Wamentan Sudaryono Dorong Australia Investasi Sapi dan Susu untuk Dukung Program Makan Siang Gratis

Wamentan Sudaryono mendorong investor berinvestasi mengingat bahwa Australia merupakan negara penting bagi Indonesia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Sep 2024, 19:10 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2024, 19:10 WIB
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong Australia untuk berinvestasi sapi dan susu untuk mendukung program makan siang gratis bergizi yang dicanangkan oleh Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto (Dok. Liputan6.com/Siti Syafania Kose).
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong Australia untuk berinvestasi sapi dan susu untuk mendukung program makan siang gratis bergizi yang dicanangkan oleh Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto (Dok. Liputan6.com/Siti Syafania Kose).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong Australia untuk berinvestasi sapi dan susu untuk mendukung program makan siang gratis bergizi yang dicanangkan oleh Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto.

Dalam pertamuan bersama Duta Besar Australia Penny Williams, Sudaryono menyebut bahwa Indonesia memiliki 46 perusahaan yang siap dan berkomitmen untuk mendatangkan sapi hidup yang sifatnya Investasi.

"Dari semua menu, yang kita masih kurang ada dua. Pertama daging dan kedua adalah susu. Kami sampaikan kepada Duta Besar Penny, kami tidak ingin mendatangkan susu dalam bentuk produk atau daging dalam bentuk potongan, tetapi kami ingin mendatangkan sapi hidup," kata Wamentan Sudaryono kepada awak media di Gedung A Kementerian Pertanian RI, Rabu (25/9/2024).

"Kami mendorong Australia sebagai negara penting bagi Indonesia, strategis baik secara fungsi, peran maupun geografisnya terhadap RI."

"Kita juga tahu pak Jokowi dan bapak presiden terpilih Prabowo bahwa policy-nya jelas. Kita adalah tetangga yang baik. Baik itu Australia ataupun ASEAN.

Menurut Sudaryono, menjalin hubungan baik, kolaborasi, kerja sama dengan berbagai sektor tentu saja bagian kita dari Kementan.

"Intinya adalah pertanian adalah pangan, pangan adalah hidup. Jadi pertanian ini adalah hidup dan matinya seseorang, masyarakat dan bangsa dan negara."

"Saya sampaikan kepada ibu Dubes, apapun yang baik bagi rakyat Indonesia kita siap bantu, berkolaborasi, dan sampaikan juga terkait makan siang bergizi gratis itu sudah ada policy-nya dan disampaikan kepada PM Australia saat bertemu dgn bapak Prabowo."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Disambut Dubes Australia Penny Williams

Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams mengatakan, lewat kolaborasi dan menjalin hubungan dalam penelitian, mampu menciptakan ketahanan pangan bagi Indonesia (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams mengatakan, lewat kolaborasi dan menjalin hubungan dalam penelitian, mampu menciptakan ketahanan pangan bagi Indonesia (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Sementera itu, Duta Besar Australia Penny Williams menyambut baik rencana kolaborasi tersebut.

"Saya sangat senang bisa berada di Australia ketika Bapak Presiden Terpilih Prabowo Subianto berkunjung ke Australia dan berbincang-bincang dengan perdana menteri kami," kata Dubes Penny.

"Salah satu bidang yang diidentifikasi adalah bagaimana kita dapat bekerja sama dalam kolaborasi seputar hal makanan bergizi, beberapa di antaranya adalah kolaborasi penelitian, beberapa di antaranya adalah kursus singkat dan beasiswa, tetapi ini juga bisnis."

Penny menyebut bahwa Wamentan Sudaryono benar-benar mendorong Australia untuk berinvestasi dalam bidang tersebut.

"Bapak Wamentan benar-benar menekankan kepada saya bahwa penting bagi saya untuk menyampaikan kepada para investor Australia tentang peluang-peluang kolaborasi investasi ini," kata Dubes Penny.

"Jadi kami siap untuk melakukannya. Dan ada beberapa hal yang sudah dapat kami lakukan tahun ini, bekerja sama dengan Indonesia dalam hal makanan bergizi."

infografis hari tani nasional
jumlah petani indonesia turun sejak tiga tahun terakhir (liputan6/yasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya