Mantan Menhan Shigeru Ishiba Terpilih Jadi Perdana Menteri Jepang Gantikan Fumio Kishida

Ishiba akan resmi memimpin pekan depan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 27 Sep 2024, 17:37 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2024, 17:34 WIB
Shigeru Ishiba
Shigeru Ishiba terpilih sebagai Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP), membuka jalan baginya untuk menggantikan Fumio Kishida sebagai perdana menteri Jepang. (Dok. AP Photo/Hiro Komae, Pool)

Liputan6.com, Tokyo - Partai yang berkuasa di Jepang pada hari Jumat (27/9/2024) memilih mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Shigeru Ishiba sebagai pemimpinnya. Langkah ini akan menjadikan Shigeru sebagai perdana menteri pekan depan.

Kepemimpinan partai adalah tiket menuju jabatan puncak karena koalisi pemerintahan Partai Demokrat Liberal (LDP) mengendalikan parlemen.

Dianggap sebagai pakar kebijakan pertahanan, Ishiba berhasil bangkit dari kekalahan melawan Menteri Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi, seorang konservatif yang berharap menjadi perdana menteri perempuan pertama di negara itu.

LDP, yang telah menikmati kekuasaan yang hampir tak terputus sejak Perang Dunia II, mungkin melihat pandangan Ishiba yang lebih berhaluan tengah sebagai hal yang penting dalam menangkis tantangan dari oposisi yang condong ke liberal dan memenangkan dukungan pemilih saat partai tersebut terhuyung-huyung akibat skandal korupsi yang menurunkan popularitas Perdana Menteri Fumio Kishida yang akan lengser.

Setelah kemenangannya diumumkan, Ishiba berdiri, melambaikan tangan, dan membungkuk berulang kali.

"Saya akan mengabdikan seluruh tubuh dan jiwa saya untuk menjadikan Jepang negara yang aman dan terlindungi di mana setiap orang dapat hidup dengan tersenyum," kata Ishiba kepada para anggota parlemen seperti dilansir kantor berita AP.

Dia telah mengusulkan aliansi militer NATO versi Asia dan aliansi keamanan Jepang-Amerika Serikat (AS) yang lebih setara, termasuk memiliki pangkalan Pasukan Bela Diri Jepang di AS.

Pria usia 67 tahun itu adalah pendukung Taiwan. Dia juga menganjurkan pembentukan badan penanggulangan bencana di salah satu negara paling rawan bencana di dunia.

Ishiba, pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 1986, telah menjabat sebagai menteri pertahanan, menteri pertanian, dan jabatan penting kabinet lainnya, serta pernah menjadi sekretaris jenderal LDP di bawah mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Namun, dia telah lama dipandang dengan waspada oleh kaum konservatif yang kuat di partainya. Mantan bankir itu mencalonkan diri dalam pemilihan pimpinan partai untuk kelima kalinya dan mengatakan ini merupakan "pertempuran terakhirnya".

Respons Kishida

PM Jepang Fumio Kishida
Kishida sendiri mengaku pengunduran dirinya merupakan bentuk pertanggungjawabannya atas dukungan publik yang terus menurun. (Philip FONG / POOL / AFP)

Sebagai seorang yang keras dalam isu pertahanan, Ishiba telah membuat marah beberapa pemimpin partai dengan mendukung langkah-langkah untuk memperbaiki kesenjangan antara pria dan wanita dan melegalkan pernikahan sesama jenis.

Pada hari Selasa (1/10), PM Kishida dan para menteri kabinetnya akan mengundurkan diri. Ishiba kemudian akan membentuk kabinet baru.

Kishida mengucapkan selamat kepada Ishiba atas kemenangannya dan mengatakan pemilihannya adalah langkah pertama bagi LDP yang baru.

"LDP akan terlahir kembali dan akan memenuhi harapan rakyat dan mencapai hasil," ujarnya.

"Saat Jepang menghadapi ketegangan keamanan di kawasan dan tempat lain, Jepang harus meningkatkan kekuatan pertahanannya sendiri dan hubungannya dengan AS."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya