Liputan6.com, Beijing - Gelombang panas yang melanda China membuat para orang tua murid mendesak penggunaan AC di ruang kelas. Perdebatan ini mencuat terutama di kota-kota yang mencatat suhu lebih dari 35 derajat Celcius.
Perdebatan pun semakin panas ketika departemen pendidikan menanggapinya dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan memasang AC agar murid sekolah dapat menumbuhkan semangat kerja keras dan ketahanan.
Baca Juga
Komentar tersebut menuai kemarahan di media sosial, sekaligus tentang siapa yang harus memasang AC dan apakah AC tersebut harus dipasang atau tidak sama sekali.
Advertisement
"Kerja keras dan ketahanan? Bisakah kita meminta departemen pendidikan untuk bekerja dalam suhu 40 derajat, lalu mendiskusikan apakah ini cara untuk menumbuhkan semangat seperti itu pada anak-anak," kata salah satu pengguna Weibo, media sosial China, seperti melansir BBC, Rabu (11/9/2024).Â
"Pemanasan global telah menjadi begitu serius. Apa yang Anda inginkan dari anak-anak?" tulis yang lain.
Sebagian besar ruang kelas di China tidak memiliki AC dan mengandalkan kipas yang terpasang di langit-langit sebagai gantinya. Namun, seruan untuk memasang AC telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
"Tanpa AC, akan sulit untuk berkonsentrasi belajar," kata Lin Yujun, ayah dari seorang siswa SMP di Guangdong, China selatan, kepada situs berita Shanghai, Sixth Tone.
Tak Semua Orang Tua Setuju Soal Pemasangan AC
Meski demikian, tidak semua orang tua setuju untuk memasang AC. Beberapa orang tua menyuarakan kekhawatiran tentang risiko terkena flu atau infeksi di ruang kelas ber-AC. Yang lain mengusulkan perubahan pada kalender sekolah.
"Cuaca tidak pernah sepanas ini di bulan September tahun-tahun sebelumnya. Mungkin dewan pendidikan dapat memperpanjang liburan sekolah, tergantung pada cuaca," kata orang tua yang lain.
Awal tahun ini, biro cuaca Tiongkok memperingatkan tentang gelombang panas yang lebih panas dan lebih lama, menambahkan bahwa suhu maksimum di seluruh negeri dapat naik hingga 2,8 derajat Celcius dalam 30 tahun ke depan.
Â
Advertisement
Biaya Listrik Melonjak
Di sisi lain, sekolah enggan menanggung biaya yang melonjak karena tagihan listrik akibat pemasangan AC.
Sebuah sekolah dasar di kota selatan Xiangtan menuai kritik karena meminta orang tua untuk menyumbang pemasangan AC. Biro pendidikan setempat kemudian memerintahkan sekolah untuk mengganti rugi biaya yang dikeluarkan orang tua.
Namun, komentar di media sosial menyebut bahwa permintaan sekolah merupakan hal wajar dan bahwa kenyamanan siswa harus menjadi prioritas.
"Sekarang setelah (pihak berwenang) menghentikan orang tua untuk berkontribusi, kapan siswa sekolah dapat menggunakan AC di bawah suhu yang sangat tinggi seperti itu," tulis Long Zhi Zhu, seorang komentator untuk outlet media lokal The Paper.
"(Semua orang) telah berputar-putar dalam masalah ini. Pada akhirnya, anak-anaklah yang menderita," tulis seorang pengguna Weibo.
Upaya Sekolah Atasi Gelombang Panas
Beberapa sekolah mencoba mengatasi panas tanpa bantuan AC - mereka telah menempatkan ember berisi balok es besar di dalam ruang kelas untuk mendinginkan ruangan.
Beberapa sekolah di provinsi Jiangxi timur dan provinsi Sichuan barat daya menunda dimulainya semester musim gugur, yang seharusnya dimulai pada 2 September, selama seminggu.
Advertisement