Drone Rusia Masuk Wilayah Udara Anggota NATO Rumania dan Latvia Sekutu Ukraina, Ini yang Terjadi

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengutuk pelanggaran wilayah udara Rumania dan Latvia dari drone Rusia, menyebutnya sebagai "pengingat nyata bahwa tindakan agresif Rusia melampaui Ukraina".

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Sep 2024, 15:23 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2024, 15:23 WIB
Ilustrasi NATO. (Pixabay)
Ilustrasi NATO. (Pixabay)

Liputan6.com, Budapest - Latvia dan Rumania, anggota NATO yang merupakan sekutu Ukraina, mengatakan bahwa drone atau pesawat nirawak Rusia melanggar wilayah udara mereka.

Rumania mengatakan sebuah pesawat nirawak Rusia memasuki wilayah udaranya selama serangan malam hari di seberang Sungai Danube di negara tetangga Ukraina pada dini hari Minggu (8/9/2024), sementara Latvia mengatakan satu drone jatuh di bagian timur negara itu sehari sebelumnya.

Mengutip Al Jazeera, Senin (9/9/2024), disebutkan bahwa Kementerian Pertahanan Nasional Rumania mengatakan Bucharest mengerahkan jet tempur F-16 untuk memantau wilayah udaranya dan bahwa pencarian puing-puing senjata itu sedang dilakukan di lokasi potensial kecelakaan di dekat perbatasan. Tidak ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan.

Bucharest mengutuk keras "pelanggaran baru" yang disebabkan oleh "serangan ilegal" Moskow.

Sementara itu, Presiden Latvia Edgars Rinkevics mengatakan sebuah pesawat nirawak militer Rusia telah jatuh di bagian timur wilayahnya.

Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa pesawat nirawak itu terbang ke wilayah udara negara itu dari Belarus dan jatuh di sekitar Rezekne, sebuah kota berpenduduk sekitar 25.000 orang sekitar 55 km (34 mil) di sebelah barat Rusia dan 75 km (47 mil) dari Belarus, sekutu dekat Kremlin.

Meskipun penyerbuan ke wilayah udara Latvia tampak sebagai insiden langka, Rumania telah mengonfirmasi adanya serpihan pesawat nirawak di wilayahnya pada beberapa kesempatan sejak Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022. Rumania berbagi perbatasan sepanjang 650 km (400 mil) dengan Ukraina.

Mircea Geoana, wakil sekretaris jenderal NATO yang akan lengser dan mantan diplomat tinggi Rumania, mengatakan aliansi militer mengutuk pelanggaran Rusia terhadap wilayah udara Rumania. "Meskipun kami tidak memiliki informasi yang menunjukkan adanya serangan yang disengaja oleh Rusia terhadap Sekutu, tindakan ini tidak bertanggung jawab dan berpotensi berbahaya," tulisnya di platform media sosial X.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kecaman dari Ukraina

Ilustrasi bendera Rusia (pixabay)
Ilustrasi serangan Rusia (pixabay)

Rusia telah melakukan serangan malam berulang kali di kota-kota di seluruh Ukraina, sering kali menargetkan pelabuhan Sungai Danube, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari Rumania.

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengutuk pelanggaran wilayah udara Rumania dan Latvia, menyebutnya sebagai "pengingat nyata bahwa tindakan agresif Rusia melampaui Ukraina". Ia menambahkan di X bahwa Ukraina membutuhkan tindakan konkret dari sekutunya.

"Keputusan kolektif yang berani untuk menggunakan pertahanan udara mitra guna mencegat rudal dan pesawat nirawak Rusia di atas Ukraina. Bantuan militer yang lebih kuat dan lebih cepat untuk para pejuang Ukraina. Mencabut pembatasan penggunaan senjata oleh Ukraina. Bertindak sekarang," kata Andrii Sybiha.

Polandia juga telah mencatat setidaknya dua kasus pelanggaran wilayah udaranya oleh rudal atau pesawat nirawak Rusia yang menyerang Ukraina, yang terakhir terjadi pada bulan Desember.

Para anggota parlemen Rumania berencana untuk mempertimbangkan undang-undang pada sesi mereka saat ini tentang pemberian wewenang kepada Rumania untuk menembak jatuh pesawat tanpa awak yang menyerang wilayah udara negara tersebut pada masa damai.

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya