - Paus Fransiskus mengirimkan dua pesan utama untuk Indonesia, negara yang dikenal akan keberagamannya.
Pesan ini disampaikan dalam kunjungannya ke Masjid Istiqlal, Kamis (5/9/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca Juga
Persatuan dan perdamaian memang menjadi fokus utama dalam kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia.
Advertisement
Pesan pertama yang disampaikan Paus Vatikan ke-266 itu adalah untuk selalu melihat secara mendalam.
"Karena hanya dengan cara ini, kita dapat menemukan apa yang dapat menyatukan meski ada perbedaan," tutur dia di hadapan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Ia menyebut bahwa masih banyak orang yang terperangkap dalam perspektif keagamaan masing-masing.
"Kita dapat mengatakan bahwa apa yang terletak 'di bawah', apa yang mengalir di bawah tanah seperti Terowongan Persahabatan, adalah satu akar yang sama bagi semua kepekaan agama," lanjut Paus Fransiskus.
"Di sini, mari kita ingat bahwa dengan melihat secara mendalam, memahami apa yang mengalir di hidup kita, keinginan untuk bersemayam di kedalaman hati kita, kita menemukan bahwa kita semua adalah saudara dan saudari, semua peziarah, semua sedang dalam perjalanan menuju Tuhan, melampaui apa yang membedakan kita."
Â
Menjaga Ikatan Hubungan
Kedua, menjaga ikatan hubungan antar umat beragama.
"Terkadang kita berpikir bahwa pertemuan antar agama adalah masalah mencari titik temu antara doktrin dan kepercayaan agama yang berbeda, apa pun risikonya. Namun, pendekatan seperti itu dapat berakhir dengan memecah belah kita, karena doktrin dan dogma setiap pengalaman keagamaan berbeda," tuturnya.
"Yang benar-benar mendekatkan kita adalah menciptakan hubungan di tengah keberagaman, menumbuhkan ikatan persahabatan, kepedulian, dan timbal balik. Hubungan ini menghubungkan kita dengan orang lain, memungkinkan kita untuk berkomitmen mencari kebenaran bersama, belajar dari tradisi agama orang lain, dan berkumpul untuk memenuhi kebutuhan manusiawi dan spiritual kita."
Paus Fransiskus mengatakan bahwa dengan menjaga ikatan persaudaraan, itu akan memungkinkan umat manusia untuk bekerja sama mempertahankan martabat manusia, memerangi kemiskinan dan mengupayakan perdamaian.
"Persatuan lahir dari ikatan persahabatan pribadi serta rasa saling menghormati dan membela gagasan orang lain dan tempat-tempat suci mereka," ungkap dia.
Advertisement