Liputan6.com, Brisbane - Maskapai penerbangan Qantas terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah pesawat turun lebih dari 6.000 meter dalam hitungan menit.
Pesawat dengan nomor penerbangan QF1871 itu sedang dalam perjalanan dari Brisbane ke Townsville pada Selasa (17/9/2024) ketika mengalami masalah penurunan tekanan kabin yang memicu keadaan darurat di udara.
Pesawat yang semula terbang pada ketinggian lebih dari 30.000 kaki, terpaksa turun dengan cepat, turun lebih dari 6.000 meter -- atau 20.000 kaki -- hanya dalam beberapa saat ketika pilot membuat permintaan mendesak untuk pendaratan darurat.
Advertisement
Permintaan tersebut dengan cepat dikabulkan dan pesawat mendarat di Rockhampton, bandara terdekat, tepat setelah pukul 07:15 pagi, dikutip dari laman Sky News, Kamis (19/9).
Dalam sebuah pernyataan, Qantas mengakui bahwa pengalaman itu mungkin mengganggu penumpang, tetapi pihak maskapai menyatakan bahwa semua pelanggan sekarang dalam kondisi aman dan akan ditempatkan pada penerbangan alternatif.
"Penerbangan Brisbane ke Townsville kami dialihkan dengan aman ke Rockhampton pada Selasa (17/9) pagi setelah masalah penurunan tekanan," kata juru bicara.
"Penerbangan mendarat dengan normal dan kami akan menerbangkan penumpang ke Brisbane dengan penerbangan lain pagi ini.
"Kami memahami bahwa ini akan menjadi pengalaman yang meresahkan bagi pelanggan kami dan ingin mengucapkan terima kasih atas kesabaran dan pengertian mereka."
Penyelidikan telah diluncurkan untuk memahami penyebab insiden tersebut.
Â
Pengakuan Penumpang
Penumpang dari penerbangan tersebut mengatakan kepada Sky News Australia bahwa mereka senang bisa kembali ke darat, dan Qantas juga dipuji atas penanganannya terhadap insiden tersebut.
"Kami telah terbang selama sekitar setengah jam dan mereka hanya mengatakan 'penurunan darurat', (itu) bukan hal yang serius," kata seorang wanita kata.
"Pilot terus memberi tahu semua orang, semua orang bersikap baik dan tenang."
Penumpang lain menggambarkan insiden itu sebagai "hanya masalah kecil," sebelum mengungkapkan bahwa ia hanya dipaksa menunggu di Rockhampton selama sekitar satu jam sebelum ia dipindahkan ke penerbangan lain.
"Qantas bagus," katanya.
Advertisement