Retno Marsudi Dorong Negara Anggota OKI Jadi Teladan dalam Pengakuan Terhadap Palestina

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendorong agar semakin banyak negara mengakui Negara Palestina.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Sep 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2024, 15:00 WIB
Menlu RI Retno Marsudi dalam Pertemuan Koordinasi OKI Tahunan Tingkat Menteri, di Markas Besar PBB, New York, Jumat (27/9/2024). (Dok. Kemlu RI)
Menlu RI Retno Marsudi dalam Pertemuan Koordinasi OKI Tahunan Tingkat Menteri, di Markas Besar PBB, New York, Jumat (27/9/2024). (Dok. Kemlu RI)

Liputan6.com, New Yprk - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mendorong negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menjadi teladan dalam memberi pengakuan terhadap Negara Palestina.

"Negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) harus menjadi teladan dalam mendukung pengakuan terhadap Negara Palestina," demikian ditegaskan Menlu Retno, mengawali pidatonya di Pertemuan Koordinasi OKI Tahunan Tingkat Menteri, di Markas Besar PBB, New York, Jumat (27/9/2024).

Menlu wanita RI pertama itu juga mendorong negara-negara OKI untuk memanfaatkan pengaruh yang dimilikinya dalam meningkatkan jumlah negara yang mengakui Palestina serta mendorong implementasi efektif dari Resolusi Majelis Umum PBB ES-10/24, yang menuntut Israel untuk mengakhiri kehadiran ilegalnya di Wilayah Pendudukan Palestina.

"Jika diimplementasikan, Resolusi ES-10/24 akan menjadi satu lagi langkah maju dalam merealisasikan Negara Palestina," jelas Menlu Retno.

"Resolusi ini akan menjadi panduan negara-negara dalam mendorong pemenuhan hak-hak Palestina, oleh sebab itu, negara- negara OKI harus memberikan dukungan politik kepada Sekjen PBB untuk melaksanakan, melaporkan, dan memonitor implementasi dari Resolusi tersebut," lanjut dia.

 

Jangan Ada yang Tertinggal

Menlu RI Retno Marsudi dalam Pertemuan Koordinasi OKI Tahunan Tingkat Menteri, di Markas Besar PBB, New York, Jumat (27/9/2024). (Dok. Kemlu RI)
Menlu RI Retno Marsudi dalam Pertemuan Koordinasi OKI Tahunan Tingkat Menteri, di Markas Besar PBB, New York, Jumat (27/9/2024). (Dok. Kemlu RI)

Sebagai keluarga, Menlu Retno menyebut bahwa OKI harus menentukan masa depannya sendiri. Maka dari itu, negara anggota OKI harus saling membantu supaya tidak ada satu pun negara OKI yang tertinggal.

"OKI adalah sebuah keluarga besar, masa depan kita ada di tangan kita sendiri, oleh sebab itu kita harus saling membantu agar tidak ada satu pun negara OKI yang tertinggal," pungkas dia.

OKI dibentuk pada tahun 1969 dengan tujuan meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota, mendukung perdamaian dan keamanan internasional, melindungi tempat-tempat suci Islam, dan membantu perjuangan pembentukan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

OKI terdiri dari 57 negara Islam atau negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Infografis Ragam Tanggapan Bocah Palestina Sekarat dan Mati Kelaparan di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah). (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Bocah Palestina Sekarat dan Mati Kelaparan di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah). (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya