Fakta-Fakta Gerhana Matahari Cincin 2 Oktober 2024

Gerhana matahari cincin 2 Oktober 2024 dinilai istimewa, karena gerhana ini terjadi setelah gerhana besar Amerika Utara pada 8 April 2024 lalu.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 27 Sep 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2024, 03:00 WIB
Gerhana Matahari
Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin Credit: pexels.com/Drew

Liputan6.com, Jakarta - Gerhana matahari cincin akan berlangsung pada 2 Oktober 2024. Ketika itu terjadi, bulan akan menutup matahari pada siang hari sehingga menutupi cahaya yang sampai ke bumi.

Area yang terdampak akan seperti malam untuk sementara waktu. Melansir laman Space pada Kamis (26/09/2024), Gerhana matahari cincin ini akan melintasi Samudera Pasifik dan Amerika Selatan bagian selatan.

Pada titik terbesar pengamatan terjadi di Samudera Pasifik. Bulan akan menutupi 93 persen matahari, kemudian menciptakan 'cincin api' selama 7 menit dan 25 detik.

Gerhana matahari cincin pada 2 Oktober 2024 memiliki lintasan yang panjang dan lebar. Gerhana akan terbit di sebelah selatan Hawaii di Samudra Pasifik Utara dan terbenam di sebelah utara Georgia Selatan di Samudra Atlantik Selatan.

Perjalanan tersebut menempuh jarak 14.163 kilometer, dengan lintasan selebar antara 265 hingga 331 km. Sangat sedikit yang melintasi daratan, hanya Rapa Nui (Pulau Paskah) dan bagian selatan Chili dan Argentina di Amerika Selatan yang berada dalam lintasan cincin tersebut.

Gerhana matahari cincin 2 Oktober 2024 dinilai istimewa, karena gerhana ini terjadi setelah gerhana besar Amerika Utara pada 8 April 2024 lalu. Selain itu gerhana ini berlangsung lama, jauh lebih lama dari gerhana matahari cincin terakhir pada 14 Oktober 2023, yakni 4 menit 52 detik.

Dilihat dari lintasannya, masyarakat Indonesia tidak bisa menyaksikan langsung proses detik-detik matahari tertutupi oleh bulan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Proses Terjadinya Gerhana Matahari Cincin

Melansir laman NASA pada Kamis (26/09/2024), gerhana matahari cincin terjadi apabila piringan bulan (saat puncak gerhana) hanya menutupi sebagian dari piringan matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan bulan lebih kecil dari piringan matahari.

Tidak semua piringan matahari tertutup oleh piringan bulan. Bagian matahari yang tidak tertutup bulan inilah yang terlihat bercahaya seperti sebuah cincin.

Gerhana matahari cincin terjadi ketika bulan berada di titik terjauh dari bumi. Karena itu, bulan akan tampak lebih kecil sehingga menghalangi seluruh pandangan matahari.

Kontak pertama adalah fase di mana gerhana matahari sebagian dimulai. Tanda-tanda fase ini ialah ketika bayangan bulan terlihat di depan matahari lalu matahari tampak seperti termakan sebagian oleh bulan.

Kontak kedua adalah fase saat bentuk cincin biasanya sudah mulai terlihat. Kontak ini akan muncul seperti cincin tersebut memiliki permata pada satu ujungnya.

Setelah ase tersebut, bulan berada tepat di tengah bayangan matahari. Kontak ketiga terjadi ketika gerhana matahari cincin selesai.

Bulan akan sedikit demi sedikit mulai menjauh dari matahari.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya