Liputan6.com, Jakarta - Serangan ratusan rudal Iran ke Israel pada Selasa (1/10/2024) dikhawatirkan banyak pihak akan mendorong kawasan Timur Tengah ke perang habis-habisan.
Iran menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan penggunaan hak wajarnya untuk membela diri sebagaimana diatur dalam Pasal 51 Piagam PBB dan juga sebagai respons terhadap pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Iran serta tewasnya pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan penasihat militer senior Iran Abbas Nilforoshan di Beirut pada 27 September.
Baca Juga
Lantas, bagaimana kondisi terkini Iran pasca serangannya ke Israel? Apakah masyarakat di sana mengalami kepanikan?
Advertisement
"Terkait dengan situasi di Iran, khususnya di Teheran, itu terlihat stabil, aman, dan bisnis as usual. Artinya, kehidupan sehari-hari berlangsung dengan normal. Kantor pemerintahan buka, pelayanan publik, sektor swasta juga buka, pendidikan juga masih buka," demikian disampaikan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Republik Islam Iran merangkap Republik Turkmenistan Ronny Prasetyo Yuliantoro kepada Liputan6.com, Kamis (3/10).
"Tidak terlihat rush untuk membeli kebutuhan bahan pokok ataupun bahan bakar. Kemudian penerbangan juga sudah dibuka, artinya airspace-nya Iran sudah dibuka. Jadi, kira-kira begitu, situasinya normal saja sekarang."
Ditanya apakah ada imbauan khusus dari pemerintah setempat, Dubes Ronny menuturkan, "Tidak ada. Jadi ... hanya ada pernyataan dari presiden Iran, kemudian menlu Iran bahwa serangan ini adalah serangan balasan Iran. Tidak ada imbauan mengenai keamanan ... ataupun evakuasi atau hal-hal yang terkait dengan serangan itu sendiri. Tidak ada."
Untuk warga asing, sebut Dubes Ronny, juga tidak ada imbauan khusus.
Lebih lanjut, Dubes Ronny mengatakan bahwa jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di Iran sekitar 392 orang.
"Itu tersebar di beberapa kota ya, ada di Teheran, ada di Qom, ada di Isfahan, ada di Shiraz, dan beberapa tempat lainnya. Dan tentunya kita sudah sejak kemarin tanggal 1 itu juga melakukan komunikasi juga ke simpul-simpul WNI kita. Untuk ... memberikan saran, imbauan terkait dengan peningkatan kewaspadaan, keselamatan diri, keluarga. Kemudian juga tetap melakukan komunikasi dan menginformasikan keadaan kepada KBRI. Kemudian kami juga menyampaikan hotline KBRI Teheran jika terjadi apa-apa bisa menghubungi. Jadi, sudah ada imbauan oleh KBRI Teheran," terang Dubes Ronny.
Iran sudah menyatakan bahwa serangan pada Selasa malam telah berakhir dan pihaknya tidak berusaha meningkatkan ketegangan serta perang, meski tidak takut akan hal itu. Namun, Iran menegaskan jika Israel membalas serangannya maka responsnya akan lebih kuat dan dahsyat.
Jika situasi memburuk, Dubes Ronny mengaku bahwa pihaknya sudah menyiapkan rencana darurat atau contingency plan.
"Itu kan menjadi bagian dari tugas kami, sesuai dengan pelindungan Warga Negara Indonesia, kami sudah mempunyai semacam road map itu ... yang jika terjadi sesuatu yang unpredictable, situasi yang tidak diharapkan, kita sudah menyiapkan langkah-langkah dan juga logistiknya ... mengenai ke mana kita harus evakuasi warga negara kita," tambahnya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berjanji bahwa Iran akan membayar serangan rudalnya terhadap Israel.
"Iran membuat kesalahan besar malam ini - dan akan membayarnya," kata Netanyahu beberapa jam setelah serangan seperti dilansir CNA, Rabu (2/10).